BOGOR – Secara khusus, Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, menyambangi Mapolsek Bogor Tengah, Rabu (23/7/2025).
Kedatangannya untuk menemui Dani (29), seorang pengamen yang viral karena mengamuk di dalam angkutan kota (angkot) beberapa hari sebelumnya.
Dani diringkus pada Selasa (22/7/2025) malam oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Bogor bersama aparat kepolisian, di rumahnya yang berada di wilayah Bogor Utara.
Jenal Mutaqin berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di Kota Bogor.
“Tentu saya berharap kejadian seperti ini tidak lagi terulang di Kota Bogor. Kami sangat mengandalkan partisipasi masyarakat untuk melaporkan keresahan maupun ketidaknyamanan di lingkungannya,” tutur Jenal Mutaqin.
Jenal Mutaqin menyadari memang masih banyak pengamen yang berkeliaran di jalan dan di angkutan kota. Hanya saja, Jenal Mutaqin memastikan Dani bukan bagian dari pengamen yang sudah dilakukan pembinaan.
“Dia tidak masuk dalam data komunitas binaan kami. Dari keterangannya, baru dua hari mengamen. Meski begitu, pendekatan dan pembinaan tetap menjadi kewajiban kita bersama,” ungkapnya.
Lebih jauh, Jenal Mutaqin mengatakan jika Dani masih memiliki tanggungan anak dari mantan istrinya. Sehingga Dani diberikan solusi lain pengganti aktivitas mengamennya.
“Selain tadi sanksi yang diterapkan oleh Polresta Bogor Kota melalui polsek. Saya tawarkan juga Dani untuk jadi tenaga penyapu lingkungan di Balai Kota, dengan syarat berhenti minuman keras,” ungkap Jenal Mutaqin.
Perlu diketahui, Pemkot Bogor telah mendata sekitar 400 pengamen. Setelah melalui proses seleksi, sebanyak 200 di antaranya difasilitasi untuk tampil di ruang-ruang publik yang tertata dan aman.
“Kami siapkan tempat mereka tampil, di Alun-Alun, Lapangan Heulang, Taman Ekspresi, hingga beberapa cafe, seperti Weekenders, Swiss Bell, dan lainnya. Kami ingin mereka bermusik dengan layak, bukan dengan cara yang menakutkan,” jelasnya.
Jenal Mutaqin menambahkan, bahwa pengamen yang masih berkeliaran itu tak semua warga Kota Bogor. Namun, yang merupakan warga Kota Bogor langsung dilakukan pendataan dan pembinaan.
“Ini komitmen kami atas perintah Pak Wali Kota Bogor untuk Bogor bersih dan bebas dari premanisme. Faktanya, hari ini banyak kejadian yang meresahkan dari oknum pengamen dan faktor utamanya adalah minuman berakohol,” ungkapnya.