Barayanews.co.id – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Hanafi siap untuk menyempurnakan proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Kota Bogor, hal ini dilakukan agar para guru bisa mendidik dan mengajar generasi muda Kota Bogor secara maksimal meski secara daring.
“Sekarang proses belajar mengajar secara tatap muka terhambat, tidak hanya di Kota Bogor melainkan di dunia, terhambat atau terkendalanya karena kondisi pandemi Covid-19. Jadi ini bencana non alam yang sama-sama kita hadapi. Belum ada formula yang sangat baik untuk proses belajar mengajar ini selain dari daring,” ungkap Hanafi kepada wartawan di aula Disdik Kota Bogor usai serah terima jabatan dengan Kepala Disdik sebelumnya, Fahrudin pada Senin (01/3/2021) sore.
Apapun alasannya, lanjut Hanafi, proses belajar mengajar secara jarak jauh akan dievaluasi.
“Mudah-mudahan transfer ilmu yang merupakan hak dari anak didik harus diterima secara utuh, karena hanya itu yang bisa dilakukan oleh negara atau pemerintah,” paparnya.
“Memberikan transfer menulis tentang pembelajaraan, kewajiban dia sebagai siswa sudah dipenuhi. Namun, kita harus pahami bahwa pembinaan guru sebagai pendidik itu yang terhambat hari ini,” tambahnya.
Hanafi juga menjelaskan kegiatan belajar mengajar tatap muka diakuinya memberikan dampak baik selain materi pelajaran, seperti etika dan tatakrama.
“Gurunya bisa memberikan pelajaran langsung tetapi tanpa disadari memberikan pendidikan juga secara langsung, pembinaan kepada anak seperti etika dan sebagainya, tetapi hari ini tidak bisa dilakukan,” kata Hanafi.
“Yang biasanya di didik oleh guru, dibina oleh guru, sepenuhnya sekarang diserahkan kepada orang tua disaat pembelajaran jarak jauh. Tentu ada masalah baru lagi di keluarga, yang biasanya anak itu menerima ilmu secara langsung tatap muka sekarang harus mulai daring. Adaptasi itu tentu akan mendapatkan kendala sampai saat ini, konsentrasi bagi anak berkurang karena diwarnai kegiatan kegiatan lain di rumah, sehingga menjadi persoalan baru,” jelasnya.
Hanafi memaparkan, PPKM yang masih diberlakukan dan vaksinasi yang digencarkan pemerintah diharapkan untuk memperbaiki kondisi penyebaran covid-19.
“Termasuk didalam proses belajar mengajar dan semua harus patuhi itu, mau tidak mau harus dilakukan, kalau tidak bahaya. Hari ini Covid-19 belum hilang, baru pemberian vaksin yang dilakukan oleh negara kepada seluruh masyarakat dengan harapan nanti bisa kembali normal dan proses belajar mengajar tidak jarak jauh,” beber dia.
“Beberapa bulan lalu, Pemkot Bogor telah mencoba mengajukan proses belajar mengajar secara langsung, tetapi tidak bisa, bahkan pemerintah mengeluarkan kebijakan PPKM karena korban yang terpapar Covid-19 terus meningkat. Meski begitu, evaluasi terhadap pembelajaran jarak jauh ini akan terus dilakukan misal aplikasinya ada kendala kita perbaiki,” pungkasnya.