BOGOR – Tepat di hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap 28 Oktober, puluhan pengusaha muda milenial yang masuk dalam akademi HIPMI-Dispora Academy Batch 3 di Mall Boxies 123, Tajur, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor pada Kamis (28/1/2021) siang.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto yang turut hadir berpesan agar para pemuda-pemudi yang telah diwisuda untuk menjadi pengusaha dengan mengedepankan kunci utama yakni, bisnis tidak hanya soal ilmu dan keterampilan, tetapi relasi yang menjadi salah satu faktor penentu kemajuan usaha.
“Untuk menjadi pengusaha muda, seperti yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) diperlukan juga relasi, jadi tidak hanya ilmu dan keterampilan. Dan ini (relasi-red) penting terhadap pribadi pengusaha maupun kelangsungan usaha,” ungkap Bima dalam sambutannya.
Bima membeberkan, dihari Sumpah Pemuda ini, bisa dilihat HIPMI dan KNPI sebagai contoh organisasi yang berbuat banyak kegiatan yang positif.
“Untuk kedepannya saya harap banyak program HIPMI yang bisa berkolaborasi dengan Pemkot Bogor seperti HIPMI-Dispora Academy Batch 3 ini. Karena ini bagus untuk menjadikan generasi milenial Kota Bogor terjun jadi pengusaha dan menciptakan lapangan pekerjaan,” bebernya.
Sementara itu, Ketua HIPMI-Dispora Academy, Muhammad Al Farissy menuturkan, alhamdulillah disaat pandemi Covid-19 Kota Bogor mulai membaik, kegiatan HIPMI-Dispora Academy batch 3 diadakan offline, diawali bulan September tidak ada kendala namun tetap Protokol Kesehatan (Prokes) di terapkan, semua peserta bertahan dari awal hingga akhir.
“Dalam kegiatan ini kami gali potensi mereka berdasarkan kemauan mereka dalam menciptakan produk, kebanyakan mereka tertarik untuk membuat makanan dan minuman. Alhamdulillah dari produk mereka yang buat, kami ajarkan mereka berjualan langsung. Mereka praktek menjual di GOR Pajajaran atau Kantor Dispora, mereka ada yang berjualan di taman-taman, sekitar GOR dan jalan protokol Kota Bogor,” terang pria ya g akrab disapa Faris.
Faris melanjutkan, kali ini juga diadakan penghargaan perusahaan penjualan terbanyak, profit terbesar dan CEO terbaik. Yang keuntungannya, mereka bisa diberikan investasi modal atau investor. Ada dua investor dari HIPMI Kota Bogor yang siap mensupport, yaitu dari Marwan Suherwan dan Rahma Nisa. We Mereka diberikan investasi full, sesuai kebutuhan mereka, dididik mereka harus dikembalikan sesuai kemampuan mereka. Karena uang itu, diganti diputar ke peserta berikutnya.
“Untuk nengembalikan uang investasi, tidak ada jangka waktu, tapi dana yang diberikan sesuai proporsal. Total peserta saya ini ada 30 orang. Kali ini yang menang adalah minuman Authentea minuman teh penjualan dengan provit terbesar dan ada stik nyoy atau eestik talas dengan kuantitas penjualan terbanyak,” jelasnya.
Ditempat yang sama, lulusan HIPMI-Dispora acamedy batch 3, Intan Nur Afianti mengatakan, dirinya saat ujian praktek membuat produk minuman dari teh yang diberi nama Authentea. tidak ada segmen khusus tapi semua pasar. Untuk teh nya autentik khas Jawa Tengah.
“Saya berfikir untuk membuat minuman teh seperti kopi yang ramai ini, untuk varian masih dalam pengembangan. Produk teh sendiri ada varian teh Pandawa, Campuran teh Jawa Asli diracik dicampur sama gula pasir. Jadi saya berfikir teh ini bisa seperti pengembangan kopi, yang bisa menjadi kebutuhan,” pungkasnya.