BOGOR – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor menyelenggarakan Gebyar Pajak di Brajamustika Hotel & Convention Center, Jalan DR Sumeru, Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Selasa (17/12/2024). Acara ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari, dan sejumlah mitra yang menerima penghargaan atas kontribusi mereka dalam mendukung pengelolaan pajak daerah.
Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari, menekankan pentingnya pajak sebagai sumber utama pendapatan daerah untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Pajak digunakan untuk membiayai program pembangunan, mulai dari jalan, jembatan, fasilitas pendidikan, layanan kesehatan, hingga penyediaan rumah layak huni. Ini adalah wujud nyata kontribusi masyarakat untuk Kota Bogor,” ujar Hery.
Hery juga memaparkan bahwa Pemkot Bogor terus berinovasi dalam pelayanan perpajakan, termasuk melalui digitalisasi. Berkat inovasi ini, Kota Bogor meraih penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik 2022 dan peringkat pertama dalam Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah Wilayah Jawa-Bali 2023.
“Kami mengelola sembilan jenis pajak daerah dengan sistem Self-Assessment dan Official Assessment. Pada sistem Self-Assessment, wajib pajak diberi tanggung jawab untuk menghitung, membayar, dan melaporkan pajaknya secara mandiri,” tambah Hery.
Namun, ia juga mengungkapkan tantangan pengelolaan pajak, seperti piutang pajak daerah yang mencapai Rp22,2 miliar hingga 13 Desember 2024. Sementara itu, piutang PBB P2 untuk periode Januari-November 2024 tercatat sebesar Rp368,1 miliar dari 653.797 SPPT.
“Kami mengimbau para wajib pajak yang masih memiliki tunggakan untuk segera melunasi kewajibannya. Bersama, kita dapat membangun Kota Bogor yang lebih maju, sejahtera, dan berdaya saing,” ujarnya.
Dalam acara tersebut, Kepala Bapenda Kota Bogor, Deni Hendana, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung pencapaian penerimaan pajak daerah. Hingga pertengahan Desember 2024, realisasi pendapatan daerah telah mencapai Rp945 miliar atau 97% dari target Rp984 miliar.
“Kami masih mencari Rp30-40 miliar di bulan Desember ini untuk mencapai target. Operasi sisir (Opsir) pajak dan optimalisasi BPHTB terus dilakukan, dengan dukungan penuh dari inovasi digitalisasi dan elektronifikasi transaksi,” jelas Deni.
Selain itu, Kota Bogor menerima penghargaan sebagai kota terbaik ketiga dalam digitalisasi transaksi pemerintah daerah. Penghargaan ini, menurut Deni, tak lepas dari kepatuhan wajib pajak yang terus meningkat.
Gebyar Pajak 2024 merupakan momentum penting dalam membangun sinergi antara pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat untuk mendukung pembangunan Kota Bogor yang berkelanjutan.
“Acara ini kami selenggarakan untuk memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada wajib pajak dan mitra yang telah berkontribusi dalam pengelolaan pajak daerah,” tutupnya.