BOGOR – Stiker AC Milan, Olivier Giroud tak mau disebut pahlawan setelah membawa timnya menang comeback in style atas Inter Milan, Minggu (06/02/22) dini hari WIB.
Pertandingan Liga Italia pekan ke-24 menyajikan laga seru antara AC Milan dengan Inter Milan yang bertajuk Derby della Madonnina.
Bagi AC Milan ini merupakan laga penting karena bisa menentukan arah mereka di musim 2021/22 ini, apakah tetap bersaing untuk rebutan scudetto atau bertahan di 4 besar saja.
Sejak menit pertama laga dimulai, Inter Milan yang berstatus tuan rumah langsung menekan pertahan sang rival sekota dan tak memberi mereka kesempatan untuk membawa bola.
Akhirnya pada menit ke-38, Inter Milan berhasil unggul 1-0 lewat gol yang dicetak Ivan Perisic setelah memanfaatkan sepak pojok dari Hakan Calhanoglu.
Keunggulan Nerazzurri ini bertahan hingga babak pertama selesai.
Memulai paruh kedua, AC Milan mengambil inisiasi untuk menyerang demi mencari gol penyama kedudukan.
Untuk menambah kreatifitas di lini depan, Franck Kessie yang dipasang sejak menit utama dibelakang Olivier Giroud diganti oleh Brahim Diaz.
Mantan pemain Real Madrid itu akhirnya membuka peluang yang berhasil dimanfaatkan oleh Olivier Giroud menjadi gol.
Hanya tiga menit kemudian AC Milan berbalik unggul lagi-lagi melalui Olivier Giroud. Menerima umpan Davide Calabria, Giroud mengecoh Stefan de Vrij lewat gerakan berputar lalu menundukkan Samir Handanovic lewat sepakan mendatar kaki kiri.
Keunggulan 2-1 berhasil dipertahankan AC Milan hingga peluit panjang berbunyi.
Hasil itu membawa Rossoneri naik ke posisi kedua klasemen Liga Italia dengan 52 poin, hanya tertingga 1 poin dari Inter Milan yang ada di puncak, namun sang rival abadi sekota memiliki satu sisa tabungan pertandingan.
Setelah laga, Olivier Giroud yang membawa kemenangan untuk AC Milan dinobatkan menjadi Man of the Match di laga kali ini.
Mantan pemain Chelsea tersebut juga menyempatkan diri untuk menjawab pertanyaan dari media soal tanggapannya setelah menjadi pahlawan bagi AC Milan.
Secara mengejutkan, Giroud menolak disebut sebagai pahlawan. Ia menekankan bahwa tugas seorang striker memang untuk mencetak gol.
“Tidak, saya tidak suka disebut sebagai pahlawan karena tugas saya memang untuk mencetak gol di lapangan,” kata Giroud dikutip dari CBS Sports Golazo.
“Pada gol pertama saya berada di tempat dan waktu yang tepat, sedangkan gol kedua, Calabria memberi umpan yang bagus untuk saya bisa jadikan gol,” imbuhnya.
Giroud juga mengakui bahwa AC Milan kesulitan di babak pertama, namun mereka bisa bangkit karena semangat yang tak pernah padam di babak kedua.
“Yaa kami bisa membalikan keadaan setelah pada babak pertama Inter Milan sangat menguasai pertandingan. Kami bisa menunjukan semangat kami dan saya bangga dengan tim ini.” Pungkas Giroud.
Rekor Pertama Giroud di Liga Italia
Tak hanya itu saja, dilansir dari Opta Paolo, brace ke gawang Inter Milan menghasilkan rekor pribadi bagi Giroud.
Pemain berusia 35 tahun itu menjadi pemain Prancis pertama yang bisa mencetak 2 gol ke gawang Nerazzurri dalam sebuah laga Liga Italia.
Secara total, sejauh ini Giroud tampil 21 kali di semua kompetisi dengan 9 di antaranya sebagai pemain pengganti. Ia pun telah menyumbangkan 8 gol dan 2 assist.
Di Liga Italia, ia tercatat mencetak gol ke gawang Inter, AS Roma, Torino, Verona, dan Cagliari serta assist saat menghadapi Empoli dan AS Roma. Di Coppa Italia, ia menjebol gawang Genoa.
Istimewanya lagi, seluruh gol dan assist Giroud itu diciptakan saat ia diturunkan sebagai pemain mula alias starter.