Wali Kota Bogor, Bima Arya meninjau lokasi bencana longsor yang menimpa warga di Kampung Margabhakti, RT.01 RW.02, Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, yang terjadi, Minggu (21/8) lalu.
Saat ini, Selasa (23/08/2022) siang, warga masih terus berupaya membersihkan tempat tinggalnya, barang-barang dan lingkungan dari material longsoran.
Bima Arya menyatakan, yang pertama dilakukan adalah melakukan evakuasi. Semua warga yang terdampak sudah bergeser ke lokasi yang lebih aman sambil membersihkan rumah maupun lingkungannya.
“Dari Pemkot Bogor mengalokasikan bantuan, diantaranya ada kasur, pakaian, makanan, peralatan dapur yang diperlukan warga selama tempat ini dinormalkan kembali,” kata Bima Arya.
Bima Arya didampingi kepala perangkat daerah terkait menyerahkan paket bantuan, diantaranya paket makanan cepat saji, peralatan dapur untuk memasak, pakaian, kasur hingga alat-alat kebersihan. Dari laporan perangkat daerah terkait, ada 8 rumah dan 11 KK yang terdampak bencana longsor.
Dalam peninjauan tersebut hadir mendampingi, Kepala Dinas Sosial (Dinsos), Fahrudin, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Theofilo Patrocinio Freitas, Camat Bogor Selatan, Hidayatulloh bersama jajaran serta perwakilan PT.l Surya Mas, Arif Wijatmoko.
Kepada PT Surya Mas, Bima Arya meminta atensinya agar musibah tidak terjadi lagi dalam bentuk intervensi fisik untuk memastikan saluran air normal kembali.
Menurutnya musibah yang terjadi dampak dari kegiatan yang dilakukan PT Surya Mas sehingga saluran airnya tidak mengalir dengan lancar dan tidak menyerap hingga akhirnya menimbulkan longsor.
Untuk memastikan penanganan sebagai tindak lanjut, Bima Arya menegaskan jajaran aparatur wilayah bersama perangkat daerah Pemkot Bogor terus memantau terkait penanganan pasca bencana maupun yang dilakukan PT Sinar Mas.
“Artinya saya minta ke camat dan lurah setempat serta BPBD, apabila kemudian curah hujan tinggi tetap dipantau disini jangan sampai ini terjadi berulang lagi. Selain itu juga bersama dengan warga, jajaran Pemkot Bogor dibantu PT Surya Mas akan melakukan perbaikan,” katanya.
“Terkait anggaran, sejauh ini masih dibantu oleh Surya Mas. Kecuali nanti apabila ada kebutuhan-kebutuhan lain yang bisa dianggarkan melalui BTT, kita lihat nanti. Tapi sejauh ini masih bisa ditanggulangi oleh Surya Mas karena tidak ada rumah yang roboh, hanya membutuhkan pembersihan saja,” jelasnya.
Perwakilan PT Surya Mas yang tengah melaksanakan pembangunan klaster perumahan, Arif Wijatmoko menerangkan, bencana longsor yang terjadi tidak terlepas dari kontur jalan yang ada mirip ‘kantong’ mengingat kontur jalan ke arah utara maupun ke arah selatan sama-sama menanjak.
Dalam penanganan pertama kedaruratan, pihaknya mengirim tenaga kerja untuk pembersihan dan konsumsi berupa nasi bungkus karena warga belum bisa ada kegiatan memasak di lokasi dan tindak lanjut penanganan masih terus dilakukan.
“Kita sudah komunikasi aparatur wilayah untuk mengantisipasi bencana, akan ada dispensasi untuk diperbaiki dan saat ini tim kita masih bantu pembersihan sekitar 20-30 orang. Untuk antisipasi air akan dilimpahkan ke saluran kita untuk pengamanan. Kita berharap pemda membuat saluran kanan kiri jalan,” ujar Arif.
Salah seorang warga yang terdampak, Miah (41) menuturkan, dirinya langsung lari saat musibah longsor terjadi. Semua peralatan dan perlengkapan yang ada terendam, diantaranya tiga lemari, kompor, barang elektronik. Ia berharap kondisi tempat tinggal dan lingkungannya bisa dikembalikan seperti semula dan bersih lagi.