BOGOR – Pembangunan Jembatan RW04, Muarasari, Bogor Selatan, terus menuai kritikan. Sebelumnya sejumlah aktivis dan aparatur wilayah mengungkapkan kekecewaannya kepada CV Maisara Karyaindo sebagai kontraktornya.
Petugas pelaksana CV Maisara Karyaindo, Bayu mengaku, pembangunan jembatan telah mencapai 64 persen dengan pemasangan empat tiang baru di dasar jembatan.
Ia melanjutkan, pengerjaan dikatakan mundur hingga 19 hari lantaran ada dua kali perubahan gambar yang cukup memakan waktu cukup lama.
“Ada perubahan gambar sampai dua kali, perubahan itu disampaikan ke Dinas PUPR, setelah dinyatakan sesuai baru bisa kita lakukan pengerjaan,” dalihnya.
Ia menambahkan, CV Maisara Karyaindo pasrah karena dikenakan sanksi akibat ada keterlambatan dalam pengerjaan yang melewati batas tanggal kontrak.
“Kita dikenakan denda dan mengajukan surat penambahan waktu dan perpanjangan waktu pengerjaan ke dinas,” katanya.
Terpisah, Kepala DPUPR Kota Bogor Chusnul Rozaqi mengatakan, pengerjaan jembatan Muarasari mengalami keterlambatan dikarenakan terkendala saat proses pembongkaran bangunan jembatan lama.
“Jembatan Muarasari kemarin kondisi pembongkarannya banyak batu, sehingga agak sulit di sana. Bahkan ada pondasi jembatan dibongkar satu satu agak lama,” kata Chusnul.
Saat ini, terang dia, progres pembangunan jembatan Muarasari tinggal pekerjaan bagian lantai jembatan. Sementara untuk struktur jembatan telah selesai dikerjakan.
“Sebenarnya itu (pekerjaan jembatan) sedikit lagi, sekarang strukturnya sudah jadi, tinggal untuk plat lantainya,” kata Chusnul.
Chusnul mengatakan, pada jembatan Muarasari ini ada perpanjangan waktu untuk pelaksana pekerjaan menyelesaikan pembangunan.
“Jadi diperpanjang. Berapa harinya, teknisnya ada di Pak Dadan (Kabid Pembangunan Kebinamargaan),” ucap Chusnul.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pembangunan jembatan RW 04 Muarasari dikerjakan oleh CV. Maisara Karyaindo pertanggal 22 Agustus hingga 20 November 2022 dengan anggaran dari APBD tahun 2022 senilai Rp576.408.531,00. Hingga Selasa (22/11/2022) jembatan penghubung akses warga Muarasari dan Pakuan ke Jalan Raya Tajur belum dapat dilalui.