BOGOR – Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau progres pembangunan gedung perpustakaan dan galeri yang terletak di Jalan Kapten Muslihat, Bogor Tengah (gedung eks DPRD), Kamis (21/10/2021). Dalam pantauannya, progres pengerjaan konstruksi sudah 72 persen dan akan selesai Desember 2021 untuk kemudian dilanjutkan awal 2022 tahap pengisian interior.
“Jadi dalam pembangunan Perpustakaan Kota Bogor ini ada tiga tahap. Tahap pertama sekarang sampai Desember 2021 adalah konstruksi, tahap kedua nanti awal tahun depan itu fokus kepada interior termasuk lantai, furniture dan akhirnya tahap ketiga kita harapkan diujung tahun depan ini nanti elektronik dan semuanya,” ungkap Bima Arya didampingi Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Bogor Agung Prihanto.
Dalam proyek yang dikerjakan PT Artikon Dimensi Indonesia dengan anggaran sebesar Rp 13,6 miliar ini, capaian konstruksi sudah 72 persen. “Saya titip agar dipercepat untuk menutup atapnya. Karena musim ujan. Karena kalau atapnya sudah tertutup, pengerjaan bawahnya bisa lebih cepat,” ujar Bima.
“Baru nanti tahun depan kita mulai proses lelang untuk interior, lantai, toilet, elektronik dan lain-lain. Jadi estimasi bisa dipergunakan perpustakaan ini atau city library ini Insya Allah diujung tahun depan karena ada tiga tahap yang harus dilakukan,” tambahnya.
Untuk desainnya, lanjut Bima, sudah disepakati menyesuaikan dengan konsep heritage city. “Saya minta desainnya selaras dengan konsep heritage di Kota Bogor. Sama dengan desain Balaikota, menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya juga,” terang Bima.
Selain menyediakan buku bacaan, ada beragam fasilitas menarik di gedung perpustakaan ini, mulai dari galeri, command center, playground, ruang baca ramah disabilitas, museum sejarah Kota Bogor, coffeeshop, rooftop, meeting room hingga auditorium yang bisa dimanfaatkan untuk memutar film, diskusi, book launching dan lain sebagainya.
“Perpustakaan ini juga dilengkapi teknologi digitalisasi untuk mengikuti perkembangan zaman. Kerjasama dengan Perpustakaan Nasional dan Perpustakaan Provinsi Jawa Barat. Nanti PR-nya itu di tahun depan, mengisi buku-buku, kemudian digitalisasinya tahun depan. Sekarang fokus kepada konstruksinya dulu,” pungkasnya.