BOGOR – Pasca dikabarkan 25 orang warga terpapar covid-19 di Perumahan Griya Melati, Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan pembatasan kegiatan di perumahan tersebut.
Plt Camat Bogor Barat, Irman Khaerudin mengatakan fasilitas umum di dalam perumahan ditutup untuk mencegah terjadinya kerumunan dan sementara waktu menghindari shalat berjamaah di masjid.
“Kita lakukan pembatasan keluar masuk di lokasi tersebut. Ada pengurus RT/RW, sekuriti sampai Polisi RW yang jaga di pintu masuk perumahan,” ujar Irman, Rabu (19/5/2021).
Namun begitu, warga komplek perumahaan tersebut masih tetap diperbolehkan melakukan aktivitas seperti pergi bekerja.
“Kalau untuk kegiatan lain di dalam perumahan masih ada dan yang bekerja masih bisa bisa kerja. Tapi orang luar tidak bisa masuk kecuali petugas,” terangnya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya telah meminta petugas Dinas Kesehatan hingga aparatur di wilayah serta kader RW Siaga melacak orang-orang yang pernah kontak erat dengan pasien.
Tak hanya itu, Bima juga telah meminta aparatur di wilayah mendistribusikan logistik untuk memenuhi kebutuhan warga yang sedang menjalani isolasi mandiri.
“Kader sudah saya minta monitor setiap hari perkembangan kesehatan warga di sini. Ambulance standby untuk mengantisipasi jika dibutuhkan penanganan rumah sakit,” ucapnya.
Ia juga meminta petugas mengawasi jangan sampai ada orang keluar masuk dari rumah warga yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Bima menjelaskan, ada 25 orang yang positif Covid-19 berdasar hasil tes antigen. Dari 25 orang itu sebagian besar tanpa memiliki gejala.
Sementara dari hasil penelusuran terhadap orang yang kontak erat, total ada 70 orang. Mereka langsung dilakukan pemeriksaan tes swab dengan metode PCR pada Selasa kemarin.
“Untuk marbot masjid yang terpapar akan dilakukan isolasi di Pusat Isolasi BPKP Ciawi. Dan masjidnya akan dilakukan sterilisasi,” ujar Bima.
Bima kembali mengingatkan pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan. Kasus ini, lanjut Bima, menunjukan bahwa warga masih harus terus waspada di semua tempat.
“Baik di tempat ibadah, di tempat publik, kantor, bahkan di rumah sendiri juga bisa saja kita tertular,” pungkasnya.