BOGOR – Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari, melantik Bhima Irsi Faliandri Irman sebagai Direktur Operasional (Dirops) Perumda BPR Bank Kota Bogor periode 2024-2029. Pelantikan ini dilaksanakan di kantor Perumda BPR Bank Kota Bogor, Jalan RE Martadinata, Kecamatan Bogor Tengah, Kamis, (20/05/2024).
Dalam momentum itu, Hery memberikan beberapa catatan evaluasi yang perlu diperbaiki oleh jajaran Perumda BPR Bank Kota Bogor, terutama terkait kredit macet dan adaptasi digital.
Hery menyampaikan bahwa pelantikan ini merupakan upaya penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja Perumda BPR Bank Kota Bogor dalam menghadapi persaingan dunia usaha perbankan yang semakin kompetitif.
Untuk mencapai hal tersebut, sambung Hery, Direktur Operasional terpilih telah melalui berbagai tahapan, termasuk fit and proper test dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Saya berharap pelantikan kali ini menjadi momentum untuk meningkatkan sinergi antar direksi dalam menjalankan program kerja Perumda BPR Bank Kota Bogor melalui peningkatan diversifikasi produk, efisiensi pengelolaan keuangan, dan penyusunan strategi untuk meningkatkan daya saing serta upaya lain yang diperlukan untuk meningkatkan tingkat kesehatan Perumda BPR Bank Kota Bogor,” ungkap Hery.
Lebih lanjut, Hery menekankan bahwa pelaksanaan semua program kerja Perumda BPR Bank Kota Bogor merupakan tanggung jawab semua pihak, baik dewan pengawas, jajaran direksi, maupun para pegawai, dengan menjunjung tinggi profesionalisme dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
“Hasil evaluasi kinerja hingga triwulan pertama tahun 2024 menunjukkan bahwa Perumda BPR Bank Kota Bogor merupakan perusahaan yang sehat, profitable, dan likuid. Namun, ada beberapa pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh jajaran direksi, khususnya Direktur Operasional. Perumda BPR Bank Kota Bogor harus menyiapkan ekosistem untuk memacu penguatan struktur dan keunggulan kompetitif, sehingga menjadi BPR yang berdaya tahan dan berdaya saing tinggi,” tambahnya.
Hery juga menyoroti permasalahan kredit bermasalah yang memicu nilai Non-Performing Loan (NPL) atau kredit macet sebesar 4,91%. Walaupun masih di bawah nilai standar maksimal Bank Indonesia (BI), Hery menegaskan perlunya tindakan cepat untuk menurunkan nilai NPL tersebut pada bulan-bulan atau triwulan selanjutnya.
“Diera digital saat ini, Perumda BPR Bank Kota Bogor dituntut untuk segera adaptif dalam mengakselerasi transformasi digital sehingga dapat bersaing dalam dunia perbankan di Kota Bogor,” tegasnya.
Bhima Irsi Faliandri Irman, dalam sambutannya sebagai Dirops baru, menyatakan rasa syukurnya atas kelancaran pelantikan dan berkomitmen untuk melaksanakan arahan dari Pj Wali Kota Bogor, baik dari segi operasional maupun kelangsungan Bank Kota Bogor.
“Tadi juga ada arahan dari pak Pj Wali Kota Bogor mengenai netralitas kami sebagai BUMD bank Kota Bogor yang dimiliki sahamnya oleh Pemkot Bogor, sehingga apa yang menjadi tanggung jawab kami, tata kelola yang baik serta netralitas dalam pilkada mendatang tentunya harus kami perhatikan,” jelas Bhima.
Bhima juga mengungkapkan rencana terdekat yang mencakup beberapa program, salah satunya adalah peluncuran kredit usaha dan kredit modal kerja dengan bunga kompetitif dan bersahabat, yang diharapkan dapat bersaing dengan KUR.
Pelantikan ini turut disaksikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asperbang) Kota Bogor, Hanafi, jajaran Forkopimda, dan Direktur Utama (Dirut) Perumda BPR Bank Kota Bogor, Tommy Indra Gunawan, serta jajaran dewan pengawas. Sebelum dilantik sebagai Dirops, Bhima Irsi Faliandri Irman menjabat sebagai dewan pengawas di Perumda BPR Bank Kota Bogor.