Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah memenuhi undangan Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat, yang juga mantan Sekda Kota Bogor itu pada peresmian Gedung Dekopinda Kota Bogor yang berlokasi di Jalan Sholeh Iskandar, Gang Pelita 1 Nomor 1, RT.04 RW 08, Kelurahan Kedung Jaya, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Kamis (24/3/2022).
Dalam acara tersebut Sekda menyampaikan, gedung Dekopinda Kota Bogor menjadi rumah bersama, terutama untuk konsultasi, mendapatkan informasi, bimbingan, penggerak bersama semua pihak, baik yang telah menandatangani perjanjian kerja sama maupun pihak lainnya yang mendukung.
“Ini juga menjadi bentuk kepedulian dan dukungan Pemkot Bogor terhadap perkoperasian di samping dukungan-dukungan lainnya,” kata Syarifah.
Untuk mendukung gerakan koperasi di Kota Bogor, melalui kolaborasi semua pihak, ke depan akan dilakukan pengembangan-pengembangan ekonomi dengan membangun dan memanfaatkan pengembangan koperasi memaksimalkan potensi-potensi yang ada di kelurahan. Saat ini kata Syarifah, konsep sudah dibuat dan dipersiapkan oleh akademisi di Universitas Pakuan dan UIKA Bogor.
“Dengan kolaborasi yang baik ini kita berharap Kota Bogor bisa menjadi center of excellence-nya karena banyak konsep-konsep yang lahir dari Kota Bogor, untuk bersama-sama menjawab tantangan yang ada dan mengisi peluang-peluang yang terbuka,” ungkapnya.
Terkait pemulihan ekonomi pasca pandemi yang saat ini memasuki era endemi, Kota Bogor di 2023 lanjut Syarifah, sudah mulai meningkatkan daya saing dengan ekosistem inovasi dalam pengembangan ekonomi. Sangat relevan jika koperasi yang ada di dalamnya ikut bergerak bersama semua unsur bahu membahu meningkatkan daya saing dalam rangka menatap pemulihan ekonomi.
Menurut data, koperasi di Kota Bogor berjumlah sekitar 380 dan UMKM ada 68 ribu yang ada di masyarakat. Menurut Sekda, ini menjadi potensi untuk kebangkitan ekonomi manakala semua pihak melalui kolaborasi bisa mengelolanya dengan baik.
Syarifah mengatakan, koperasi dan UMKM merupakan sokoguru ekonomi dalam mengimplementasikan kegiatan-kegiatan ekonomi.
“Mudah-mudahan dengan program yang kita bangun bersama-sama diharapkan akan terjadi peningkatan lagi ekonomi daerah,” harapnya.
Ade Sarip menerangkan, Dekopinda adalah perintah undang-undang, keberadaannya karena adanya gerakan koperasi sebagai wadah untuk menampung dan menyambungkan aspirasi sebagai mitranya pemerintah untuk kepentingan koperasi dan kesejahteraan anggota, termasuk warga.
“Ini menjadi sejarah bagi kita dan bukti dukungan Pemkot Bogor terhadap gerakan koperasi. Sebagai mitra kita terus mengembangkan perekonomian di kelurahan dengan dibentuknya Koperasi Pemberdayaan Ekonomi Kelurahan (KPEK), walaupun belum berjalan dengan baik dengan banyaknya mitra yang hadir berharap tidak sekedar cerita, namun bisa berkembang baik dan memberi manfaat serta mensejahterakan para anggotanya,” kata Ade.
Ade menginginkan agar koperasi di Kota Bogor mampu menjembatani kesejahteraan anggotanya. Untuk itu dirinya meminta dukungan dari para rektor dan akademisi di Kota Bogor serta pihak lain dalam pengembangan koperasi di Kota Bogor dengan memanfaatkan potensi-potensi perekonomian di wilayah.
Keberadaan gedung Dekopinda Kota Bogor sambung Ade, menjadi bukti nyata dukungan jajaran Pemkot Bogor terhadap koperasi. Kemudian, Dinas membentuk mitra kelurahan untuk kepentingan ekonomi koperasi kelurahan sehingga bisa beroperasi dengan baik.
Perwakilan dari Dekopin Wilayah Jawa Barat, Gunarto menambahkan, koperasi merupakan soko guru ekonomi untuk membangun perekonomian yang sudah teruji tangguh dan tahan banting ketika muncul krisis moneter. Asas kekeluargaan yang ada menurutnya harus diperkuat.
Turut hadir dalam kegiatan peresmian, diantaranya Rektor Universitas Pakuan, Bibin Rubini dan perwakilan dari akademisi serta pihak lainnya.