BOGOR – Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) telah mempelajari pengelolaan sampah rumah tangga milik PT Fajar Sarana Niaga, di Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, pada Selasa (8/11/2022).
Jajaran Perumda PPJ itu datang bersama Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Deni Wismanto. Mereka melihat jenis sampah dari bekas mie instan yang diolah menjadi blok bahan atau briket, pupuk kompos, hingga pakan ternak.
Manajer K3 Perumda PPJ, Dedi Suharto mengatakan, kunjungan itu dalam rangka melihat peluang dan kemungkinan untuk bekerja sama pengelolaan sampah di Kota Bogor. Adapun langkah langkah dan studinya nanti akan dilakukan oleh pihak DLH.
Meski demikian, Dedi mengaku masih akan melihat dan mempertimbangkan terkait teknis pengelolaanya, karena pasar belum memiliki lahan untuk mengelola sampah sendiri.
“Kita akan coba melihat peluang peluang kemungkinannya, bagaimana atas kondisi sampah yang ada, yang masih tercampur antara organik dan an-organiknya,” kata Dedi.
Untuk itu, Perumda PPJ mengaku akan terus mencari cara untuk mengurangi sampah dengan cara mengubahnya menjadi sesuatu yang berguna dan mempunya nilai.
Sementara itu, Dedie A Rachim mengaku terus menggalakkan bank sampah, TPS 3R, dan pengolahan sampah lainnya untuk merespons peningkatan volume sampah.
“Bayangkan dalam sehari Kota Bogor menghasilkan 800 ton sampah. Di tempat pengolahan ini mungkin hanya lima persennya, namun bisa menghasilkan nilai tambah,” sebut Dedie.
Kota Bogor, kata dia, saat ini masih mendistribusikan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Galuga. Beban transportasi menuju kesana juga masih menjadi hal yang perlu diperhatikan.
“Namun bisa di pasar – pasar, makanya kita ajak juga Perumda Pasar Pakuan Jaya. Jadi kalau pasar – pasar di Kota Bogor bisa dimanfaatkan juga sampahnya menjadi sebuah produk, baik pupuk cair maupun pupuk organik, artinya bisa juga meningkatkan nilai tambah,” paparnya.