Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kota Bogor turun langsung ke lokasi bencana tanah longsor di Kampung Sirna Sari, RT 7/4, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Rabu (15/3/2023), untuk memantau langsung proses evakuasi korban yang masih tertimbun.
Di lokasi, Dedie memantau langsung proses evakuasi dari atas rel jalur double track hingga turun langsung ke titik longsor.
Peristiwa tanah longsor ini dilaporkan terjadi pada 00.24 WIB menimpa enam rumah. Akibat peristiwa tersebut 17 orang tertimpa reruntuhan.
“Lima orang yang sempat tertimpa selamat, enam orang yang mengalami luka-luka dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan, dua orang meninggal dunia. Pagi ini masih tersisa empat orang masih dalam proses evakuasi bersama TNI-Polri, Tagana, BPBD, Damkar, PMI unsur wilayah dan para relawan,” kata Dedie.
Dedie pun berharap dan berdoa agar para korban yang masih dalam proses evakuasi bisa ditemukan dalam keadaan selamat.
Di tengah Pemkot bersama TNI-Polri dan relawan melakukan proses penanganan bencana dan evakuasi, Dedie pun berkoordinasi dengan DJKA dan PT KAI untuk segera melakukan perbaikan rel jalur Bogor-Sukabumi.
“Sehingga proses evakuasi dan bencananya kita tangani, mobilitas warga untuk pergerakan ekonomi juga bisa berjalan. Karena tidak boleh dua-duanya mandek, ekonomi tidak jalan penanganan bencana juga mandeg,” katanya.
Untuk penanganan gawat darurat kata Dedie, Pemkot melalui wilayah sudah melakukan pendataan dan langsung akan mengirimkan bantuan darurat untuk bisa segera digunakan warga.
Terkait proses evakuasi warga lanjut Dedie, disiapkan hunian di rusunawa Cibuluh dan Menteng.
“Setelah dari sini Pemkot dan Forkopimda akan kerumah sakit untuk melihat kondisi korban,” ujarnya.
Penanganan bencana dilakukan oleh Pemkot Bogor bersama TNI-Polri dan relawan sejak malam tadi.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Theofilo Patrocinio Freitas mengatakan, proses evakuasi dilaksanakan hingga pukul 03.00 WIB.
“Iya dini hari tadi terjadi hujan cukup deras dan kondisi tanah masih labil, jadi setelah menyelamatkan korban dan evakuasi dihentikan sementara dan dilanjutkan pagi ini, kita berharap bisa terangkat pagi ini,” katanya.
Prose evakuasi kata Theo mengalami kesulitan lantaran alat berat tidak bisa masuk ke lokasi, sehingga proses evakuasi dilakukan manual.
“Medannya relatif lebih aman karena terbuka dan posisi tebingan jauh, tapi kami masih minta proses pengerjaan perbaikan rel di atas yang menggantung untuk sementara dilihat dulu sampai petugas melakukan evakuasi,” katanya.
Hingga pukul 10.00 WIB petugas gabungan masih terus melakukan evakuasi dan pencarian 4 korban yang masih tertimbun.