BOGOR – Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor dikategorikan sehat oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berdasarkan laporan kinerja BUMD Air Minum (AM) 2021.
Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan menyampaikan bahwa prestasi tersebut menjadi kebanggaan bagi Tirta Pakuan karena masih mendapat apresiasi di tengah pandemi.
Dijelaskannya, penilaian kinerja BUMD Air Minum disampaikan Kementerian PUPR RI melalui Ditjen Air Minum bekerjasama Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) dan Badan Pemeriksa Keuangan Pembangunan (BPKP).
Kemudia Kementerian meluncurkan Buku Kinerja BUMD AM 2021 yang merupakan buku penilaian kinerja terhadap 388 BUMD AM se Indonesia.
Masih kata Rino, dalam penilaian kinerja BUMD Air Minum dilakukan dengan metode Balance Scored Card dengan menerapkan prinsip skor berimbang yang mempertimbangkan karakteristik masing-masing BUMD Air Minum.
Penilaian kinerja BUMD Air Minum menggunakan 18 (delapan belas) indikator yang terbagi atas 4 (empat) aspek, yaitu aspek keuangan, aspek pelayanan, aspek operasional, dan aspek sumber daya manusia.
“Ya, mulai bobot pada aspek keuangan adalah sebesar 25 persen, aspek pelayanan sebesar 25 persen, aspek operasional sebesar 35 persen dan pada bobot aspek sumber daya manusia sebesar 15 persen,” jelas Rino.
Lalu, pada aspek operasional diberikan bobot 35 persen, yaitu lebih tinggi dibandingkan aspek lainnya berdasarkan metode Analitycal Hierarchy Process.
Hasil penilaian 4 (empat) aspek tersebut dikelompokkan dalam 3 (tiga) kategori kinerja BUMD Air Minum yaitu, Sehat, dengan nilai kinerja lebih dari 2,8. Kurang Sehat, dengan nilai kinerja 2,2 sampai dengan 2,8. Sakit, dengan nilai kinerja kurang dari 2,2.
Dikutip dari data Kementerian Dalam Negeri tahun 2018, terdapat 34 Provinsi di Indonesia dengan 416 Kabupaten dan 98 Kota. Dari total 514 Kabupaten/Kota tersebut data BUMD Air Minum yang tercatat dalam database PERPAMSI adalah sebanyak 401 BUMD Air Minum.
Pada tahun 2021 jumlah BUMD Air Minum yang dapat dievaluasi adalah 388 BUMD Air Minum. Namun terdapat 13 BUMD Air Minum yang tidak dapat dievaluasi karena sudah tidak beroperasi/tidak aktif (4 BUMD Air Minum).
Mereka berubah menjadi UPTD (3 BUMD Air Minum), bergabung dengan BUMD Air Minum lainnya (1 BUMD Air Minum) dan belum menyusun laporan keuangan dan laporan teknis (5 BUMD Air Minum).
Rino menambahkan, Tirta Pakuan terus berupaya memperbaiki kinerja dan mutu pelayanan secara berkelanjutan.
“Percepatan pertumbuhan perusahaan melalui inovasi baru dan memanfaatkan peluang-peluang bisnis, menjadi strategi kunci keberhasilan Perumda Tirta Pakuan dalam meningkatkan Kinerja,” jelas dia.
Dirinya menegaskan, keberhasilan kinerja Perumda Tirta Pakuan ini juga tidak lepas dari peran serta Wali Kota Bogor Bima Arya sebagai pemilik perusahaan dalam meningkatkan modal perusahaan.
“Demikian juga peran Dewan Pengawas Perumda Tirta Pakuan yang selalu memberikan saran dan solusi atas Program Kerja yang merupakan strategi dalam percepatan. Sehingga meraih predikat BUMD Air Minum Sehat dan 10 besar nasional dari Kementerian PUPR,” pungkas Rino.