BOGOR – Forum Tempe Indonesia resmi menutup rangkaian kegiatan Forum Tempe Nasional bertajuk “Budaya Tempe” di Hotel Salak Heritage, Kota Bogor, Sabtu, (14/06/2025).
Acara ini sekaligus menjadi puncak perayaan Hari Tempe Nasional (Hartempenas) yang diperingati setiap tanggal 6 Juni, bertepatan dengan hari lahir Presiden Soekarno.
Ketua Forum Tempe Indonesia, Prof. Hardinsyah, menyampaikan bahwa penetapan tanggal 6 Juni bukan tanpa alasan. Menurutnya, Bung Karno adalah tokoh pertama yang menjadikan tempe sebagai simbol semangat membangun bangsa.
“Tahun ini menjadi tahun yang istimewa, karena pemerintah Indonesia telah resmi mengajukan tempe ke UNESCO sebagai warisan budaya takbenda dunia,” ujarnya.
Prof. Hardinsyah juga mengungkapkan bahwa gagasan awal perayaan Hartemnas bermula dari Kota Bogor pada 11 tahun lalu, dan kini kembali dirayakan di tempat yang sama dengan semangat yang lebih besar.
Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menekankan pentingnya tempe sebagai identitas sekaligus kekuatan pangan nasional.
Ia menyebut, beberapa produsen tempe di Kota Bogor telah mengekspor ke 10 negara, dengan permintaan yang terus meningkat.
“Tempe bukan sekadar makanan, tapi juga kebanggaan nasional. Narasi ‘bangsa tempe’ yang dulu dianggap negatif, kini kita balikkan: tempe adalah simbol kekuatan dan inovasi bangsa,” tegas Dedie.
Acara ini menjadi penutup yang menggugah bagi gerakan budaya pangan lokal, sekaligus momentum untuk memperkuat posisi tempe sebagai ikon gizi dan diplomasi budaya Indonesia di tingkat global.