Peringatan Hari Peduli Kanker Payudara sedunia yang diperingati setiap 26 Oktober 2022 disambut dengan kegiatan pemeriksaan gratis bagi warga dalam rangkaian peringatan hari peduli kanker payudara tingkat Kota Bogor.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Kesehatan Kota Bogor telah menerbitkan surat edaran (SE) No.443/5455-P2P tentang penyelenggaraan bulan peduli kanker payudara pada 9 Oktober 2022, yang menyatakan pada satu bulan penuh sejak 10 Oktober 2022 hingga 10 November 2022 puskesmas melaksanakan kegiatan deteksi dini terhadap kanker payudara melalui kegiatan Sadanis (pemeriksaan payudara klinis) dan deteksi dini terhadap kanker leher rahim melalui kegiatan IVA test (Inspeksi Visual Asam Asetat).
Pada momentum peringatan hari peduli kanker payudara sedunia tingkat Kota Bogor, Wali Kota Bogor, Bima Arya bersama Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kota Bogor yang juga Ketua Tim Penggerak PKK kota Bogor, Yane Ardian, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno beserta aparatur wilayah, Senin (24/10/2022), mendatangi beberapa puskesmas untuk melakukan pengecekan dan tinjauan langsung pelaksanaan bulan peduli kanker payudara.
Di lokasi tinjauan pertama di Puskesmas Tanah Sareal, di Jalan R.M. Tirto Adhi Soerjo, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Bima Arya langsung mengecek daftar hadir warga yang melakukan pemeriksaan Sadanis dan IVA.
Kemudian Bima Arya dan Yane Ardian mengunjungi ruang tunggu dan sempat masuk ke ruang pemeriksaan setelah warga sudah selesai melaksanakan pengecekan.
Di sana Bima Arya pun melihat dan mendengarkan penjelasan dari dokter mengenai pemeriksaan dan edukasi yang diberikan kepada warga yang mengikuti tes IVA dan Sadanis.
Kanker payudara dan leher rahim ini kata Bima Arya, merupakan kasus kanker yang tingkat kematiannya cukup tinggi di Kota Bogor.
Untuk itu kata dia, Pemkot Bogor secara rutin memberikan edukasi dan sosialisasi dan pemeriksaan agar warga memahami bahwa penting sekali untuk melakukan deteksi dini.
“Karena kebanyakan kejadian fatal atau yang meninggal itu sudah stadium tinggi, stadium lanjut. Jadi sebaiknya dilakukan sedini mungkin,” katanya.
Sejauh ini banyak warga yang baru pertama kali ikut menjalani pemeriksaan dan ada juga yang sudah bertahun tahun baru kembali melakukan pemeriksaan.
Dengan adanya kegiatan ini warga terus diedukasi bagaimana pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan untuk terhindar dari kanker payudara.
“Untuk Sadanis atau pemeriksaan payudara secara klinis ini bisa juga dilakukan sendiri dengan teknik-teknik yang diajarkan disini. Tapi kalau IVA test leher rahim harus datang ke puskesmas dan itu harus dilakukan secara periodik dan kita menargetkan semaksimal mungkin agar seluruh perempuan ibu-ibu untuk datang ke puskesmas memeriksakan diri,”katanya.
Ketua Pelaksana Bulan Peduli Kanker Payudara, Sri Nowo Retno mengatakan, bulan peduli kanker payudara yang dilaksanakan secara serentak di puskesmas Kota Bogor terselenggara atas kerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia dan PKK Kota Bogor.
Penggerakan sasaran dilaksanakan secara massif oleh PKK Kelurahan dengan pendataan atas penduduk Wanita Usia Subur (30-50 tahun) yang berada di wilayah kerjanya masing-masing.
“Target minimal per kelurahan sebanyak 50 orang. Total yang diharapkan dapat dicapai sebanyak 3.400 orang,” ujarnya.
Retno menambahkan, pelaksanaan IVA Test setiap tahunnya harus diulang dengan sasaran yang sama ditambah sasaran baru, dengan strategi pelaksanaan secara masal diharapkan akan dapat meningkatkan capaian karena peserta dapat saling memotivasi antar sesama.
“Kegiatan Bulan Peduli Kanker Payudara di Kota Bogor dilaksanakan selama satu bulan dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait, seperti Yayasan Kanker Indonesia (YKI), dinas terkait, kecamatan, kelurahan, pihak puskesmas, bidan praktek mandiri dan rumah sakit,” katanya.
Angka kejadian penyakit kanker di Indonesia berada diangka (136,2/100.000 penduduk) dan berada diurutan ke 8 di Asia Tenggara, sedangkan di Asia urutan ke 23.
Angka kejadian tertinggi di Indonesia untuk laki-laki adalah Kanker Paru, yaitu sebesar 19,4 per 100.000 penduduk, dengan rata-rata kematian 10,9 per 100.000 penduduk. Diikuti dengan Kanker Hati sebesar 12,4 per 100.000 penduduk, dengan rata-rata kematian 7,6 per 100.000 penduduk.
Sedangkan angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi adalah Kanker Payudara yaitu 42,1 per 100.000 penduduk, dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk, yang diikuti Kanker Leher Rahim sebesar 23,4 per 100.000 penduduk, dengan kematian 13,9 per 100.000 penduduk.
“Jumlah penderita kanker tahun 2021 di Kota Bogor sebanyak 821 orang dan seluruhnya sudah mendapatkan pelayanan pengobatan. Dengan jumlah penderita kanker terbanyak adalah Kanker Payudara sebanyak 367 orang, dengan kematian sebanyak 39 orang, diikuti oleh Kanker Leher Rahim dan Ovarium sebanyak 71 orang dengan kematian sebanyak 14 orang,” ujarnya
Upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan bagi penderita Kanker disamping pengobatan, yaitu pemberian dukungan motivasi untuk melakukan kontrol rutin, membantu mengelola kekhawatiran atau stres yang muncul dalam menghadapi penyakitnya, dan mengontrol pemakaian obat serta memberikan perawatan homecare. Hal ini didukung dengan adanya Tim Paliatif baik di tingkat Kota maupun di wilayah Puskesmas.
Angka kematian yang tinggi berhubungan dengan kondisi mayoritas penderitanya yang baru terdeteksi sudah pada stadium lanjut.
Hal tersebut kata Retno sebetulnya dapat dicegah jika terdeteksi lebih awal sehingga prognosis kesembuhan penderita lebih baik, demikian pula bagi wanita usia subur yang memiliki pengetahuan yang baik dan kesadaran untuk melakukan deteksi dini terhadap Kanker Serviks melalui kegiatan IVA ( Inspeksi Visual dengan Asam Asetat ) dan Sadanis (Pemeriksaan Payudara Klinis) untuk deteksi dini terhadap kanker payudara.
“Pencegahan dan pengendalian Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara dilaksanakan secara terpadu dari semua elemen baik Pemerintah, yang terlibat seperti Dinas Kesehatan, RS, Dinas Sosial, Dinas P3A, Dinas Dalduk dan KB, pihak Puskesmas dengan dukungan masyarakat dan kader PKK tingkat kecamatan dan kelurahan, berserta organisasi profesi seperti IBI, maupun pihak lainnya seperti perusahaan swasta dengan koordinasi kerja yang solid disamping pemanfaatan Lembaga swasta yang bergerak di bidang Kanker seperti Yayasan Kanker Indonesia dalam penanggulangan Kanker dan kegiatan paliatif Kanker,” ujarnya
Bulan peduli kanker payudara ini dirasakan warga sangat membantu.
Mila (30), warga Tanah Sareal mengaku sangat terbantu dengan adanya fasilitas pemeriksaan gratis sehingga bisa mencegah dan melakukan pengecekan dini mengenai kondisi tubuhnya.
“Alhamdulillah ada acara seperti ini. Saya kan tadinya enggak tau ya organ kita itu di dalam seperti apa. Terus tadi diperiksa alhamdulillah normal. Senang lah ada pemeriksaan seperti ini gratis. Tadi juga sudah dijelaskan kita dapat edukasi juga. Kita sebagai perempuan intinya harus menjaga dengan pengecekan rutin,” ujarnya.