Bogor – Perusahaan Umum (Perumda) Tirta Pakuan Kota Bogor berusaha mencari solusi dari persoalan pelayanan zona 1 karena jumlah Sambungan Rumah (SR) yang terus bertambah namun tidak dibarengi dengan jumlah kapasitas produksi air.
Untuk itu, pihaknya akan menambah kapasitas stasiun Tangkil dan pengadaan pipa paralel.
Direktur Teknik (Dirtek) Tirta Pakuan Kota Bogor, Ardani Yusuf mengatakan kendala zona 1 saat ini pelayanan tidak 24 jam dikarenakan ada sebanyak penambahan 19.549 SR, sedangkan suplai air dari dua sumber sumber mata air Tangkil dan (Instalasai Pengolahan Air) IPA Cikerteg tidak bertambah.
“Untuk Tangkil sebanyak 112 liter perdetik dan Cikerteg 25 liter perdetik. Tidak bertambah dari dulu,” ungkap Ardani kepada wartawan pada Rabu (24/2/2021) siang.
Namun, ia mengatakan sumber air yang saat ini dimiliki hanya untuk mengaliri zona 1 sekitar 11 ribu pelanggan.
“Kekurangannya ada sebanyak dalapan ribu pelanggan. Sedangkan 19.549 SR dibutuhkan sebanyak 270 liter perdetik di zona 1,” tambahnya.
Ardani menerangkan, telah digaungjan program penambahan instalasi baru 200 liter perdetik. Namun, karena keterbatasan anggaran, kini pihaknya tengah mengajujan ke APBN.
“Program dari direksi lama sudah diajukan, tapi karena keterbatasan anggaran, kami sedang mengajukan lewat APBN, alhamdulillah secara kriteria memenuhi,” sambung dia.
“Khusus Cikerteg belum dapat dibantu, untuk Katulampa sudah dibantu. Saat ini sudah ada pergeseran, pukul 04.00 WIB menutup aliran untuk memenuhi level naik. Akan coba menambahkan bantuan juga untuk zona 1 dari zona 4 dengan menambah pipa pompa Pakuan. Didaerah Sukajaya, Tajur melakukan train end error,” terangnya.
Ardani berharap, dalam jangka pendek ini pengadaan pompa dan pipa paralel bisa terealisasi.
“Sudah menjadi pekerjaan rumah dari dahulu zona 1 ini, dimana saat ini daerah zona 1 ada perumahan-perumahan, adanya niaga baru Boxies 123, apartemen Royal Tajur, kemudian perumahan Rancamaya seiring perkembangan. Akan ada penambahan 200 liter perdetik, saat ini tengah mengevaluasi,” paparnya.
Ardani menerangkan, pihaknya juga akan menambah dari Katulampa sekitar 30 liter perdetik. Saat ini sedang menyusun Business plan, awalnya harus bangun 200 liter perdetik, tapi keterbatasan anggaran dipaket 50 liter sebanyak empat kali pengejaan.
“Tentunya akan dibahas pemasangan baru, zona satu kehilangan air karena beberapa pipa berdasarkan historis elevasi cukup curam tekanan makin tinggi. Pernah juga pipa pecah saat penanganan kebocoran, karena tekanan tinggi. Untuk pembayaran keringanan didiskusikan,” pungkasnya.