Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Satresnarkoba Polresta Bogor Kota Ungkap 28 Kasus Narkoba, 33 Orang Diamankan
    • Perumda Tirta Pakuan Bogor Genjot Peningkatan Layanan, Fokus Kontinuitas 24 Jam
    • Banu Lesmana Bagaskara Dukung Rencana Pembangunan SMA Negeri Baru di Kota Bogor
    • Dedie Rachim Tekankan ASN Responsif Tangani Keluhan Warga
    • Banu Lesmana Bagaskara Desak Evaluasi Total Program MBG di Kota Bogor
    • Banu Lesmana Bagaskara: Peringatan Maulid di DPC PDI Perjuangan Wujud Nilai Pancasila
    • Perumda Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor dan RS Ummi Bogor Jalin Kerja Sama Layanan Kesehatan untuk Pegawai
    • Hasil Sementara POPDA XIV, Kota Bogor Top Tiga Besar
    Facebook X (Twitter) Instagram
    BarayaNewsBarayaNews
    • Politik
      • Nasional
      • Internasional
    • Olahraga
      • Sepak Bola
    • Teknologi
      • Gadget
    • Peristiwa
    • Kesehatan
    • Kolom Penulis
    • Kota Bogor
    BarayaNewsBarayaNews
    Home » Politik » Kota Bogor » Pare, Sayur Pahit Penghasil Duit
    Kesehatan

    Pare, Sayur Pahit Penghasil Duit

    23 November 20203 Mins Read
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email Telegram WhatsApp

    Barayanews.co.id – Karena rasanya yang dominan pahit, tidak semua orang suka dengan sayur yang satu ini. Biasanya, sayur ini jadi pelengkap dalam olahan tradisional, atau jadi panganan utama bagi kaum hawa yang memanjakan kulitnya.

    Kali ini, barayanews.co.id akan mengulas sayuran hijau bernama Peria atau Pare, masyarakat Jawa Barat menyebutnya dengan Paria dari mulai penanaman hingga penjualannya.

    Si sayur pahit ini menjadi primadona pendulang rupiah bagi kelompok tani di Kota Bogor.

    Salah satu Kelompok Wanita Tani (KWT) di wilayah Kampung Karya Bhakti, RW 04, Kelurahan Cilendek Barat, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor mengaku, Pare ini menjadi komoditi pasar yang tidak pernah kekurangan konsumen.

    Pasalnya, sekali panen, si pahit ini bisa menghasilkan 300kg sampai 700kg. Tak aneh, jika KWT ini bisa menjual Pare dengan total 5 ton setiap panennya.

    Hal itu dikatakan Yani, Ketua KWT Berkarya saat ditemui di kebunnya usai panen baru-baru ini.

    “Sekali panen bisa sampai 300kg, keduanya bisa 700kg, dengan jangka waktu 4 harian setiap kali panen. Kalau diakumulasi bisa sampai 5ton pare kita jual,” tuturnya.

    Ia menambahkan, pada masa pandemi ini komoditi sayuran termasuk Pare tidak mengalami penurunan konsumen. “Alhamdulillah pandemi ini, sayuran atau umumnya sektor pertanian tidak mengalami penurunan. Sejauh ini lancar terus. Karena kami tidak hanya menanam Pare, sayuran jenis lain pun sama,” tambahnya.

    Setelah dilakukan penyortiran, hasil panen Pare jenis Hokian ini dikemas dalam plastik sebelum didistribusikan ke salah satu pasar di Kabupaten Bogor. “Kita sortir dulu sebelum packing. Biasanya ada yang kena hama. Persentase sedikit yang busuk. Satu kantong besar itu diisi kurang lebih 24kg. Satu kilonya dihargai dengan kisaran Rp5000 sampai Rp7000,” kata Yani.

    “Peria yang dihinggapi hama jenis Lalat buah (Ngengat) ini buah yang tumbuh dibawah dan langsung menyentuh ke tanah. Makanya diusahakan si buahnya ga nempel di tanah,” tambahnya.

    Sementara, dalam pembudidayaannya, lanjut Yani, sayuran Peria ini tidak membutuhkan perawatan yang sulit dan ‘ribet’. Hanya saja si hijau pahit ini membutuhkan cahaya matahari yang cukup dalam pertumbuhannya.

    “Lazimnya pare ini tumbuh di musim kemarau. Jadi, musim hujan agak ada penurunan. Tapi tidak signifikan. Sayuran jenis pare ini terbilang tanaman yang bandel dengan perubahan musim atau cuaca,” jelasnya.

    Sayuran yang biasa dikonsumsi menjadi tumisan atau lalapan ini ditanam di lahan seluas 3.500 meter persegi. KWT Berkarya ini menjaga fluktuasi pangsa pasar dengan mengganti komoditi. Selain Peria, Yani Cs juga menanam sayuran jenis Mentimun dan terung.

    “Pergantian penamanan dibutuhkan agar memperbaiki kesuburan tanah. Kita seling dengan terung dan mentimun. Setelah panen diistirahatkan dulu tanahnya. Unsur haranya harus baik dalam melakukan penanaman. Selain itu, karena kita juga menjaga fluktuasi pangsa pasar. Tapi kondisi tersebut kita sudah memahami. Sudah biasa,” pungkasnya.

    Buah dengan tekstur panjang bergelombang ini dipanen dalam waktu kurang lebih dua bulan dari masa penanaman.

    KWT Berkarya ini mempekerjakan 3 orang tenaga professional dan 5 orang warga setempat untuk memberdayakan potensi di wilayah.

    Yani menjelaskan dengan hasil panen baik itu Peria, Mentimun ataupun jenis sayuran lain merupakan bentuk ketahanan pangan. “Paling tidak untuk di rumah sendiri kami tidak usah beli. Jadi untuk ketahanan pangan juga,” tutupnya.

    Add A Comment

    Bagaimana Pendapat Anda?Batalkan balasan

    Berita Lainnya
    Advokasi Hukum

    Warga Kurang Mampu Bisa Dapat Bantuan Hukum Gratis

    25 Februari 2025
    Kesehatan

    DPRD Kota Bogor Dukung Percepatan Program Vaksinasi

    27 Juli 2021
    Kota Bogor

    Bima Arya – Dedie Rachim Ucapkan Terima Kasih dan Mohon Maaf

    17 Desember 2023
    Kota Bogor

    Paturay Tineung, Bima Arya – Dedie Rachim Berpamitan

    13 Desember 2023
    Kolom Penulis
    Kolom Penulis

    Anak Muda dan Kaderisasi Partai Politik

    5 Januari 2024

    Demokrasi kita dibangun berdasarkan amanat UUD dan berasaskan Pancasila. Disitu jelas bahwa suara kita, aspirasi…

    Pembebasan Biaya Pendidikan, Sesuai Harapan Kah?

    1 Desember 2020
    Dukcapil Family Fest 2023
    Trending
    Ekonomi

    Harga Daging Sapi Meroket, Pedagang di Pasar Kota Bogor Tetap Berjualan

    1 Maret 2022

    BOGOR – Seolah mengikuti tren kenaikan harga kedelai yang menyeret harga tahu tempe, kini harga…

    Ekonomi

    Pemkot Bogor – IAI Tazkia Tandatangani MoU

    16 Juni 2022

    Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Institut Agama Islam (IAI) Tazkia…

    BBM

    Pemicu Inflasi, Ketua DPRD Kota Bogor : Batalkan Kenaikan BBM

    9 September 2022

    BOGOR – Keputusan Pemerintah menaikkan harga BBM di tengah situasi ekonomi yang sulit seperti saat…

    Ekonomi

    BRI Branch Office Bogor Dewi Sartika Melaksanakan Layanan Terbatas Cuti Bersama Idul Adha 1445 Hijriah

    19 Juni 2024

    BOGOR – BRI Branch Office Bogor Dewi Sartika melaksanakan Layanan Terbatas dalam rangka Cuti…

    Ekonomi

    Kerja Sama Perumda Tirta Pakuan Jadi Langkah Strategis Tingkatkan Nilai Aset

    26 Agustus 2025

    BOGOR – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menekankan pentingnya pengelolaan aset daerah agar dapat…

    Bisnis

    Bima Arya Resmikan Moza Kitchen Bogor, Titip Tampung Pelaku UMKM

    10 April 2022

    Wali Kota Bogor, Bima Arya didampingi istrinya, Yane Ardian meresmikan Halal Meat Shop…

    BarayaNews.co.id PT. Kreasi Baraya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media yang menaungi website portal berita barayanews.co.id untuk menayangkan berita terkini dan terpercaya.
    Laman Kami
    • Kontak
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Kebijakan Privasi
    • Syarat Karya Tulis
    Tentang Kami

    BarayaNews.co.id

    PT. Kreasi Baraya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media yang menaungi website portal berita barayanews.co.id untuk menayangkan berita terkini dan terpercaya.

    BarayaNews.co.id
    © 2025 PT Kreasi Baraya Mandiri

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

     

    Memuat Komentar...
     

    Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.