BOGOR – Aktivitas manusia seperti deforestasi, urbanisasi, dan industrialisasi terus mengubah ekosistem hutan secara signifikan, memicu tantangan besar bagi keanekaragaman hayati dan layanan ekologis. Untuk menjawab tantangan ini, International Conference on Environment and Forest Conservation (ICEFC) kembali digelar. Pada edisi kelima tahun 2024, IPB University terpilih sebagai tuan rumah, mengusung tema “Konservasi Hutan di Antroposen: Beradaptasi dengan Realitas Lingkungan Baru.”
Acara yang akan berlangsung pada 5–7 Desember 2024 ini diadakan secara hybrid di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Manajemen serta Ruang Rapat Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University. Selain itu, kegiatan tour kota akan melibatkan kunjungan ke Kampus IPB Dramaga, Kebun Raya Bogor, dan area Agro-Eko-Edu Wisata SEAMEO BIOTROP.
Konferensi ini merupakan hasil kolaborasi IPB University dengan tiga institusi internasional, yaitu Southeast Asian Regional Center for Tropical Biology (SEAMEO BIOTROP), Mindanao State University, dan Kastamonu University. Lebih dari 150 peserta, termasuk akademisi, peneliti, mahasiswa, praktisi lingkungan, dan mitra industri, diperkirakan akan hadir.
Chairperson ICEFC 2024, Dr. Syafitri Hidayati, menyatakan bahwa acara ini dirancang untuk memancing diskusi multidisipliner mengenai tantangan konservasi hutan di tingkat global, nasional, hingga lokal. “Konferensi ini bertujuan memperluas jaringan profesional, meningkatkan publikasi internasional, dan mendorong kolaborasi lintas negara,” ujarnya.
Topik yang dibahas dalam agenda tersebut meliputi teknologi untuk manajemen sumber daya dan ekowisata. Kemudian perubahan iklim dan pengelolaan hutan berkelanjutan serta pemanfaatan sumber daya, etnobiologi, dan bioprospeksi. Selain itu, kebijakan dan pendidikan untuk konservasi dan keanekaragaman hayati dan interaksi manusia-hewan liar menjadi bahasan utama.
Konferensi ini diisi oleh narasumber utama yakni Dr. Satyawan Pudyatmoko (Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem) dan Prof. Dr. Ani Mardiastuti (IPB University). Pembicara lainnya mencakup para ahli dari Thailand, Turki, dan Filipina, termasuk PT Freeport yang mempresentasikan praktik terbaik terkait keberlanjutan.
Plh Direktur SEAMEO BIOTROP, Sri Widayanti, M.Si. menambahkan bahwa konferensi ini menawarkan platform untuk berbagi inovasi dan pengetahuan terkini dalam bidang kehutanan dan lingkungan.
Tema “Antroposen” dipilih untuk menggambarkan dampak signifikan aktivitas manusia terhadap geologi dan ekosistem Bumi. Dalam konteks ini, ICEFC 2024 diharapkan menghasilkan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk menghadapi tantangan konservasi di era baru ini.
“Dengan pendekatan multidisipliner, ICEFC 2024 diharapkan dapat menghasilkan solusi inovatif yang dapat diterapkan dalam upaya konservasi hutan dan lingkungan di berbagai konteks global dan lokal,” harapnya.
Acara ini didukung oleh mitra industri seperti APRIL Group dan PT Freeport Indonesia yang menandakan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menghadapi krisis lingkungan global.