Sampai Agustus, Realisasi Tender Barang dan Jasa di Kota Hujan Capai 70 Persen
BOGOR – Realisasi tender barang dan jasa Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bogor hingga memasuki triwulan tiga tahun ini telah mencapai 110 paket atau 70 persen.
Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) pada Sekretariat Daerah Kota Bogor, Henny Nurliani mengatakan, berdasarkan rencana umum pengadaan (RUP) per Agustus 2021 tercatat ada 159 paket yang harus ditender tersebar di OPD. Angka ini di luar anggaran belanja tambahan (ABT).
Saat ini, kata Henny, proses tender yang sudah selesai tercatat ada 97 paket. Paket-paket ini dengan kata lain sudah ada pemenang dan disampaikan ke OPD serta tahap pelaksanaan di OPD.
Sementara untuk paket yang masih proses saat ini mulai dari tahap penawaran dan evaluasi tercatat 13 paket. “Ada juga beberapa paket yang sudah disampaikan ke kita, tapi belum diproses tender atau tahap dikaji ulang oleh Pokja,” imbuhnya.
Henny menyebutkan sejauh ini ada tujuh paket yang gagal tender. Paket tersebut, di antaranya kajian aksi daerah gas rumah kaca, kendaraan bermotor sampah, perencanaan controled landfill, konsultan pembangunan TPT Ciliwung, SD Negeri Pamoyanan dan SD Negeri Cibereum.
“Gagal lelang itu macam-macam. Ada yang gagal dikembalikan ke OPD, dikaji kembali atau seperti apa tindaklanjutnya. Ada juga yang dievaluasi PPK tidak jadi ditender bisa menjadi PL atau tidak jadi ditender setelah dikaji ulang oleh PPK tidak cukup waktu pelaksanaan,” paparnya.
Untuk itu, lanjutnya, secara keseluruhan tender yang selesai dan proses totalnya 110 paket. Sedangkan yang belum proses tender dan tahap dikaji ulang oleh Pokja sekitar 5 paket. “Jadi paket tender yang sudah selesai sesuai dengan nilai kontrak sebesar Rp172 miliar.”
Tahun ini, ada lima paket tender yang memiliki pagu anggaran tinggi, yakni pembangunan Masjid Agung Rp32 miliar, peningkatan Jalan Suryakencana Rp30 miliar, Alun Alun Kota Bogor dan gedung perpustakaan masing-masing Rp14 miliar dan pembangunan lanjutan sekolah satu atap Rp11 miliar.
Di kesempatan ini, Henny juga mengatakan, tugas BPJ saat ini tidak hanya tender saja, namun melakukan pembinaan untuk pelaku pengadaan yang diadakan bersamaan dengan sosialisasi. Tahun ini, ada 15 kegiatan sosialisasi yang diadakan BPJ.
“Disamping itu, kita juga dinilai oleh pusat berkenan dengan tingkat kematangan setiap tahunnya, yang diharuskan level 3 dan saat ini kita masih level 2,” pungkasnya.=