Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Revitalisasi Rampung, Lapangan Mini Soccer Taman Manunggal Kembali Dibuka
    • Puluhan Siswa Keracunan MBG, DPRD Kota Bogor Minta Investigasi Total dan Evaluasi SPPG
    • Diduga Keracunan MBG, SPPG Batutulis Sebut Makanan Sesuai SOP
    • Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, Alami Keluhan Muntah dan Lemas
    • DPRD Kota Bogor Terima Draft RAPBD 2026, Banggar Langsung Lakukan Pembahasan
    • DPRD Bogor Tampung Aspirasi Aksi Budayawan Soal Proyek Jalan Batutulis
    • Denny Mulyadi Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Pertahankan Capaian UHC
    • Rektor Universitas Pakuan Pastikan Tanggung Biaya dan Pendampingan Mahasiswi yang Terjatuh di Gedung Kampus
    Facebook X (Twitter) Instagram
    BarayaNewsBarayaNews
    • Politik
      • Nasional
      • Internasional
    • Olahraga
      • Sepak Bola
    • Teknologi
      • Gadget
    • Peristiwa
    • Kesehatan
    • Kolom Penulis
    • Kota Bogor
    BarayaNewsBarayaNews
    Home » Politik » Kota Bogor » Dianggap Menggerus Budaya Gotong Royong Perekonomian, Atty Somaddikarya : Menteri BUMN Tak Paham Koperasi!
    Kesehatan

    Dianggap Menggerus Budaya Gotong Royong Perekonomian, Atty Somaddikarya : Menteri BUMN Tak Paham Koperasi!

    2 Juni 20213 Mins Read
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email Telegram WhatsApp

    BOGOR – Ketua Koperasi KSU Karya Mandiri, Atty Somaddikarya kembali melontarkan kritikan pedasnya. Kini Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai tak paham soal koperasi.

    Hal itu diungkapkan Atty lantaran dianggapnya BUMN telah menggerus budaya gotong royong dengan memberikan arti yang salah bagi ekonomi kerakyatan.

    “Menteri BUMN tidak paham Koperasi! Dengan dalih pinjaman modal usaha, Kementerian BUMN mematok bunga 25% melalui salah satu program milik BUMN yakni PNM Mandiri yang merupakan program milik Negara, dimana sumber nya dari pajak rakyat dan keringat rakyat,” ujar Atty.

    Anggota DPRD Kota Bogor dari PDI Perjuangan itu menyampaikan, program BUMN memiliki aplikasi yang sama artinya bahwa uang rakyat kembali kepada rakyat namun dalam bentuk pinjaman dengan bunga 25%.

    Menurutnya dengan bunga 25%, itu terlalu memberatkan kreditur yang notabene adalah masyarakat dengan penghasilan rendah, terlebih di masa pandemi.

    Politisi PDI Perjuangan itu juga menyampaikan, di kalangan masyarakat, PNM (PT. Permodalan Nasional Madani, Persero) itu lebih dikenal sebagai Bank Emok.

    Dari fakta tersebut, Atty mempertanyakan peran BUMN bagi masyarakat.

    “Sudah benarkah BUMN hadir dan ada untuk masyarakat dan tahu yang dibutuhkan masyarakat? Jika benar tujuannya membantu rakyat dalam modal usaha, berikanlah dengan kemudahan pinjaman modal usaha pada pinjaman KUR, di mana bunganya hanya 7% per tahun,” kata Atty.

    Pinjaman dengan dalih modal usaha itu, lanjut dia, pada praktiknya disalurkan kepada masyarakat yang mayoritas bukan pelaku usaha.

    “Bentuknya pinjaman untuk tambahan modal usaha, faktanya di lapangan, penerimanya kebanyakan bukan pelaku usaha,” kata dia, menegaskan.

    Dan yang memperburuk keadaan, program tersebut hanya dimanfaatkan untuk mendapatkan bantuan pemerintah. “Masyarakat dipaksakan menjadi anggota dan sebagai kreditur, bila ingin mendapat bantuan BLT BPUM dari Kementerian Koperasi,” jelas dia.

    Ia menambahkan peran koperasi sebagai Soko Guru ekonomi kerakyatan dan tiang penopang ekonomi bangsa kini terkesan mati suri dan jauh dari perhatian pemerintah.

    “Sementara koperasi sebagai soko guru ekonomi kerakyatan banyak yang mati suri tanpa diperhatikan keberadaannya,” ujar Atty

    Atty melanjutkan, sebagai lembaga keuangan mikro bagi masyarakat, seharusnya koperasi yang bersifat umum dan sehat, serta berperan membantu pemerintah memperoleh bantuan pemerintah. “Jadi bukan hanya lembaga keuangan milik BUMN yang diperhatikan,” tambahnya.

    Ia berharap, bantuan pemerintah berupa penambahan modal pada penyalurannya tepat sasaran, jadi tidak menimbulkan konflik di masyarakat, yang akhirnya juga berdampak pada peran koperasi yang tergerus trend negatif dengan bertransformasi menjadi bank emok.

    “Seharusnya bantuan ini berlaku untuk lapisan masyarakat yang saat ini membutuhkan bantuan untuk memulihkan ekonomi. Jangan menimbulkan kecemburuan dengan memberi akses dan fasilitas sakti tanpa berpikir akan ada ribuan Koperasi seluruh Indonesia rontok dan berubah wajah menjadi Bank Emok!” pungkas Atty.

    Add A Comment

    Bagaimana Pendapat Anda?Batalkan balasan

    Berita Lainnya
    Kota Bogor

    Komitmen Pemkot Jadikan Kota Bogor Ramah Terhadap ABK

    20 April 2025
    Cawalkot Bogor

    Relawan MUDA Siap Menangkan Dedie Rachim di Pilwalkot 2024

    18 Mei 2024
    Kesehatan

    Tim Dinas PUPR Kota Bogor Temukan ‘Bunker’ di Terowongan Kuno Belanda

    2 September 2021
    Kesehatan

    Hadiri Musrenbang Kelurahan Gudang, Eka Wardhana : Fokuskan Pemulihan Ekonomi & Pembangunan SDM

    13 Desember 2021
    Kolom Penulis
    Kolom Penulis

    Anak Muda dan Kaderisasi Partai Politik

    5 Januari 2024

    Demokrasi kita dibangun berdasarkan amanat UUD dan berasaskan Pancasila. Disitu jelas bahwa suara kita, aspirasi…

    Pembebasan Biaya Pendidikan, Sesuai Harapan Kah?

    1 Desember 2020
    Trending
    Covid19

    Tingkatkan Kualitas Pelaku Usaha, Diskop & UMKM Gaungkan Program Bogor Hitz

    25 Mei 2021

    Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor menggeber program Bogor Hitz demi meningkatkan daya beli masyarakat dan kualitas pelaku UMKM ditengah dampak pandemi covid-19.

    Daerah

    BKAD Gelar Sosialisasi UU Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Perpajakan

    19 Mei 2022

    Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Bogor menggelar sosialisasi bendahara pengeluaran di Ibis…

    Ekonomi

    Evaluasi Reformasi Birokrasi, Bima Arya Paparkan Berbagai Program Inovasi di Kota Bogor

    20 Agustus 2022

    Wali Kota Bogor, Bima Arya memaparkan perkembangan reformasi birokrasi di Kota Bogor. Hal ini dilakukan…

    Edukasi

    Bima Arya Kukuhkan TPAKD, Percepat Akses Keuangan

    20 Juli 2023

    Wali Kota Bogor, Bima Arya mengukuhkan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Bogor di…

    Daerah

    Pasar Gembrong Sukasari Siap Diresmikan

    9 Juni 2025

    BOGOR – Progres pembangunan Pasar Gembrong Sukasari di Jalan Siliwangi, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor…

    Ekonomi

    Antisipasi Kenaikan Harga Daging, Atang Minta Pemkot Pastikan Stok Aman Jelang Ramadhan

    8 Maret 2022

    HUMPROPUB – Adanya tren kenaikan harga daging di pasar Kota Bogor beberapa waktu terakhir perlu…

    Tentang Kami

    BarayaNews.co.id

    PT. Kreasi Baraya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media yang menaungi website portal berita barayanews.co.id untuk menayangkan berita terkini dan terpercaya.

    Laman Kami
    • Kebijakan Privasi
    • Kontak
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Syarat Karya Tulis
    © 2025 PT Kreasi Baraya Mandiri

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.