Barayanews.co.id – Perhelatan Pesra Rakyat Bogor Street Fest CGM yang akan digelar pada 8 Februari 2020 di Jalan Suryakencana, Kota Bogor direncanakan akan menutup jalur tersebut mulai pukul 12.00 dari arah Jalan Otista.
Dari informasi, penutupan Jalan Suryakencana, arus lalu lintas akan dialihkan menuju Jalan Empang dan Jalan Juanda.
Penutupan jalur tersebut termasuk gang-gang kecil mengarah atau dari Jalan Suryakencana, seperti Jalan Pedati, Jalan Pasar, Jalan Lawang Saketeng, Jalan Ranggagading, Gang Besi, dan Gang Aut.
Kemudian dilanjutkan penutupan di simpang Jalan Sukamulya menuju Jalan Siliwangi, simpang Jalan Warban menuju Jalan Siliwangi.
Dinas Perhubungan Kota Bogor akan memasang water barrier dan pembatas beton guna menunjang lancarnya fasilitas penutupan jalur tersebut.
Kepala Dinas Perhunungan, Eko Prabowo menjelaskan sepanjang jalur yang ditutup akan steril dari kemdaraan bermotor, personil juga ditempatkan disejumlah titik kepadafan untuk mengurai arus lalin.
“Jadi sepanjang Jalur Suryakencana dan Siliwangi (dari Gang Aut – simpang NV Sidik) steril dari kendaraan bermotor. Kami juga menempatkan anggota di titik-titik potensi kepadatan lalu lintas, seperti simpang Empang dan titik lainnya,” ujar Eko.
Sementara itu Wapolresta Bogor Kota, AKBP Mohammad Arsal mengatakan untuk pengamanan pihaknya akan melibatkan jajaran TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Pemadam Kebakaran, Organisasi Masyarakat, Dinas Kesehatan dan pengamanan internal panitia.
“Dari kepolisian ada 426 personel yang diterjunkan. Tapi secara keseluruhan dalam pengamanan nanti ada 1.021 personel lintas sektoral,” ungkap Arsal.
Arsal menjelaskan, ada tiga hal pokok yang akan menjadi atensi selama kegiatan berlangsung, yakni persoalan kriminalitas, terorisme, dan lalu lintas.
“Antisipasi masalah kriminalitas, baik street crime maupun kriminalitas yang sifatnya lain-lain karena dapat mengganggu. Itu akan kita antisipasi dari sekarang tadi kami sudah sampaikan bahwa, mulai dari sekarang sudah mulai dilakukan patroli bersama 24 jam, baik TNI/Polri maupun pemerintah daerah. Kami ingin menciptakan suasana kondusif dan muncul hal-hal positif terkait dengan Kota Bogor,” ujar Arsal.
Selanjutnya, kata Arsal, dalam mengantisipasi ancaman teror, jajaran intelijen dan sebagainya juga bergerak agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Ketiga adalah permasalahan lalu lintas. Karena ini adalah event besar tentu pengisi acaranya banyak, juga penontonnya akan tumplek di sini. Tadi peserta saja sekitar 6.00 orang. Itu pasti akan menimbulkan dampak lalin seperti kemacetan dan segala macam. Kami antisipasi dengan penutupan jalur di lokasi acara dan juga pengalihan arus di beberapa ruas jalan,” bebernya.
Polisi juga mengimbau warga untuk tetap menjaga Kamtibmas dan waspada terhadap barang bawaannya masing-masing.
“Ini adalah event yang akan sangat mengangkat potensi bagi Kota Bogor. Masyarakat dari luar Bogor itu pasti akan berbondong-bondong ke sini sehingga apabila warga bisa menampilkan identitas sebagai masyarakat yang ramah, toleran tentunya akan mengangkat potensi yang ada. Itu akan berdampak kepada ekonomi masyarakat. Kita berharap kepada masyarakat untuk mensukseskan semaksimal mungkin,” kata Arsal.