Barayanews.co.id – Penerapan kebijakan ganjil genap di Kota Bogor dalam rangka mengurangi mobilitas orang dan barang dalam penyebaran virus covid-19 dua minggu kedepan akan ditiadakan.
Hal itu dikatakan Wali Kota Bogor , Bima Arya, usai melakukan rapat penanganan Covid-19 bersama unsur Forkopimda Kota Bogor, di Posko Satgas Covid-19, Selasa (2/3/2021).
Menurut Bima, peniadaan ganjil genap akan sambil di evaluasi, karena pihaknya ingin rem dan gas dilakukan tepat sesuai dengan data data.
“Kami melakukan pembahasan mengevaluasi data seminggu terakhir, data datanya menunjukan dari semua indikator trennya baik, angka Covid-19 trendnya turun, terus angka kesembuhan naik, angka kematian juga turun, angka ketersediaan tempat tidur juga turun dan membaik dari semua indikator semakin membaik,” ucap Bima.
Bima mengatakan, hal ini tidak saja dampak dari vaksin yang mungkin sudah mulai bekerja, tetapi juga dampak dari berbagai macam kebijakan kita dari satgas dan forkompinda seperti PPKM mikro dan juga ganjil genap.
“jadi ada sedikit relaksasi kedepan untuk mendorong ekonomi, walaupun sebenarnya sektor ekonomi membaik, disampaikan data hunian hotel mulai membaik kunjungan pasar mulai membaik,” jelasnya.
Kemudian, tambah Bima pihaknya sepakat akan lebih memperkuat kembali PPKM mikro. “Jadi posko-posko kordinasi dilapangan akan diperkuaat lagi, akan ada simulasi khusus dengan 36 lurah baru bersama satgas,” terangnya.
Sementara, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menuturkan terkait dengan peniadaan pelaksanaan ganjil genap di Kota Bogor, karena ada tren penurunan kasus positif Covid-19, umtuk itu pihaknya perlu relaksasi secara ekonomi untuk pelaku usaha di Kota Bogor.
“Dengan catatan melalui relaksasi ini tidak menjadi masyarakat Kota Bogor menjadi tidak disiplin, kalau nanti angka Covid-19 naik lagi, nanti dua minggu kedepan kita akan laksanakan ganjil genap kembali,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan di PPKM mikro polisi RW akan terus mengawasi penerapan protokol kesehatan di wilayah untuk bisa menekan penyebaran Covid-19 di tingkat lingkungan.
“Klaster perumahan dan klaster lingkungan hasil evalusasi semunya menurun, semoga ini bisa dipertahankan standar-standar protokol kesehatan di daerah pemukiman,” katanya.
Walaupun ganjil-genap tidak diberlakukan, tapi penutupan semetara ruas jalan masih berlaku, jika masih ada jalan yang padat.
“Jadi kalau ada ruas jalan padat, kita akan melakukan penutupan sementara jalan tersebut atau akan mengurangi kepadatan,” pungkasnya.