BOGOR – Wali Kota Bogor, Bima Arya mengajak mahasiswa untuk mengambil peran dalam menghadapi masa-masa saat ini yang tidak mudah, baik dalam bentuk gagasan atau program maupun hal-hal yang sifatnya kerelawanan.
Hal ini dikatakannya saat memberikan sambutan pembukaan Bimbingan Mahasiswa Baru (BIMARU) Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kesatuan Bogor Tahun 2021 secara virtual di ruang kerjanya, Balai Kota Bogor, Kamis (2/9/2021).
Menurut Bima Arya, pemerintah tidak bisa sendiri dalam menghadapi pandemi. Dibutuhkan kerja sama semua pihak dengan saling berkolaborasi.
Dia optimis Kota Bogor bisa membangun kolaborasi dengan semua dan Pemkot akan memberikan ruang bagi generasi muda menjadi pemimpin masa depan dengan berperan di masa pandemi ini.
“Setiap masa ada pemimpinnya, setiap zaman ada ujian dan tantangannya. Jika ada mahasiswa yang ingin masuk menjadi bagian dari ikhtiar Kota Bogor dalam menghadapi pandemi, kami sangat terbuka sekali,” katanya.
Dengan semua potensi yang dimiliki, Bima Arya menilai, IBI Kesatuan Bogor memiliki berbagai macam modal, tidak hanya kebersamaan atau soliditas di kampus, tetapi juga jaringan yang luar biasa.
Apalagi kata dia, Rektor IBI Kesatuan Bogor, Prof. Moermahadi Soerja Djanegara merupakan tokoh nasional dengan pengalamannya malang melintang di lembaga pemerintahan.
“Ini tentunya menjadi modal yang luar biasa untuk kampus dan civitas akademika dalam membangun jaringan, ditambah lagi banyak pakar ekonomi, SDM dan manajemen,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Bima Arya juga menyampaikan hasil penelitian dari survei yang dilakukan Pemkot Bogor bekerja sama dengan IPB University dengan responden sebanyak 20.819 warga Kota Bogor terkait persepsi Covid-19, termasuk didalamnya terkait vaksinasi yang disambut antusias warga.
Salah satu hasil survei yang didapat hanya 2 persen responden yang memilih bahwa vaksin adalah teori konspirasi teori.
Hasil survei lainnya adalah 60 persen warga Kota Bogor terdampak penghasilannya, 40 persen sempat kehilangan pekerjaannya, ada 300 anak yatim piatu yang kehilangan orang tua dan lebih banyak warga yang terpapar secara ekonomi.
Bima Arya menyebut, hingga saat ini capaian persentase vaksinasi di Kota Bogor sebesar 65 persen dan tercepat di Jawa Barat.
“Kondisi yang ada sudah lebih baik, namun demikian semua harus mengantisipasi hal-hal yang terburuk yang bisa terjadi sewaktu-waktu,” tegasnya.
Namun Bima Arya mengatakan, ada hal yang menarik hasil survei yang menyatakan dalam masa pandemi ini ada kelompok yang mengaku mengalami tekanan jiwa, depresi atau masalah mental, yaitu mahasiswa.
“Survei ini menarik, di masa pandemi ini yang mengalami stres sebagian besar adalah mahasiswa. Nomor dua adalah ibu rumah tangga yang mayoritas mengalami hipertensi karena harus membimbing dan mendidik anak-anak, membantu suami, keluarga dan sebagainya,” jelasnya.
Dari hal menarik tersebut, yang menjadi catatan adalah kenapa mahasiswa mengalami gangguan mental atau depresi. Hal itu diduga disebabkan hilangnya masa-masa indah dalam kehidupan mahasiswa.
Untuk itu sambung Bima Arya, hal itu menjadi kepedulian semua dan harus melihatnya dari sisi yang berbeda. Wali Kota menegaskan, mahasiswa saat ini memiliki momentum yang tidak dimiliki generasi manapun di Indonesia, yakni menghadapi ujian yang begitu berat di masa pandemi.
“Kita adalah generasi terpilih untuk menghadapi dan memenangkan ujian ini. Dengan catatan kita mampu menghadapinya, bagaimana bisa bertarung, merebut kesempatan dan memenangkannya,” jelasnya.