BOGOR – Setelah tertunda 14 tahun, akhirnya Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor secara resmi mengambil alih operasional Pasar Induk TU Kemang atau yang dikenal Pasar Tekum di jalan Sholeh Iskandar, Kelurahan Cibadak, Tanah Sareal, Senin (17/5/2021).
Apel gabungan TNI, Polri, Satpol PP, Dishub, DLH, DPRD pun digelar yang dipimpin Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim. Pada kesempatan itu, Dedie bersama jajaran menancapkan plang dan meninjau Pasar TU Kemang bertemu pedagang.
“Pasar TU statusnya pasar rakyat, jadi sudah menjadi kewajiban Pemkot Bogor untuk mengelola pasar rakyat dan pasar rakyat itu harus di bawah kendali Pemkot,” ujar Dedie.
Dedie mengatakan, setelah pengambilalihan operasional pasar TU Kemang, selanjutnya secara normatif pihak PT Galvindo Ampuh harus mau berkomunikasi intensif dengan Pemkot Bogor. Karena mau tidak mau, apapun yang Pemkot lakukan masih bersinggungan atau bersentuhan satu sama lain.
“Kami ingin melihat niat baik PT Galvindo Ampuh untuk melaksanakan langkah-langkah bersama menuju perbaikan pasar TU,” tegas Dedie.
Dedie menuturkan, melihat kondisi pasar sekarang, pihaknya ingin mengoperasionalkan pasar yang layak dari berbagai segi. Pasalnya, kondisi lingkungan pasar TU Kemang tidak tertata, jalanan berlubang dan becek, saluran air tersumbat dan sampah menumpuk.
“Hal-hal seperti ini kan tidak sehat, paling tidak kalau sudah dibawah kendali Pemkot, sampah bisa kita manage dengan baik, saluran air yang selama ini tersumbat dan menimbulkan genangan bisa diperbaiki, jalan ditambal dan parkir yang semrawut di tata,” imbuhnya.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ), Muzakkir mengatakan, seluruh pekerja di Pasar TU Kemang tidak ada yang di PHK alias tetap dipekerjakan sembari dievaluasi.
Di tahap pertama ini, Pemkot Bogor akan konsen membersihkan sampah, jalan berlubang akan diperbaiki, menata kembali jalur bongkar muat dan jamnya sesuai standar Perumda Pasar Pakuan Jaya secara bertahap dirapikan.
“Pasar TU harus lebih nyaman setelah diambil alih Pemkot Bogor. Perumda Pasar tidak mengambil sewa karena hak sewa dan pembelian masih di PT Galvindo Ampuh, Pemkot hanya pengelolaannya saja seperti keamanan, kebersihan, parkir, bongkar muat, MCK. Jadi ke depan antara Pemkot dan PT Galvindo Ampuh bersinergi, jalan bareng,” terangnya.
Sementara itu, Salah Satu Pedagang Pasar TU Kemang, Ganda (30) mengatakan, ia sudah berdagang rempah-rempah di Pasar TU selama tujuh tahun. Terpenting kata dia, setelah Pasar TU Kemang dikelola Pemkot Bogor bisa lebih besar, rapi dan terpelihara sehingga pedagang merasa nyaman dan pasar TU Kemang semakin maju.
“Dari dulu kondisi seperti ini tidak ada perubahan. Semoga setelah dikelola Pemkot kondisi Pasar TU Kemang bisa lebih baik lagi dan berjualan semakin lancar,” harapnya.