Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menjadi pembicara dalam Dialog Kebangsaan Manifestasi Pendidikan Dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia Menuju Indonesia Emas 2045 di Gedung Prof Abdullah Siddiq, Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, Rabu (7/12/2022).
Dialog yang diadakan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) UIKA, menghadirkan pembicara dari Sekretaris Komisi 1 DPRD Kota Bogor Heri Cahyono, Dirut Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan, mantan Staf Ahli Kemenpora Jonni Mardizal, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Bogor, Elia Buntang dan Kepala LBH (Lembaga Bantuan Hukum) UIKA,Ibrahim Fadjri.
Peningkatan mutu kualitas dan kuantitas pendidikan kata Dedie, merupakan hal yang penting dalam pembangunan sumber daya manusia generasi emas.
Dengan pendidikan, kata Dedie, setiap individu mampu berkembang serta memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan serta taraf hidup keluarga.
Selain pendidikan, yang tak kalah penting dalam mempersiapkan generasi emas adalah kepedulian para penerus bangsa dalam hal memperbaiki dan melestarikan lingkungan hidup, serta pembaharuan sumber energi untuk menjaga bumi dari pemanasan global dan pencemaran lingkungan.
“Saat ini tentu kita menghadapi cuaca ekstrem, tanah longsor, penurunan tanah, air laut naik, itu karena saat ini kita masih menggunakan energi fosil sebagai bahan bakar,” katanya.
Bahkan kata Dedie, para peneliti sudah mengingatkan agar tidak ada kenaikan suhu bumi sebesar 2 derajat celcius untuk mencegah semakin tipisnya lapisan ozon.
Untuk itu, Dedie mengajak para mahasiswa yang akan menjadi pemimpin di masa depan untuk juga peduli terhadap isu lingkungan dan sumber daya energi.
Hal yang sama juga disampaikan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UIKA Bogor, Deddy Supriadi yang mengatakan kepentingan dan kewajiban untuk mendorong sumber daya manusia ke depan harus dilakukan bersama-dengan seluruh stakeholder.
Dalam turut serta mempersiapkan generasi emas 2045, lanjut dia, UIKA sangat terbuka untuk ikut serta memajukan bangsa dan negara.
“Karena berbicara tentang prestasi menjadi tanggung jawab kita bersama memang. Ke depan harus ada perubahan yang bisa dicapai melalui generasi penerus,” ujarnya.
Untuk itu sambung Deddy, paradigma kuliah untuk mencari ijazah harus diubah dan tidak boleh diteruskan.
Sebab kata dia, dalam bersekolah, kuliah mahasiswa harus mencari ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya, maka sertifikasi, ijazah dan sebagainya akan mengikuti seiring bertambahnya kemampuan, skill dan ilmu pengetahuan yang dimiliki.
Ketua MPM UIKA Bogor, Ari Jamhari berharap dengan kegiatan ini para pembicara bisa menyampaikan materi yang kemudian disikapi dengan munculnya ide gagasan dari para mahasiswa.
“Mudah-mudahan kita punya gagasan perubahan untuk Indonesia emas. Artinya teman-teman disini memiliki peran penting dalam Indonesia emas ke depan,” ujarnya.