BOGOR – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya meresmikan pembangunan Pasar Tanah Baru, Kota Bogor pada Rabu (29/11/2022).
Pasar Tanah Baru yang direvitalisasi dengan menggunakan anggaran Dana Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2021 senilai Rp 4 Miliar dengan realisasi senilai Rp 3.8 M melalui penugasan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 98 Tahun 2020.
Pasar Rakyat Tanah Baru Kota Bogor ini dibangun untuk menampung 140 pedagang, yang terdiri dari 14 unit Kios dan 126 unit los.
Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa pasar tradisional merupakan jantung perekonomian rakyat. Untuk itu ia berpesan kepada segenap pihak terkait agar pasar rakyat yang sudah dibangun dapat dikelola dan dipelihara dengan baik secara konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat mendukung aktivitas perdagangan dan perekonomian Kota Bogor.
“Saya berharap Pasar Tanah Baru bisa menjadi ikon bisnis yang menggerakan roda perekonomian warga Kota Bogor,” kata Zulkifli Hasan.
Ia menjelaskan, Pasar Tanah Baru ini dirancang dengan berpedoman pada SNI Pasar Rakyat, sehingga diharapkan dapat menciptakan pasar rakyat yang bersih, aman, dan nyaman bagi pengunjung yang pada akhirnya dapat meningkatkan transaksi perdagangan.
Seiring bergeraknya ekonomi Indonesia, selain membangun/merevitalisasi pasar rakyat, Kementerian Perdagangan juga mendorong pedagang dan pengelola pasar rakyat ke dalam ekosistem Digitalisasi Pasar Rakyat.
“Transformasi digital pada proses bisnis pedagang pasar rakyat bersifat end to end dimana transaksi yang biasanya dilakukan secara offline berbentuk tunai atau manual menjadi online dimana bisa dibayar dengan cara non tunai, digital atau berbasis aplikasi,” jelasnya.
Sementara Wali Kota Bogor Bima Arya menuturkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor saat ini tengah menata pasar-pasar yang berada di tengah kota akan dialihkan ke pinggiran kota untuk mencegah kemacetan dan kekumuhan.
“Mengenai pasar di Bogor menjadi pusat perhatian Pak presiden Jokowi dimana beliau melihat menjadi pusat kemacetan. Maka dari itu pasar dialihkan ke pinggiran kota, salah satunya pasar Tanah Baru ini,” kata Bima Arya
Direktur utama (Dirut) Perumda Pasar Pakuan Jaya Muzakir menegaskan semua infrastruktur pasar di Kota Bogor memang sedang dialihkan ke pinggiran kota dengan adanya peresmian Pasar Tanah Baru dan Pamoyanan.
Upaya mendekatkan pelayanan pasar kepada masyarakat terutama di kawasan perumahan juga menjadi target dari perumda sehingga bisa mengurangi kepadatan di pusat kota.
“Perumda pasar Pakuan Jaya berupaya untuk memberikan layanan kepada pedagang di pasar Tanah Baru ini dengan adanya sistem pembayaran yang lebih fleksibel dengan hanya membayar service cash, dengan operasional yang akan diupayakan berlangsung 24 jam sehingga bisa menjangkau masyarakat seperti pasar induk,” terang Muzakkir.