BOGOR – Kali ini perayaan Cap Go Meh (CGM) Bogor Street Festival 2022 digelar secara tertutup dan terbatas agar tetap mengikuti Protokol Kesehatan (Prokes) dimasa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Panita CGM Bogor Street Festival 2022 Arifin Himawan di Vihara Dhanagun, Kecamatan Bogor Tengah pada Jum’at (11/2/2022) siang.
“Mengingat kondisi saat ini mengubah rencana semula, tapi CGM tetap digelar jalan Suryakencana tetapi hanya undangan saja, sehingga tidak untuk umum, prokes tetap dilakukan. Alternatif kedua mengadakan sebagian saja festival. Tetapi diambil alternatif ketiga, dengan kondisi yang ada saat ini kami menggelar doa bersama saja, kami fatsun mendukung dengan Prokes PPKM level 3,” ungkap Arifin kepada wartawan.
Arifin melanjutkan, Selian itu ada juga event terbatas dan tertutup dengan penonton yang hadir minimal vaksin dua kali dan masuk Peduli Lindungi. Anjuran Pemerintah usia diatas 60 tahun tidak mengikuti kegiatan. Kembali pada acara bahwa acara mendukung kegiatan CGM
“Doa bersama dengan 6 tokoh agama di Vihara Dhanagun. Kemudian ada ruatan kesundaan sepanjang jalan Suryakencana, ini bisa jadi momentum yang baik tahun 2022 dengan kegiatan yang dilakukan. Dengan terbatas digelar seni budaya dengan live streaming dan live taping. Kami mengutamakan Prokes dengan acara terbatas semi tertutup artinya yang boleh datang hanya undangan, sudah vaksin dan scan barcode peduli lindungi,” tuturnya.
Kesenian qilin, lanjut Arifin tetap ada namun prosesi dilakukan didalam vihara sehingga diharapkan masyarakat menyaksikan secara live streaming, namun memberikan manfaat dan tidak kalah penting dari saat-saat sebelum Covid-19.
“Panitia juga akan ada Satgas Covid-19 nya dan ada tim satgas Covid-19 Kota Bogor bersama Polresta Bogor Kota yang mengawasi jalannya acara ini. Untuk undangan, tentunya enam tokoh agama dan VVIP yang terbatas menyaksikan, maksimum VVIP 20 orang. Kemudian PPKM level 3 sebanyak 25 persen dari kapasitas, kami coba menjaga itu. Kapasitas vihara bisa sampai 500 orang, jadi sekitar 125 orang yang ada didalam dan acara lebih banyak diruang terbuka,” jelasnya.
Arifin memaparkan, untuk jumlah Satgas Covid-19 gabungan panitia, Polresta Bogor Kota dan Pemkot Bogor diperkiraan 30-50 orang. Nanti juga akan ada pengalihan arus lalu lintas secara situasional, apabila tidak ada penumpukan kendaraan, maka tidak diberlakukan.
“Karena acara kami juga tidak lama, pukul 19.00 WIB dan satu jam selesai. Jadi situasional dan ada petugas yang mengatur arus lalu lintas. Tema kali ini kami mengambil Embracing Diversity jadi apapun yang terjadi kita harus tetap bersama-sama, kekuatan kita adalah kebersamaan dalam keberagaman,” tuturnya.
Sementara itu, Kabid Pemasaran Pariwisata pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Ara Wiraswara mengatakan, CGM tahun 2022, bahwa ini masuk dalam event yang disatu sisi kalender event Kota Bogor dan kalender event Provinsi Jawa Barat. Ini merupakan salah satu event yang diajukan provinsi ke tingkat nasional. Serta satu-satunya event yang mewakili Kota Bogor yang masuk dalam kalender event Kementerian Pariwisata dan Budaya.
“Dengan segala tantangan, mudah-mudahan berjalan lancar. Masyarakat tetap bisa menonton dengan adanya live streaming, masyarakat masih bisa menonton tanpa datang langsung,” terangnya.
Komandan Kodim 0606/Kota Bogor Kolonel Inf. Roby Bulan menyampaikan, agar dalam acara Prokes tetap dijaga agar bisa memutus penyebaran Covid-19 varian omnicron, yang hadir juga harus patuh dengan ketentuan panitia harus sudah vaksin, Prokes dijaga dan scan barcode peduli lindungi.
“Diawasi ketat dan jaga Prokesnya. Kami juga mengajak masyarakat agar segera vaksin, masyarakat juga tidak perlu datang ke vihara untuk menyaksikan. Karena kesenian digelar secara live streaming dan live taping. Saya harap acara berjalan dengan lancar dan sukses,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Wakasat Intel Polresta Bogor Kota AKP Suharsono mengatakan, pihaknya hanya mempertegas sesuai kesepakatan dengan panitia supaya yang hadir sudah vaksin, karena akan ada satgas gabungan dengan Pemkot Bogor.
“Ini dilakukan supaya acara berjalan lancar, tidak ada kerumunan juga,” singkatnya.