BOGOR– Kasus Covid-19 di Kota Bogor belum mereda, laporan harian menujukkan hampir menginjak angka 600 kasus per hari. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor meminta rumah sakit rujukan pasien Covid-19 untuk menambah kapasitas tempat tidur isolasi hingga 40%.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, saat ini rumah sakit rujukan telah meningkatkan 30% kapasitas tempat tidur. Ketersediaan tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) penanganan pasien Covid-19 di 21 rumah sakit rujukan berjumlah 1.109 tempat tidur dan dari jumlah itu sudah terisi 909 unit tempat tidur atau 82%.
Wali Kota Bogor Bima Arya menuturkan, berdasarkan data saat ini tingkat keterisian tempat tidur khusus Covid-19 di Kota Bogor semakin tinggi. Ia pun kembali meminta agar RS setidaknya bisa menambah bed Covid-19 menjadi 40% sampai 50% dari bed yang ada, mengingat kondisinya sudah sangat mendesak sekali.
“Data menunjukkan kita harus menambah, mengkonversi lagi tempat tidurnya menjadi tempat tidur Covid-19 dan saya minta data informasi terkait ketersediaan obat-obatan tolong disampaikan kondisinya seperti apa,” paparnya.
Bima menyebut, situasinya masih darurat. Angka kasus terus merangkak naik, angka kematian tinggi. Terkonfirmasi ada varian Delta di Kota Bogor.
Kata dia, Pemkot Bogor terus maksimalkan untuk menambah semua fasilitas. Tenaga kesehatan ditambah, kapasitas tempat tidur di rumah sakit ditambah, juga rumah pusat isolasi mandiri.
Bima menambahkan, jika tenaga kesehatan banyak yang terpapar karena kelelahan menghadapi situasi darurat seperti ini, dikhawatirkan rumah sakit tidak akan mampu mengimbangi lonjakan kasus.