BOGOR – Satgas Covid-19 Kota Bogor melakukan langkah-langkah penanganan secara intensif untuk mencegah penyebaran Corona, khususnya di perumahan Griya Melati, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Hari ini, Kamis (20/5/2021) tercatat warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil tracing di perumahan Griya Melati ada sebanyak 35 orang.
Disamping itu sudah ada 158 warga yang dilakukan tes swab PCR dari hasil tracing dan testing yang telah dilakukan sebelumnya.
Hal itu dikatakan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim saat koordinasi dengan perangkat Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bogor di Griya Melati, Kamis (20/5/2021) siang. Kata Dedie, 3 orang dari 35 orang yang terkonfirmasi itu melakukan swab PCR secara mandiri.
“Total 35 orang itu berasal dari 15 rumah yang berbeda. Kita beri atensi khusus, ini masuk sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Waktu itu pernah juga ada hal serupa di wilayah Semplak, hampir mirip seperti ini,” kata Dedie.
Pemkot melalui Satgas Covid-19, diakui Dedie memberi atensi khusus di Griya Melati. Hal itu, dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona tak meluas lagi ke wilayah lain. Berbagai pengetatan pun dilakukan di perumahan tersebut.
Satgas Covid-19 Kota Bogor juga dibantu oleh beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), personel Polresta Bogor Kota dan juga Kodim 0606 untuk memastikan warga tetap terlayani dengan baik. Mulai dari suplai makanan hingga obat – obatan dan vitamin. Bahkan hingga teknis pembuangan limbah medis disana.
Seperti Satpol PP menyiagakan personil, Dinkes menyediakan ambulans, Disperdagin menyediakan mobil kebutuhan sehari – hari. Dinas Dalduk KB menyediakan personil administrasi, Dinsos menyediakan Mobil Dapur Umum, DLH menyediakan angkutan khusus infeksius, BPBD penyemprotan desinfektan dan penyediaan APD, Diskominfo menyediakan Call Center, dan Dishub menyediakan bus untuk pengangkutan atau evakuasi.
Selain itu Dedie ingin, warga tetap bisa mendapatkan asupan kebutuhan sehari – hari tanpa ada mobilitas dari para warga yang terkonfirmasi positif. Juga sterilisasi di rumah – rumah warga yang terkonfirmasi. Dipisah keluarga yang terkonfirmasi dengan keluarga lain yang tidak.
“Kita juga memiliki alternatif untuk melakukan evakuasi ke tempat isolasi di BKPP Ciawi. Sedang kita coba lakukan pemetaan, dan hari ini Insya Allah sudah ada hasilnya. Kemudian nanti kita akan ambil langkah-langkah teknis lanjutan,” jelasnya.
Masih kata Dedie, sudah pula dibentuk tim khusus untuk menangani Griya Melati. Terutama untuk melakukan tracing kontak erat lanjutan dari awal kasus covid di perumahan itu muncul.
“Ternyata berkembang menjadi lebih banyak. Dan ini sedang kita tunggu warga yang jadi tracing lanjutan,” sahut Dedie.
Dari total warga yang terkonfirmasi tersebut, dua orang warga dibawa ke pusat isolasi Covid-19 Pemkot Bogor, yakni di Pusdiklatwas BPKP, Ciawi, Kabupaten Bogor.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno menyebutkan, dua warga tersebut merupakan marbot masjid dan petugas keamanan perumahan.
“Sekarang sudah dua yang dibawa ke BPKP Ciawi, marbot dan petugas keamanan. Mereka dibawa, Rabu (19/5) kemarin,” kata Retno.
Lebih lanjut, Retno memaparkan, pada Kamis (20/5) pagi, jumlah kasus warga yang terpapar Covid-19 di Perumahan Griya Melati terkonfirmasi ada 32 orang. Namun, jumlah tersebut bertambah tiga kasus dari warga yang melakukan swab test secara mandiri.
Sehingga, sambung Retno, jumlah warga Perumahan Griya Melati yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 35 orang. Sementara dua orang dibawa ke pusat isolasi Covid-19 di BPKP Ciawi, 33 warga sisanya melakukan isolasi mandiri.
“Jadi update terbaru ada 35 terkonfirmasi positif, dua orang dibawa ke tempat isolasi. Kita assessment dulu, tapi kita pantau terus kondisi klinisnya,” ujar Retno.
Ditemui di lokasi yang sama, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menambahkan, ada empat personel kepolisian setiap harinya yang melakukan penjagaan di Griya Melati. Hal itu untuk memperketat pemberlakuan karantina wilayah secara mikro disana.
“Kita akan jaga 24 jam, mengawasi area ini terutama keluar masuk warga disini. Kita juga akan perketat warga yang belanja online, kita catat semua barang yang masuk, juga warga yang keluar masuk ke wilayah perumahan,” tegas Susatyo.
Bukan tanpa solusi, Pemkot dan juga TNI Polri bekerjasama dengan Perusahaan Daerah (Perumda) Pasar Pakuan Jaya menyiapkan pasar mobile yang akan melayani kebutuhan warga Griya Melati yang sedang melakukan isolasi.
“Posko itu akan berisi semua fungsi-fungsi Satgas untuk memberikan pelayanan. Termasuk bagi pelayanan perbelanjaan,” jelas Susatyo.
Dandim 0606 Kota Bogor, Kolonel Inf Roby Bulan menambahkan, saat ini ada 15 orang personel TNI yang ikut bergantian menjaga kawasan tersebut. Selain itu, ada satu unit kendaraan milik Koramil yang disiagakan untuk perbantuan evakuasi.
“Kita juga akan melakukan penyemprotan (desinfektan) lagi disana. Tidak hanya didalam perumahan, tapi juga di luar di sekitar perumahan. Kita ingin memastikan semuanya aman di wilayah itu,” kata Roby.
Ia juga menegaskan, ada beberapa tim yang dibagi untuk siaga 24 jam di Griya Melati. Seperti tim pengawasan, pencegahan, tim dukungan dari dinas terkait, terutama tim kesehatan.
“Ada Koramil, polsek, Pol PP, dan sekuriti serta satgas internal di perumahan tersebut. Saya dalam rapat tadi menyampaikan kita akan evaluasi, jika memang ada warga yang rentan atau bergejala langsung kita evakuasi saja. Jangan sampai dibiarkan di rumah,” tambah Roby.
Direktur Utama (Dirut) Perumda PPJ, Muzakkir menjelaskan, konsep pasar berjalan ini bahwa sebagian besar barang-barang yang ada di pasar, dibawa ke perumahan Griya Melati untuk memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhannya.
“Jadi sistemnya itu nanti masyarakat bisa hubungi kita, mau apa saja. Nanti tinggal kami siapkan pesanannya. Harga secara umum sama dengan yang di pasar, karena ini barang dari pasar dan kami sifatnya hanya membantu membawa ke dalam kompleks ini,” jelas Muzakkir.
Perumda PPJ menyiapkan berbagai sembako mulai dari beras, telur, minyak, dan sayur mayur di dalam mobil yang berwarna putih itu. Dalam mobil tersebut, terdapat tiga orang menggunakan pakaian alat pelindung diri (APD) yang akan melakukan transaksi dengan warga yang sedang isolasi.
Muzakkir juga menjelaskan, pasar berjalan ini akan datang ke perumahan pada pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB dan lanjut berkeliling. Setelah itu akan dilanjut lagi pada pukul 13.00 WIB dan 15.00 WIB.
“Kami akan layani, bahkan kalau ada yang mau nasi padang. Bahkan warga yang meminta di malam hari kita bersedia untuk memenuhinya,” kata Muzakkir.