BOGOR – Perempuan sebagai pilar utama dalam keluarga dan masyarakat memiliki peran penting dalam menanamkan kesadaran antikorupsi, tidak hanya bagi pejabat publik atau pelaku usaha, tetapi juga bagi generasi penerus bangsa.
Hal inilah yang ditekankan dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Perempuan Antikorupsi dengan tema “Integritas Perempuan, Kunci Sukses Membangun Indonesia Bebas dari Korupsi” yang berlangsung di Ruang Kinanti, Hotel Salak The Heritage, Kota Bogor, Rabu (28/5/2025).
Kegiatan ini merupakan penutup dari rangkaian Bimtek antikorupsi yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Dalam sesi penyampaian materi, Analis Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi KPK, Anggi Fitria Mamoto menekankan bahwa perilaku koruptif bisa terjadi tanpa disadari dan justru kerap dianggap lumrah oleh masyarakat.
“Tujuan saya adalah menginformasikan dan mengingatkan bahwa tanpa sadar, kita sendiri bisa menjadi pelaku atau bahkan korban dari perilaku korupsi,” ujar Anggi.
Ia mencontohkan bentuk gratifikasi yang sering terjadi dalam keseharian, salah satunya pemberian hadiah kepada guru sebagai bentuk apresiasi. Menurutnya, budaya ini perlu ditekan agar tidak menjadi kebiasaan yang menormalisasi gratifikasi.
Anggi juga menyoroti pentingnya peran perempuan sebagai istri, ibu, dan bagian dari masyarakat untuk mengedukasi anak-anak serta menjadi penyeimbang dalam keluarga.
“Sebagai istri, kita bisa menjadi rem bagi pasangan, jangan menuntut berlebihan. Sebagai ibu, kita bisa mengajari anak-anak dengan harapan apa yang kita sampaikan dapat mereka sebar luaskan lagi nantinya,” jelas Anggi.
Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang Kodim Kota Bogor, Herlia Agung, mengungkapkan apresiasinya terhadap materi yang diberikan.
“Sebagai perempuan, kita memiliki peran penting untuk mengingatkan suami kita yang memiliki jabatan agar tidak menyimpang. Kita adalah pengendali, bagian dari masyarakat, sekaligus pelaksana kebijakan,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Ketua Bhayangkari Cabang Kota Bogor, Rina Eko Prasetyo yang menyebut kegiatan ini sangat bermanfaat bagi organisasi kewanitaan.
“Semoga ke depan kami bisa terus berperan aktif dalam membantu upaya pemberantasan korupsi,” katanya.
Ketua DPC Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kota Bogor, Dhany Rose, juga menekankan pentingnya menanamkan kesadaran dari hal-hal kecil.
“Dengan menjauhi bentuk-bentuk korupsi sekecil apapun, kita bisa menjaga diri dan keluarga,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Perempuan Indonesia Maju (PIM) Bogor Raya, Irma menyampaikan bahwa kegiatan ini memperkaya pengetahuan mereka tentang sistem korupsi serta pentingnya peran perempuan dalam mencegahnya.
“Harapannya kami bisa menyebarkan pemahaman ini ke komunitas kami dan masyarakat luas,” ujarnya.
Dwi Jayanti Gunandini dari Alisa Khadija ICMI Kota Bogor juga merasakan manfaat dari kegiatan ini.
“Materi yang disampaikan membuka wawasan kami soal perbedaan korupsi dan gratifikasi yang sering samar. Sebagai perempuan kami harus paham dan siap menyebarkan pengetahuan ini ke lingkungan sekitar,” ungkapnya.