Barayanews.co.id – Sedikitnya 3.000 orang yang berada di Desa Sukamaju, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor masih terisolir. Ribuan warga tersebut masih terdampak banjir dan ambruknya akses jembatan akibat Sungai Cidurian yang meluap pasca hujan terus menerus yang mengguyur Bogor usai malam pergantian tahun dua hari lalu.
Kepala Desa Sukamaju, Dahyudin mengatakan 3 kampung terdampak, sedikitnya ada 900 Kepala keluarga. “Jembatan terputus, terus yang terisolir itu ada 3 Kampung, (yakni) Kampung Ciasahan, Kampung Cikaret, Kampung Cigowong. Disitu ada 900 kepala keluarga, kurang lebih 3.000 jiwa, itu yang terisolir,” kata Kepala Desa Sukamaju, Dahyudin ditemui di lokasi bencana.
Dahyudin menjelaskan, jembatan utama yang menjadi akses satu-satunya untuk 3 ribu warga terputus setelah dihantam banjir bandang yang terjadi pada Rabu (1/1/2020). Sejak kemarin, kata Dahyudin, ribuan warga yang berada di Kampung Ciasahan, Kampung Cikaret, dan Kampung Cigowong hanya bisa mengandalkan logistik yang mereka punya. Tempat tinggal mereka tidak bisa diakses karena jembatan terputus.
“Sementara ini berkat kerjasama TNI, Polri, BPBD dan warga, alhamdulillah kita bisa bangun jembatan sementara, dari bambu. Ini bermanfaat untuk antar logistik dan evakuasi warga,” terang Dahyudin.
Ia juga mengkhawatirkan curah hujan yang tinggi berdampak kembali meluapnya air sungai. Kini sebagai alternatif untuk bisa menuju lokasi bencana, tim gabungan penanggulangan bencana dan warga setempat menggunakan bambu sebagai jembatan.
“Tapi kami jadi khawatir kalau hujan lagi air naik, jembatan bambu ini ngga akan bisa dilewati lagi. Jadi kami butuh jembatan lebih permanen,” sambungnya.