BOGOR – Komisi XI DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik masa persidangan V tahun sidang 2020-2021 ke Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat di Pullman, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jumat (4/6/2021) yang turut dihadiri Wali Kota Bogor, Bima Arya.
Pada kesempatan itu, Bima Arya memaparkan kebijakan dan strategi UMKM serta sinergi yang dikembangkan Bank Indonesia (BI) di Kota Bogor.
“Jadi ada dua masalah besar yang dihadapi pemerintah terkait UMKM yakni kelembagaan dan kapasitas,” ujar Bima Arya.
Bima Arya mengatakan, ia sering kali dipusingkan dengan koordinasi lintas instansi. Pasalnya, ada tiga dinas terkait UMKM di Kota Bogor yakni Disparbud, Disperindag dan Diskop UMKM. Hal ini membuat pendataan UMKM tak kunjung selesai.
“Dinas ini mendata kerajinan, dinas ini mendata kuliner jadi tidak selesai-selesai. Akhirnya diputuskan pendataan cukup satu pintu saja,” ujarnya menambahkan.
Selain itu, masalah pemetaan seringkali menjadi masalah, karena pemetaan dan pendataan UMKM ini berdampak pada pembinaan berkelanjutan yang tentu saja dibutuhkan data solid yang valid.
“Ketika pendataan salah, maka target yang potensial tidak tersentuh. Sebaliknya, yang tidak potensial disentuh, padahal Pemkot membutuhkan anak-anak muda yang membuat Start Up sendiri dan itu yang harus kami temukan,” terangnya.
Bima Arya melanjutkan, masalah kedua yakni kapasitas. Harus diakui Dinas mempunyai banyak keterbatasan, mulai dari keterbatasan keahlian dan waktu karena adanya rotasi mutasi.
Tak ayal, baik kelembagaan ataupun kapasitas pintunya satu yakni kolaborasi. Dari kolaborasi ini Pemkot bisa dibantu menyusun database, target dan perencanaan.
“Ini Pentahelix kami dibantu kampus, komunitas, entrepreneur, media dan lainnya. Dari kolaborasi ini kami melakukan beberapa strategi salah satunya mal di Kota Bogor harus menyediakan gerai atau outlet khusus UMKM,” jelasnya.
Saat ini Pemkot Bogor sedang fokus di platform Bogor Hits. Melalui Bogor Hits produk akan diakurasi, diberikan akses funding dan dibukakan pasarnya. Bogor Hits ini dikhususkan untuk anak muda atau milenial yang mempunyai fighting spirit, sehingga saat Pemkot Bogor memfasilitasi akan berlari lebih kencang.
“Khusus dengan BI sudah berjalan cukup lama bersinergitas, mulai dari KUR, pelatihan naik kelas, pendamping produk dan lainnya,” kata Bima Arya.