BOGOR – Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) tengah mengimplementasikan proyek peningkatan Jalan Suryakencana yang dibiayai dana pemulihan ekonomi nasional (PEN). Diketahui, tender pekerjaan konstruksi ini dimenangkan PT Tri Manunggal Karya dengan nilai kontrak sebesar Rp29,6 miliar dari nilai pagu sebesar Rp30,7 miliar.
Kepala Bidang Pembangunan dan Kebinamargaan pada DPUPR Kota Bogor, Dadan Hamdani mengatakan, proyek peningkatan Jalan Surken atau kawasan Surken dilaksanakan secara bertahap di delapan jalan serta dua koridor gang 1 dan 2.
Tahap pertama, urai dia, pekerjaan meliputi Jalan Bata, Klenteng dan Rangga Gading. Sejauh ini dalam tahap pertama yang sedang dikerjakan Jalan Bata. “Sekarang sedang pelaksanaan pengerjaan Jalan Bata, sudah selesai, tapi volume masih sedikit. Tapi untuk sosialisasi tahap pertama ini sudah selesai,” ujar Dadan, Kamis (9/9/2021).
Ia melanjutkan, sambil pekerjaan tahap pertama berjalan, pihaknya juga melakukan sosialisasi ke warga sekitar pekerjaan tahap dua hingga empat. Untuk pekerjaan tahap dua meliputi Jalan Pedati dan Lawang Seketeng, tahap tiga di Jalan Surken dan tahap empat Jalan Roda dan Cincau.
“Jadi kita masih sosialisasi ke warga di jalan lainnya. Tahap dua tadi (sosialisasi) baru selesai. Untuk Jalan Pedati memang ada kendala di-louding barang yang rata-rata grosiran dan kendaraan besar. Tadi sempat ada pertanyaan bagaimana pas pelaksanaan nanti karena jalan menjadi kecil. Kita kasih celukan juga untuk louding barang dan parkir di Jalan Lawang Seketeng,” paparnya.
Sementara untuk Jalan Pedati, lanjutnya, relatif tidak ada kendala di pengerjaan jalan, di sana hanya keberadaan pedagang kaki lima (PKL). Untuk ini, pihaknya akan koordinasi dengan Satpol PP, UMKM dan wilayah agar pada saat pelaksanaan nanti PKL bisa dipindah dahulu.
Dijelaskan Dadan, proyek ini akan memakan waktu selama 138 hari kalender dengan peningkatan jalan betonisasi yang nantinya memiliki pola pada betonnya. Sedangkan pada koridor gang 1 dan 2 memiliki konsep pecinaan dengan tema yang berbeda di setiap gang.
“Kita terus terang kejar-kejaran dengan waktu, karena kalau beton biasa aman, tapi ini setelah dicor ada pola beton. Itu titik kritisnya. Termasuk kendala di louding barang, PKL, parkir dan cuaca, tapi kita semua berusaha mudah-mudahan bisa selesai sesuai target,” tambahnya.
Saat disinggung akan ada penutupan Jalan Surken saat pengerjaan tahap tiga, Dadan mengatakan, wacana tersebut memang pernah mengemuka, dimana pelaksana akan mengerjakan pengecoran jalan per segmen. Namun hal itu masih dicarikan untuk solusinya.
“Iya, itu pernah ada, ditutup per segmen artinya dari gerbang Surken sampai Pedati ditutup untuk pekerjaan dan selanjutnya. Tapi ada cara kedua, pekerjaan sebelah sebelah dan untuk jalan itu memungkinkan, hanya saja pola beton akan terputus agak sulit pada saat proses penyambungan ditengahnya karena dicetak. Ini masih dipikirkan. Kalaupun ditutup berarti koordinasi dengan kepolisian dan Dishub harus betul-betul mantap,” pungkasnya.