Barayanews.co.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, menginstruksikan para kepala daerah untuk mengutamakan masalah pemulihan ekonomi pada Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah ( RAPBD) Tahun 2021. Mendagri menyampaikan hal tersebut pada acara penandatanganan nota kesepakatan dan dokumen rencana kerja antara gubernur dengan kepala perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) provinsi seluruh Indonesia, Rabu (2/12/2020).
“Di tahun 2021 ini, strategi utama pemerintah adalah melaksanakan pemulihan ekonomi nasional,” jelas Tito berdasarkan keterangan tertulisnya, Kamis (3/12/2020).
Selain Pemulihan Ekonomi, pemerintah daerah juga diminta untuk tetap mengawal penanganan pandemi. Sebab, menurut dia, penanganan pandemi melalui penerapan protokol kesehatan dan program vaksinasi masih memerlukan waktu.
“Pada 2021 kita masih berhadapan dengan persoalan pandemi ini, dan kalau persoalan pandemi ini masih berlangsung,” ujarnya
“Artinya kita akan menghadapi permasalahan mirip Tahun 2020, ekonomi dan sosial. Oleh karena itu, kita ingin memulihkan ekonomi sekaligus menekan Covid-19,” jelas Tito.
Tito meminta Penyusunan RAPBD masih berpatokan pada kondisi pandemi yang mengedepankan aspek kesehatan dan pemulihan ekonomi. Pentingnya kerja sama antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dalam pemulihan ekonomi diharapkan dapat berdampak untuk masyarakat luas.
“Di kuartal kesatu tahun 2021, kalau prediksi dari Bank Dunia, dan lain-lain, pertumbuhan ekonomi kita bisa naik ke 5 persen. Ini hanya bisa dilaksanakan dengan kerja sama pemerintah pusat dan daerah,” pungkasnya.
Sementara terkait APBD 2020, Tito meminta pemerintah daerah untuk melakukan evaluasi. Sebab, menurut dia, banyak perubahan dalam APBD 2020 akibat dari penanggulangan pandemi Covid-19. (*)
(bn/bn)