Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengikuti konferensi pers bersama Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di kawasan Lawang Suryakencana, Kecamatan Bogor Tengah, Kamis (24/2/2022) siang.
Dalam konferensi tersebut, diungkap hasil kasus – kasus kriminalitas di Kota Bogor sepanjang bulan Januari hingga saat ini. Sepanjang itu pula, ada total 92 orang tersangka pelaku tawuran dan kekerasan serta pelaku penyalahgunaan narkotika.
Melihat kondisi itu, Dedie menegaskan dan menghimbau kepada semua pihak, terutama para orang tua untuk lebih maksimal dalam mengawasi dan memperhatikan kebiasaan anak, terutama kegiatan dan aktivitas yang dilakukan anak – anaknya di luar jam sekolah.
“Terima kasih kepada Polresta Bogor Kota yang tidak henti melakukan langkah pengamanan dan penertiban di Kota Bogor. Jangan sampai hal – hal seperti ini mengakibatkan penyesalan di kemudian hari karena adanya kegiatan yang tidak terkontrol, terpengaruh lingkungan,” seru Dedie.
Dedie juga mengingatkan kepada masyarakat untuk terus berpartisipasi aktif. Terutama dalam hal melaporkan kejadian – kejadian yang mencurigakan kepada pihak yang berwajib.
“Termasuk di wilayah. Kalau ada yang mencurigakan atau mengarah ke kejahatan, dilaporkan ke polsek setempat. Saat ini ada beberapa tim yang mungkin bisa dikoordinasikan untuk melakukan langkah lanjutan,” tambah Dedie.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro memaparkan, selain puluhan tersangka tersebut, jajaran kepolisian juga mengamankan 33 jenis senjata tajam (sajam). Ditambah, ada 1,3 kilogram narkotika jenis ganja yang dikembangkan dari wilayah Bogor Selatan.
“Kita terus imbau masyarakat hentikan semua aksi kekerasan. Forkopimda termasuk jajaran Polresta Bogor Kota tegas melakukan penindakan dan pengungkapan. Tidak ada tempat bagi pelaku kekerasan, kita ingin Bogor menjadi tempat layak dan beradab,” ungkap Susatyo.
Pengawasan kepada anak – anak tersebut, penting dilakukan. Pasalnya, tak sedikit dari para pelaku kekerasan dan tawuran merupakan remaja, bahkan ada yang dibawah umur. Ada sekitar 56 kelompok pemuda remaja yang sering melakukan tawuran di 70 titik yang sudah termonitor.
Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto yang juga hadir dalam konferensi pers juga mengungkapkan apresiasi terhadap jajaran kepolisian yang sudah berupaya mengamankan Kota Bogor dari tindakan kriminal.
“Tidak ada yang diuntungkan ketika kasus seperti ini terjadi. Kami imbau kepada seluruh masyarakat Kota Bogor terutama yang berkeluarga bisa memberikan edukasi terbaik. Kita ingin Kota Bogor jadi kota yang nyaman, beradab dan memiliki peradaban,” tambah Atang.