Barayanews.co.id – Meskipun badai pandemi menghambat hampir seluruh lini, namun tidak untuk bisnis prostitusi. Di wilayah Kecamatan Ciawi misalnya, sebuah wisma diduga menjadi tempat pelatihan dan pendidikan (diklat) bagi para terapis pijat.
Terkait hal itu, Kasitrantib Kecamatan Ciawi, Rudi Fahrudin membantah adanya praktik ‘esek-esek’ di wilayahnya. Sebab, tidak ditemukan pelanggaran ketertiban. “Wanitanya banyak disana, pihak wisma berkilah adanya praktik prostitusi. Sebab hanya pelatihan dan pendidikan pijat,” tuturnya saat ditemui di kantornya.
Saat melakukan pantauan, kata Rudi, para wanita tersebut tidak mengetahui akan dipekerjakan dimana, hal tersebut merupakan runutan dari penggerebekan salah satu Lembaga Bantuan Hukum beberapa waktu lalu.
“Mereka tidak tahu akan dipekerjakan dimana, sudah terikat kontrak atau sejenisnya, jadi mereka tidak bisa lepas dari aturan tersebut,” tukasnya.
Sebagai informasi, bisnis menggiurkan ini masih menggeliat di wilayah Bogor, khususnya jalur puncak. Para pelaku menjajakan ‘barang dagangannya’ di sejumlah aplikasi media sosial.