BOGOR – Pandemi Covid-19 yang telah berjalan lebih dari satu setengah tahun, memberikan pengaruh terhadap pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bogor.
Meski tak terdampak signifikan pada pelaku usaha jasa kontruksi yang berhubungan dengan pembangunan Kota Bogor, dampak ekonomi dirasakan oleh para pelaku UMKM atau sektor eskonomi kreatif dan pariwisata.
Ketua Kadin Kota Bogor, Almer Faiq Rusydi mengatakan, bahwa Kadin Kota Bogor sebagai induk organisasi memiliki anggota dari berbagai bidang dan sektor usaha serta organisasi pengusaha lainnya. Saat ini, sambungnya, paling terdampak adalah pelaku di UMKM dan Ekraf serta jasa pariwisata.
Untuk itu, dibawah kepengurusannya Kadin Kota Bogor sudah melakukan berbagai terobosan mulai dari membuat pameran ekonomi kreatif kemudian berbagai perlombaan untuk para kaum milenial. Terbaru, Kadin Kota Bogor berencana akan membawa produk UMKM dibawah binaannya untuk menembus pasar internasional.
“Ini yang akan kita sasar yang nanti akan jadi salah satu kebijakan umum dari Kadin Kota Bogor,” kata Almer, Jumat (10/9/2021) di sekretariat Pokwan DPRD Kota Bogor.
Almer melanjutkan, bahwa wakil ketua bidang penguatan perdagangan Kadin Pusat sudah menyampaikan beberapa arahan dan akan diterapkan di Kadin Kota Bogor. Pihaknya juga akan melakukan jemput bola dalam meningkatkan perekonomian di Kota Bogor.
“Kami Kadin Kota Bogor juga punya 10 wakil ketua bidang, sekarang para wakil ini sudah disebar, misal tentang UMKM dan koperasi nanti akan melakukan pendekatan kepada Dinas UMKM tentang apa yang menjadi permasalahan dan bisa diselesaikan bersama dengan Kadin,” katanya.
Dari hasil pemetaan awal terkait keberadaan UMKM di Kota Bogor, kata Almer yang perlu ditingkatkan adalah daya saing dari segi kualitas. Dengan demikian kebutuhan barang dan jasa yang bisa diproduksi di dalam kota akan digunakan dari dalam kota.
“Itu yang akan kami lakukan pendampingan, kemarin program itu sudah kita sampaikan sebagai legacy di Kadin Kota Bogor, itu poinnya sekarang kita sedang maping, karena yang jadi masalah diantaranya adalah dari segi permodalan kerja dan pembinaan kerja,” katanya.
Ditempat yang sama, Direktur Eksekutif Kadin Kota Bogor, Bagus Maulana menambahkan, bahwa kedepan Kadin Kota Bogor akan menyasar pelaku UMKM untuk mendorong produk menembus pasar internasional.
“Seperti yang disampaikan ketua, kami ada rencana akan membawa salah satu UMKM di Kota Bogor go international. Sekarang sudah didelegasikan oleh ketua Kadin Kota Bogor, wakil ketua UMKM juga sedang tugas,” ujarnya.
Bagus menjelaskan, program ini secara resmi akan diluncurkan pada Oktober mendatang. Nantinya program ini akan bersinergi dengan jejaring kepengurusan Kadin Kota Bogor yang memang secara profesi ada pedagang yang berjualan produk ekonomi kreatif di salah satu negara.
“Jadi ada tawaran bagaimana kalau UMKM dibawah binaan Kadin Kota Bogor produknya ikut dipasarkan di luar negeri, karena UMKM kalau kita lihat yang dibutuhkan adalah pendampingan dan pembinaan,” ujarnya.
Lebih lanjut kata Bagus, pendamping dalam hal ini adalah pendamping usaha dan manajemen UMKM. Sementara untuk pembinaan UMKM, Kadin Kota Bogor hadir untuk memberikan transformasi kemampuan pemasaran hingga permodalan.
“Kedua hal inilah yang akan disasar oleh Kadin Kota Bogor,” pungkasnya.