Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Badan Gizi Nasional Percepat Program Makan Bergizi Gratis, Serap Anggaran hingga Rp85 Triliun
    • Pemkot Bogor Torehkan 82 Penghargaan Selama 2025
    • Petugas Gabungan Lakukan Ram Check Terhadap Bus AKDP dan AKAP
    • Tunggu Izin Dinas PUPR, Pasar-Plaza Bogor Segera Dibongkar
    • Perkuat Layanan Publik dan Pendidikan, Dedie Rachim Lantik 26 Pejabat
    • Apeksi Outlook 2025, Yantie Rachim Dalam Personal Branding dan Public Speaking 
    • Komitmen Percepatan Eliminasi HIV-AIDS di Kota Bogor
    • Perkuat Layanan Kedaruratan Medis, Dedie Rachim Resmikan UPTD PSC GESIT 119
    Facebook X (Twitter) Instagram
    BarayaNewsBarayaNews
    • Politik
      • Nasional
      • Internasional
    • Olahraga
      • Sepak Bola
    • Teknologi
      • Gadget
    • Peristiwa
    • Kesehatan
    • Kolom Penulis
    • Kota Bogor
    BarayaNewsBarayaNews
    Home » Kenaikan BBM » Gelar Pasar Murah, Pasukan Ibu-ibu Pemburu Harga Murah Kepung Kelurahan Genteng
    Kenaikan BBM

    Gelar Pasar Murah, Pasukan Ibu-ibu Pemburu Harga Murah Kepung Kelurahan Genteng

    30 September 20223 Mins Read
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email Telegram WhatsApp

    BOGOR – Puluhan ibu-ibu menyerbu pasar murah yang digelar di halaman Kantor Kelurahan Genteng, Kecamatan Bogor Selatan pada Kamis (29/9/2022) pagi. Barang-barang yang dijual adalah barang-barang kebutuhan pokok dan kebutuhan rumah tangga yang harganya lebih murah dari harga ritel. Hadir membuka kegiatan pasar murah ini, Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah didampingi Ka. Dinkukmperdagin, Kabag Perekonomian, Dirut Perumda PPJ, Camat Bogor Selatan dan Lurah Genteng.

    Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah menyampaikan, pasar murah ini adalah yang ketiga kalinya digelar. Yang pertama, dilakukan di Bogor Utara, yang kedua di Tanah Sareal, dan sekarang di Kecamatan Bogor Selatan. “Kita lihat animo masyarakat luar biasa. Kita bermitra dengan Warkum yang menyediakan barang-barang kebutuhan pokok dengan harga yang jauh lebih rendah dari ritel. Ada yang selisihnya Rp3 ribu, Rp5 ribu, Rp6 ribu dan sebagainya,” kata Syarifah.

    Ia mengatakan, rata-rata yang disediakan di sini adalah bahan pokok yang memang diperlukan oleh warga. Dan kegiatan ini merupakan salah satu upaya dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). “Selain itu, upaya lain kita terus memonitor harga-harga bahan pokok di pasar. Ini masih berkaitan dengan kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM. Ini salah satu upayanya, kita gelar pasar murah ini untuk masyarakat agar bisa membeli barang-barang dengan harga yang lebih murah. Nanti kedepan juga banyaklah hal-hal yang kita lakukan,” ungkapnya.

    Syarifah menuturkan, saat pemerintah menaikkan harga BBM, banyak program yang digulirkan untuk mengendalikan stabilitas supaya tidak terjadi gejolak. Dulu subsidi BBM itu untuk semua. Bahkan untuk pemilik mobil juga dapat subsidi dari APBN. Tapi sekarang ini dengan dicabutnya subsidi BBM maka subsidi itu diarahkan kepada masyarakat miskin melalui bantuan langsung tunai dan sebagainya. Salah satunya juga dengan ini.

    “Nanti kedepan dari APBD kita juga harus mengalokasikan 2 persen dari dana transfer. Itu ditujukan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Tujuannya apa meningkatkan pendapatan masyarakat? Tujuannya agar kehidupan warga bisa berjalan normal. Artinya memiliki dana untuk belanja bahan pokok dan sebagainya,” ucapnya.

    Ia menjelaskan, bahwa alokasi 2 persen dari APBD itu akan diberikan kepada 1000 orang ojol. Termasuk juga kepada sekitar 1350 orang pengemudi. Itu sistemnya nanti diberikan voucer BBM tapi ini masih dikaji. Kemudian yang keduanya adalah kegiatan padat karya. Padat karya itu untuk warga yang tidak punya penghasilan. “Jadi, nanti di masing-masing kelurahan kita minta lurah mengidentifikasi. Ini juga dalam rangka menangani bencana seperti yang pekerjaan tehnisnya tidak terlalu sulit dan bisa dikerjakan warga secara bergotong royong,” jelasnya.

    Terkait inflasi di Kota Bogor, Syarifah mengatakan belum mengukur yang terbaru. Pada saat sebelum terjadi kenaikan BBM, Kota Bogor mengalami deflasi bukan inflasi. Deflasinya itu minus 0,52. Artinya deflasi itu harga-harga tidak naik malah cenderung lebih murah karena suplai berlebih. “Setelah kenaikan BBM ini, kita belum ukur lagi. Pasti akan ada kenaikan tapi kita kendalikanlah dengan cara seperti ini. Kalau Pak Jokowi kan mengharapkan kenaikan itu tidak lebih di angka 5 persen. Sedangkan sekarang di nasional itu 4,7 persen. Di 2021 tahun sebelumnya Kota Bogor ini inflasinya di angka 1,93 persen masih lebih rendah. Mudah-mudahan kita kisarannya tidak lebih dari 3 persen walaupun dengan kenaikan BBM ini,” harapnya.

    Syarifah menambahkan, hasil pengesahan RAPBD tadi malam, nanti akan ditambahkan Rp2 miliar lagi untuk padat karya. Dari Rp2 miliar padat karya itu yang Rp1 miliarnya digabung dengan padat karya yang Rp3 miliar tadi. Sedangkan yang Rp1 miliar lagi itu padat karya khusus untuk para perempuan. Terutama perempuan kepala rumah tangga atau janda. “Itu kita sediakan anggarannya Rp1 miliar khusus untuk kegiatan ibu-ibu. Bentuk kegiatannya kita serahkan ke pak camat dan pak lurah seperti apa bentuk kegiatannya yang bisa dilakukan ibu-ibu secara massal,” tandasnya.

    Camat Bogor Selatan Dirut Perumda PPJ Ka. Dinkukmperdagin Kabag Perekonomian Lurah Genteng Syarifah Sofiah
    Add A Comment

    Bagaimana Pendapat Anda?Batalkan balasan

    Berita Lainnya
    Nasional

    Puan: Pancasila Memuliakan Manusia, Mendamaikan Dunia

    2 Juni 2022
    Kota Bogor

    DPRD Akan Surati Walikota Bogor Untuk Tunda Relokasi Pasar Pedati dan Lawang Saketeng

    2 Maret 2020
    Kota Bogor

    BKAD Siap Naikan Nilai MCP Lewat Digitalisasi Aset

    26 Mei 2021
    Kota Bogor

    Peringati Hartempenas 2025, Tempe Didorong Jadi Warisan Budaya Dunia UNESCO

    14 Juni 2025
    Kolom Penulis
    Kolom Penulis

    Anak Muda dan Kaderisasi Partai Politik

    5 Januari 2024

    Demokrasi kita dibangun berdasarkan amanat UUD dan berasaskan Pancasila. Disitu jelas bahwa suara kita, aspirasi…

    Pembebasan Biaya Pendidikan, Sesuai Harapan Kah?

    1 Desember 2020
    Trending
    Covid19

    Lima Orang Positif, Bima Imbau Salah Satu Bank Swasta Tutup Sementara

    3 Desember 2020

    Barayanews.co.id – Wali Kota Bogor, Bima Arya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Panin Bank di…

    Daerah

    Terima Banyak Aduan Soal Pinjol, DPRD Kota Bogor Siapkan Raperda

    30 Mei 2022

    BOGOR – DPRD Kota Bogor saat ini tengah menyiapkan rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang Perlindungan…

    Ekonomi

    Wali Kota Bogor Sampaikan Perubahan KUA-PPAS 2022 dan KUA-PPAS 2023

    16 Agustus 2022

    Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor menggelar rapat paripurna yang membahas rancangan Kebijakan Umum…

    APEKSI

    APEKSI Siap Kolaborasi dengan LKPP, Dorong Transaksi Belanja Produk Dalam Negeri di Daerah

    8 Februari 2023

    Jajaran Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) melakukan pertemuan dengan Kepala Lembaga Pengadaan…

    Anti Korupsi

    Wujudkan Dunia Usaha Antikorupsi, Pelaku Usaha Kota Bogor Ikuti Bimtek

    28 Mei 2025

    BOGOR – Sebanyak 100 pelaku usaha di Kota Bogor menghadiri kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Dunia…

    Ekonomi

    Tahu dan Tempe Kembali Kepasaran, Atang Sampaikan Solusi Menyelesaikan Masalah Kedelai

    25 Februari 2022

    HUMPROPUB – Komoditi tahu dan tempe di Kota Bogor, sempat menghilang dari pasaran selama tiga…

    Tentang Kami

    BarayaNews.co.id

    PT. Kreasi Baraya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media yang menaungi website portal berita barayanews.co.id untuk menayangkan berita terkini dan terpercaya.

    Laman Kami
    • Kebijakan Privasi
    • Kontak
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Syarat Karya Tulis
    © 2025 PT Kreasi Baraya Mandiri

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.