Barayanews.co.id – Walikota Bogor Bima Arya mengimbau jajarannya dan masyarakat untuk waspada terhadap ancaman bahaya bencana hidrometeorologi atau bencana yang dipengaruhi oleh faktor cuaca seperti banjir, longsor, puting beliung hingga pohon tumbang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mencatat ada 4 titik pohon tumbang yang terjadi pada Senin (2/11/2020), antara lain di Jalan Juanda (Bogor Tengah), Jalan Ahmad Yani (Tanah Sareal), Jalan Dadali (Tanah Sareal) dan di kawasan Tajur (Bogor Selatan). Meski tidak ada korban jiwa, peristiwa tersebut membuat 4 warga luka-luka dan merusak 1 unit mobil yang sedang terparkir dan 1 unit rumah.
“Semua korban karena kejadian pohon tumbang ditanggung pembiayaan perawatan oleh Pemkot Bogor,” ungkap Bima Arya di sela meninjau pemangkasan pohon rawan tumbang di Jalan Ahmad Yani bersama Bidang Pertamanan Disperumkim dan BPBD Kota Bogor, Senin (2/11/2020).
Bima mengatakan, jajaran terkait sudah berupaya mengantisipasi dengan melakukan pemangkasan dahan dan menebang pohon yang sudah rapuh. “Sudah sekitar 300-an pohon ya di trimming (pemangkasan) oleh Bidang Pertamanan. Jadi langkah kita adalah dinas terkait ini keliling menyusuri pohon-pohon rawan,” ujar Bima.
Menurut Bima, pohon rawan dibagi ada dua kategori. Pertama adalah pohon yang terlihat kokoh dari luar, tetapi di dalamnya akarnya sudah rapuh atau keropos. “Pohon ini sering tumbang ketika ada angin sedikit dia akan tumbang. Yang kedua akarnya kuat belum keropos tetapi ranting-rantingnya. Itu rawan sekali patah menimpa orang ketika cuaca buruk terutama hujan dan angin,” terangnya.
“Di Bogor itu pohon kan ada KTP-nya, ada hijau, kuning, dan merah. Yang tadi patah itu statusnya kuning, memang hati-hati karena sudah mulai rapuh. Tetapi ada pohon juga yang statusnya merah yang akarnya sudah keropos. Yang merah sudah kita proses untuk di tebang semua,” tambahnya.