BOGOR – Wali Kota Bogor, Bima Arya bersama Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, Dandim 0606/Kota Bogor, Kolonel Inf Fikri Ferdian, Ketua KPU Kota Bogor, Muhammad Habibi Zaenal Arifin, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bogor, Herdiyatna meninjau gudang logistik KPU di GOW, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bogor, Sabtu (3/2/2024).
Saat ini, persiapan logistik di gudang KPU sudah memasuki tahap akhir, yakni pemeriksaan jumlah surat suara Pilpres yang sudah dilipat dan akan segera didistribusi.
“Jadi Forkompinda, bersama KPU dan Bawaslu memeriksa kesiapan logistik, titik pertama di Gedung Wanita. Di sini dilakukan penghitungan ulang kertas suara, dicocokan jumlahnya, kemudian dikembalikan lagi, dibungkus lagi dan dipastikan pengamanan 24 jam melibatkan kepolisian, linmas dan Satpol PP,” kata Bima Arya didampingi Forkompinda, KPU dan Bawaslu.
Selanjutnya, setelah semua selesai dan siap, pada H-7 sebelum hari pencoblosan, logistik akan didistribusikan ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Kemudian, di sana juga dipastikan dilakukan pengamanan secara maksimal. Tadi saya tanya ke ketua KPU sejauh ini tidak ada kendala dan nanti sesuai dengan jadwal kita pastikan distribusinya lancar ke TPS dan di sana dipastikan aman,” katanya.
Pendistribusian logistik ini dilakukan dari gudang KPU ke kecamatan, selanjutnya didistribusikan ke setiap TPS dan Forkompinda akan memastikan semua aman dan juga diawasi oleh seluruh masyarakat.
“Sekitar tanggal 7 Februari, Forkompinda akan bertemu kembali kami koordinasikan distribusi logistik. Jadi itu kita kawal distribusi secara maksimal bersama masyarakat,” katanya.
Usai meninjau Gudang KPU, Bima Arya bersama Forkopimda, KPU dan Bawaslu, serta unsur wilayah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meninjau titik lokasi rawan bencana, di Kampung Kebon Manggis, RW 4 Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Untuk menuju lokasi TPS yang berada di pemukiman padat penduduk tersebut, ditempuh dengan waktu 10 menit dari jalan utama di Jalan Paledang.
Sesampainya di lokasi, Forkompinda melihat lokasi TPS dan titik rawan bencana longsor.
Setelah dipastikan lokasinya, meski berada dalam satu lingkungan perkampungan, namun lokasi TPS dan lokasi rawan bencana berada cukup berjauhan.
Kepada BPBD, Forkompinda meminta untuk pastikan kembali dan dicek kembali agar seluruh TPS berada di titik yang aman dari potensi bencana.
Kepala BPBD Kota Bogor, Hidayatulloh mengatakan, dari total 2.913 TPS pihaknya sudah melakukan pemetaan berdasarkan data bencana dari tiga tahun kebelakang hingga tahun 2024 ini.
“Selain kondisi kontur wilayah dan berdasarkan data BMKG, data kebencanaan itu juga menjadi dasar kami melakukan pemetaan. Dari hasil pemetaan ada 415 titik yang berpotensi bencana, diantaranya puting beliung, banjir lintasan dan longsor di area tersebut,” katanya.
Saat ini, kata Hidayatulloh semua data tersebut sudah disampaikan ke KPU, Bawaslu dan unsur wilayah serta sudah ditindak lanjuti dan dicek kembali serta menggeser TPS yang berada di titik potensi rawan bencana ke tempat yang lebih aman.
“Kondisi itu menjadi dasar mitigasi dan sekarang sudah digeser ke tempat yang lebih aman. Misal daerah rawan angin kencang berarti tidak dibawah pohon, yang tanahnya labil agar digeser ke tanah yang konturnya landai,” katanya.
Mengenai data bencana alam yang sudah dilakukan assesment oleh BPBD Kota Bogor, hingga 30 Januari 2024 ada 75 kejadian bencana alam.
Untuk itu di tengah kondisi curah hujan yang tinggi masyarakat pun diminta untuk selalu waspada dan siaga bagi warga yang tinggal di lokasi rawan bencana.
Ia pun memastikan bahwa pemerintah akan selalu hadir, baik saat melakukan mitigasi, antisipasi maupun proses penanganan bencana.