Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from BarayaNews

    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Serbukatif Dapat Dukungan Nasional, Jadi Model Pendidikan Karakter dari Bogor
    • Warga Dukung Rehabilitasi GOR Pajajaran, Investasi Prestasi & Kesehatan
    • Indocement Siap Perkuat Pemanfaatan RDF TPPAS Nambo
    • Pemkot Bogor Serahkan Hibah Lahan untuk Polsek Bogor Tengah dan Tanah Sareal
    • Akses Sementara Roda Dua di Jalan Saleh Danasasmita Rampung, Pemkot Tunggu Izin BTP
    • Dedie Rachim Tinjau Kesiapan Akses untuk Pejalan Kaki di JPO Peledang
    • Denny Mulyadi Dampingi Kunker Menteri Lingkungan Hidup ke TPPAS Nambo
    • 80 Tahun Merdeka Wujudkan Bangsa yang Adil, Makmur dan Sejahtera
    Facebook X (Twitter) Instagram
    BarayaNewsBarayaNews
    • Politik
      • Nasional
      • Internasional
    • Olahraga
      • Sepak Bola
    • Teknologi
      • Gadget
    • Peristiwa
    • Kesehatan
    • Kolom Penulis
    • Kota Bogor
    BarayaNewsBarayaNews
    Home » Kesehatan » Covid19 » Bima Beberkan Acuan Perubahan RPJMD Kota Bogor 2019-2024
    Covid19

    Bima Beberkan Acuan Perubahan RPJMD Kota Bogor 2019-2024

    26 Juli 20224 Mins Read
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email Telegram WhatsApp

    BOGOR – Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto membuka acara sosialisasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) perubahan 2019-2024 di Hotel Salak Heritage, Kecamatan Bogor Tengah pada Selasa (26/7/2022) siang. Bima berjanji bersama wakilnya Dedie A Rachim akan merealisasikan janji politik dan program prioritas yang memungkinkan bisa selesai tahun 2023.

    Bima mengatakan, ada tiga hal yang mendasari RPJMD, pertama pandemi Covid-19, kedua penyesuaian regulasi pusat juga mengubah target di daerah dan yang ketiga adalah aspirasi.

    Tapi, lanjut Bim, dari ketiga hal tersebut tidak boleh jauh dengan janji-janji kampanye. Tetapi disesuaikan, mana janji kampanye yang bisa bergeser mana janji yang tetap harus berjalan.

    “Jadi saya minta, saya tugaskan semuanya ASN itu diujung 2024 itu jelas. Mana target yang meleset mana yang tercapai, dan saya minta juga semuanya all out. Berjuang sampai titik darah penghabisan, sampai 31 desember 2023 untuk memaksimalkan target-target kami. Saya juga bersama pak Dedie akan sampai titik darah penghabisan,” terang Bima.

    Bima menjelaskan, perubahan APBD, dilihat dari program prioritas dan tahapan-tahapannya. Mana untuk infrastruktur, fokus penyelesaian Masjid Agung, kemudian pedestrianisasi dan yang diperlukan untuk konversi angkot.

    “Ya, kami fokuskan semuanya pada program prioritas,” tegasnya.

    Hal senada juga diungkapkan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, Rudy Mashudi. Menurutnya, aspek regulasi serta aturan pemerintah pusat menjadi acuan dalam perubahan RPJMD.

    “Kemudian, aspek teknisnya lebih banyak ke penyesuaian Covid-19. Di RPJMD awal 2019 kami belum memasukan Covid-19, mulai dari kondisi preventif sampai kuratif. Seperti penanganan Covid-19, penanganan vaksinasi itu kemudian dimasukan. Kemudian adaptasi kebiasaan baru di sektor pendidikan dan beberapa target indikator makro yang terpengaruh oleh kondisi Covid-19,” tuturnya.

    Rudy menerangkan, ada beberapa hal yang terkait dengan usulan-usulan yang sebelumnya belum masuk ke dalam RPJMD. Dari aspek janji politik tentu visi misi tidak berubah, visi misi janji politik yang disampaikan kepala daerah tidak berubah.

    “Tadi saya sampaikan janji politik pencapaiannya mulai dari Bogor lancar, Bogor motekar, Bogor samawa, Bogor merenah, sama abdi bogor dan beberapa target sudah dilakukan. Beberapa target on target pencapaiannya sampai target yang ditetapkan,” terangnya.

    Rudy menncontohkan, terkait fly over jalan RE Martadinata dan Kebon Pedes. Untuk RE Martadinata sudah terimplementasi, kemudian Kebon Pedes sudah diajukan DED nya di PUPR. Kemudian mengajukan ke Provinsi Jawa Barat di tahun 2023 usulannya tapi tidak bisa terakomodir karena proses perencanaan dan pembebasan lahan belum selesai.

    “Yang kedua aspek karena kewenangan, jalan kebon pedes dan pemuda itu kewenangan Provinsi Jawa Barat. Tapi kemudian kami realistis ingin menyelesaikan Bogor lancar, itu salah satunya penyelesaian jembatan otista. yang sekarang menjadi titik bottleneck kemacetan di pusat kota. Itu memang tidak ada pada janji politik, tapi itu kami upayakan oleh kita sebagai target yang realistis,” jelasnya.

    Rudy memaparkan, untuk pembebasan lahannya sudah dilakukan perencanaannya sudah selesai dan kini tengah berproses untuk pengajuan ke provinsi.

    “Nah di LKPD 2023 Provinsi sudah masuk usulan mengenai otista dengan usulan anggaran Rp52,5 miliar. Semoga ini terealisasi di APBD Provinsi Jawa Barat sehingga 2023 penyelesaian Otista menjadi salah satu titik pengurai kemacetan bisa terlaksana itu kondisi yang ada,” tuturnya.

    “Ya usulan paling urgent kami prioritaskan itu di Otista itu. Selain program-program lain yang coba kami upayakan bisa diselesaikan penataan angkutan kota melalui rerouting, melalui shifting, melalui kompensasi yang saat ini juga kita upayakan agar penataan transportasi lebih terpadu. Kemudian yang lain terkait keterpaduan stasiun kereta saya kira sudah melihat hasilnya. Dimana, dari alun alun dengan stasiun sudah terintegrasi. Itu pun sedang kita upayakan,” kata Rudi, menjelaskan.

    Lebih lanjut ia mengatakan, program yang masih on progres adalah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Dari 20ribu target, setidaknya 17 ribu telah diakomodir. “Tahun ini 6 ribu dan tahun depan masih dianggarkan untuk RTLH tersebut. Itu progres progres yang dilakukan. Kemarin pak wakil menitipkan Dua PR Target yang harus diselesaikan. Salah satunya penanganan PKL yang masih belum terpenuhi dari janji politiknya,” kata dia.

    “Kemudian yang saya jelaskan indikator makro pembangunan kota. Indikator pembangunan makro kota itu ada laju pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, ada kemiskinan dan ada generasio. Nah yang terkait dengan kemiskinan tentu sangat terpengaruh dengan kondisi Covid-19,” tuturnya.

    Rudy juga mengatakan, kalau dilihat trennya dari 2015-2019 Kota Bogor turun terus sampai angka 5 persen. Kemudian naik di angka 6-7 persen, itu karena pengaruh akses ke ekonomi. Tingkat pengangguran sudah di 9 persen, naik 3,5 persen dan itu karena kondisi bukan pada sektor yang padat karya, tapi sektor jasa yang terpengaruh oleh pembatasan saat itu.

    “Kan ini proses recovery pemulihan yang harus dilakukan oleh kamj supaya kembali ke normal. Saya ingatkan kembali kondisinya grafik secara umum Covid-19 kami berat di Juli 2021, kemudian Februari 2022 sedang naik lagi. Mudah-mudahan tidak ada pembatasan lagi sehingga on the track kami untuk perbaikan ekonomi,” pungkasnya.

    Bima Arya Dedie A. Rachim Rudy Mashudi
    Add A Comment

    Bagaimana Pendapat Anda?Batalkan balasan

    Berita Lainnya
    Kota Bogor

    Bogor Sehat, Cerdas, dan Sejahtera untuk Anak-anak

    28 Juli 2025
    Kantor Pestigo

    Kantor Pestigo Diresmikan, Bima Arya Sampaikan Waktu Tepat Berbisnis di Kota Bogor

    10 Maret 2023
    Kota Bogor

    Dedie Rachim Mural Competition, Cara Merawat Kreativitas dan Jadi Kunjungan Wisata

    9 November 2023
    Kota Bogor

    HUT ke-17, Repdem Siap Berkolaborasi dengan KNPI

    2 Desember 2021
    Kolom Penulis
    Kolom Penulis

    Anak Muda dan Kaderisasi Partai Politik

    5 Januari 2024

    Demokrasi kita dibangun berdasarkan amanat UUD dan berasaskan Pancasila. Disitu jelas bahwa suara kita, aspirasi…

    Pembebasan Biaya Pendidikan, Sesuai Harapan Kah?

    1 Desember 2020
    Dukcapil Family Fest 2023
    Trending
    Ekonomi

    Adityawarman: Koperasi Merah Putih Jangan Buka Warung

    30 Juli 2025

    BOGOR – Ketua DPRD Kota Bogor Adityawarman Adil setuju dengan pendapat Prof. Lukman M Baga…

    Ekonomi

    Inflasi Kota Bogor Terkendali, Harga Pangan Tetap Stabil

    28 Juli 2025

    BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berupaya agar warganya mudah mendapatkan sembilan kebutuhan pokok (Sembako).…

    Ekonomi

    Jogja Billiard Resmi Dibuka di Bogor, Hadirkan Turnamen Bergengsi Walikota Cup

    8 Agustus 2025

    BOGOR – Kota Bogor kini memiliki pusat olahraga dan hiburan baru. Jogja Billiard and Cafe…

    Ekonomi

    Telkom Witel Priangan Barat Perkuat Kerja Sama dengan Cibinong City Mall

    18 Oktober 2024

    BOGOR – Telkom Witel Priangan Barat, dipimpin oleh GM Dode Suparman, melakukan kunjungan kerja ke…

    Ekonomi

    Pasar Gembrong Sukasari Hadir Lebih Bersih dan Nyaman, Siap Tampung Pedagang Pasar Bogor

    25 April 2025

    BOGOR — Proses revitalisasi Pasar Gembrong Sukasari yang terletak di Jalan Siliwangi, Kelurahan Sukasari, Kecamatan…

    Ekonomi

    Kick Off Program RURISE: Dorong Ketahanan Desa Lewat Pertanian Terintegrasi Berkelanjutan

    3 Juli 2025

    BOGOR – Yayasan Widya Erti Indonesia (WEI) menggelar kegiatan Kick Off & Sosialisasi Program…

    BarayaNews.co.id PT. Kreasi Baraya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media yang menaungi website portal berita barayanews.co.id untuk menayangkan berita terkini dan terpercaya.
    Laman Kami
    • Kontak
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Kebijakan Privasi
    • Syarat Karya Tulis
    • Pengumuman Pendaftaran Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Bogor
    • Dapat Nomor Urut 1, Sendi-Melli : Nomor Terbaik Menangkan Pilkada Kota Bogor
    • Buy Adspace
    • Hide Ads for Premium Members
    © 2025 PT Kreasi Baraya Mandiri. Designed by Banu L. Bagaskara.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.