Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • PBJ Gelar Evaluasi Pengadaan dan Bimtek Terkait Mini Kompetisi e-Katalog 
    • 136 Kader PWK Kota Bogor Digembleng Wawasan Untuk Jaga Stabilitas Kota
    • Temukan Keretakan di Proyek Gedung Rp6 Miliar, Komisi III Kesal
    • 91 Paket Pengadaan Tuntas Ditenderkan, Pemkot Bogor Kebut Persiapan Proyek 2026
    • Perkuat Percepatan Penurunan Angka Stunting, Pemkot Luncurkan “Bogor Besti”
    • Denny Mulyadi Ajak Para Guru Kenang Jasa Para Pahlawan Bidang Pendidikan
    • Pemkot Pastikan Semua Layanan SPBU di Kota Bogor Tidak Tercampur Air
    • Wali Kota Bogor Tindaklanjuti Keluhan Warga Soal Kemacetan Akibat Parkir Liar dan PKL di Sempur
    Facebook X (Twitter) Instagram
    BarayaNewsBarayaNews
    • Politik
      • Nasional
      • Internasional
    • Olahraga
      • Sepak Bola
    • Teknologi
      • Gadget
    • Peristiwa
    • Kesehatan
    • Kolom Penulis
    • Kota Bogor
    BarayaNewsBarayaNews
    Home » Penanganan » Bima Arya Tandatangani MoU Kolaborasi Penanganan Stunting dengan Sumedang
    Kolaborasi

    Bima Arya Tandatangani MoU Kolaborasi Penanganan Stunting dengan Sumedang

    7 April 20233 Mins Read
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email Telegram WhatsApp

    Wali Kota Bogor Bima Arya menandatangani nota kesepakatan (MoU) dengan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir di Gedung Negara, Kabupaten Sumedang, Rabu (5/4/2023).

    MoU tersebut fokus kepada kerja sama penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan pengembangan potensi daerah, serta hibah Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) untuk percepatan penanganan gangguan tumbuh kembang anak atau stunting.

    “Saya bersama Bu Sekda, Pak Asisten, para Kepala Dinas dan Camat ingin mempelajari kisah sukses Kabupaten Sumedang mempercepat penanganan stunting,” ungkap Bima Arya.

    Angka prevalensi stunting di Kabupaten Sumedang sendiri mengalami penurunan signifikan dari 32,2 persen pada 2018, menjadi 8,27 persen di 2022.

    “Semua tahu kita harus kolaborasi. Tapi tidak semua paham bagaimana menurunkan semangat kolaborasi menjadi aksi-aksi yang terstruktur, sistematis dan masif. Sumedang melakukan itu,” ujar Bima.

    “Kami ingin sekali melihat bagaimana secara teknis aplikasi dan sistem yang dibangun oleh Pak Bupati itu menggerakan semua,” tambahnya.

    Menurut Bima, penanganan stunting itu sangat penting dan harus jadi prioritas. “Tidak mungkin bonus demografi kita rebut tanpa kita mengatasi stunting. Saking pentingnya, baru kali ini sepanjang sejarah republik urusan stunting jadi Key Performance Indicator (KPI) bagi Presiden untuk Jaksa, Polisi dan TNI,” kata Bima.

    Untuk melihat sistem penanganan stunting di Sumedang, Bima Arya dan jajaran mengunjungi langsung ke Dusun Nagrog, Desa Sukamaju, Kecamatan Rancakalong. Di tempat ini angka stuntingnya pada 2019 mencapai 19 persen. Kemudian turun secara signifikan di angka 8 persen.

    “Kami melihat bagaimana emak-emak kader Posyandu yang militan luar biasa. Emak-emak itu saya agak takjub bagaimana secara fasih berbicara secara teknis tentang IT dan lain-lain. Kita belajar dari Sumedang bagaimana inovasi menggerakan struktur, kultur dan aktor.

    Sementara itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyebut bahwa di era kolaborasi ini pihaknya sangat terbuka untuk saling belajar dan saling menginspirasi.

    “Wali Kota Bogor Pak Bima Arya ini sahabat saya sekaligus senior saya. Jadi banyak inspirasi dari beliau yang menjadi kebijakan kami di Kabupaten Sumedang,” ujar Dony.

    Dony menjelaskan, bahwa aplikasi berbasis teknologi yang dinamakan Sistem Pencegahan Stunting Terintegrasi (Simpati) turut berkontribusi dalam penanganan stunting di Sumedang.

    Aplikasi tersebut, lanjutnya, menyajikan sejumlah data dan informasi yang jelas seperti desa dengan angka prevalensi stunting yang tinggi, data statistik anak yang terkena stunting, hingga penyebab terjadinya stunting di desa tersebut. Dengan data yang ada, penanganan stunting di setiap desa akan berbeda sesuai dengan kendala yang dihadapi.

    Stunting adalah keadaan terhentinya pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi yang kronis. Bayi atau balita yang menyandang stunting itu menunjukkan gejala yang khas, yakni berat dan tinggi badan yang lebih rendah dibanding rata-rata anak normal. Kemudian, ada kecenderungan bayi-bayi stunting memiliki lingkar kepala yang lebih kecil. Selanjutnya, penyandang stunting juga mengalami hambatan dalam pertumbuhan kecerdasannya.

    Bima Arya Dony Ahmad Munir Syarifah Sofiah
    Add A Comment

    Bagaimana Pendapat Anda?Batalkan balasan

    Berita Lainnya
    PPDB

    Bima Arya Ingatkan Jangan Ada Pungli di Sekolah!

    10 Agustus 2023
    Kerjasama

    Pemkot Bogor dan PGN Tandatangani Perjanjian Kerja Sama

    10 Agustus 2023
    Kesehatan

    Pembangunan Gedung Perpustakaan Kota Bogor di Tahap 1 Sentuh 72 Persen

    21 Oktober 2021
    Kota Bogor

    Diiringi Barongsai, PDI Perjuangan Kota Bogor Daftarkan 50 Bacaleg ke KPUD

    11 Mei 2023
    Kolom Penulis
    Kolom Penulis

    Anak Muda dan Kaderisasi Partai Politik

    5 Januari 2024

    Demokrasi kita dibangun berdasarkan amanat UUD dan berasaskan Pancasila. Disitu jelas bahwa suara kita, aspirasi…

    Pembebasan Biaya Pendidikan, Sesuai Harapan Kah?

    1 Desember 2020
    Trending
    Covid19

    Lima Orang Positif, Bima Imbau Salah Satu Bank Swasta Tutup Sementara

    3 Desember 2020

    Barayanews.co.id – Wali Kota Bogor, Bima Arya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Panin Bank di…

    Daerah

    Terima Banyak Aduan Soal Pinjol, DPRD Kota Bogor Siapkan Raperda

    30 Mei 2022

    BOGOR – DPRD Kota Bogor saat ini tengah menyiapkan rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang Perlindungan…

    Ekonomi

    Wali Kota Bogor Sampaikan Perubahan KUA-PPAS 2022 dan KUA-PPAS 2023

    16 Agustus 2022

    Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor menggelar rapat paripurna yang membahas rancangan Kebijakan Umum…

    APEKSI

    APEKSI Siap Kolaborasi dengan LKPP, Dorong Transaksi Belanja Produk Dalam Negeri di Daerah

    8 Februari 2023

    Jajaran Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) melakukan pertemuan dengan Kepala Lembaga Pengadaan…

    Anti Korupsi

    Wujudkan Dunia Usaha Antikorupsi, Pelaku Usaha Kota Bogor Ikuti Bimtek

    28 Mei 2025

    BOGOR – Sebanyak 100 pelaku usaha di Kota Bogor menghadiri kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Dunia…

    Ekonomi

    Tahu dan Tempe Kembali Kepasaran, Atang Sampaikan Solusi Menyelesaikan Masalah Kedelai

    25 Februari 2022

    HUMPROPUB – Komoditi tahu dan tempe di Kota Bogor, sempat menghilang dari pasaran selama tiga…

    Tentang Kami

    BarayaNews.co.id

    PT. Kreasi Baraya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media yang menaungi website portal berita barayanews.co.id untuk menayangkan berita terkini dan terpercaya.

    Laman Kami
    • Kebijakan Privasi
    • Kontak
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Syarat Karya Tulis
    © 2025 PT Kreasi Baraya Mandiri

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

     

    Memuat Komentar...
     

    Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.