Wali Kota Bogor, Bima Arya didampingi istrinya Yane Ardian secara simbolis menggunting pita dalam rangka Grand Opening Butterfields di Lorena Citywalk, Jalan Pajajaran Indah V, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Sabtu (10/9/2022).
Ragam menu disajikan untuk Bima Arya dan Yane Ardian serta tidak ketinggalan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim dan Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah yang menyempatkan hadir dalam acara yang digelar secara sederhana.
Adapun menu yang disajikan, diantaranya snack Balado Fries atau kentang goreng dicampur bumbu balado, mozami steak, cheese bread dari roti baguette dengan cream cheese dan beef plomoco.
Sementara, menu yang disukai Bima Arya terdiri dari daging sapi dicampur nasi beef patty gravy sauce au ju, yang semuanya dibuat secara homemade.
Chef Owner Butterfields, Farah menjelaskan, Butterfields berawal di bulan April 2020 saat awal pandemi Covid-19. Memanfaatkan waktu luang karena sistem kerja Work From Home (WFH), Farah membuat cookies hampers lebaran sebagai project usaha rumahan untuk mengisi waktu luang saat libur kerja di akhir pekan dengan sistem pesan.
Produk yang dibuat pun hanya dua, yakni Bomboloni dan Banovi, hingga saat ini menjadi item signaturenya Butterfields.
Berjalannya waktu ditambah cita rasa yang enak, direspon positif para konsumen setia Butterfields sehingga menyarankan untuk dijual secara offline dengan membuka tempat dine in.
Dengan market yang sudah dimiliki, Farah mencoba menjual secara offline dengan membuka eattery untuk menjual dessert yang sebelumnya secara online, ditambah dengan 10 menu minuman serta menu lain, diantaranya nasi, pasta dan berbagai sandwich.
Menu Bomboloni sejak awal kata Farah, hanya ada tiga varian, kemudian seiring waktu menjadi tujuh varian rasa.
Para konsumen yang awalnya hanya keluarga, saudara, tetangga hingga orang terdekat meluas dan akhirnya dikenal luas. Ia akhirnya memutuskan untuk membuka dine in.
“Feedback dari Pak Wali, Pak Wakil dan Ibu Sekda, Alhamdulillah oke, pada suka. Produk dan varian rasa yang dibuat diluar ekspektasi mendapat respon positif dari masyarakat hingga akhirnya saya putuskan resign untuk lebih menseriusi usaha ini. Akhirnya Bismillah, coba cari tempat dan dapat ruko di Jalan Kresna dengan konsep pick up point, membeli by online via sosmed WA. Seiring waktu varian produk yang sudah ada lebih dikembangkan dan ditambah menu-menu lainnya,” jelas Farah.
Farah menambahkan, jika biasanya apa yang tren di Jakarta dibawa ke Bogor. Dia berkeinginan Butterfields menjadi tren di Bogor dan bisa dibawa ke Jakarta, karena itu hal pertama yang akan dilakukan adalah menggaet warga Bogor untuk awareness atau percaya dengan Butterfields, sehingga menjadi loyal customers dan bisa membantu mempromosikan ke teman dekat maupun kerabatnya sehingga bisa dikenal masyarakat luas.
“Jadi promosinya dari mulut ke mulut, karena kalau promosi melalui sosial media, ibaratnya bisa menipu ya. Ke depan diharapkan Butterfields bisa menjadi salah satu destinasi kuliner khas Bogor,” harap Farah.