BOGOR – Ketua Umum Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Kota Bogor, Zaenul Mutaqin, secara resmi mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Pengkot PBVSI Kota Bogor periode 2020-2024.
Pengunduran diri Ketum PBVSI Kota Bogor, Zaenul Mutaqin, bukan tanpa alasan. Mundurnya ZM dari Ketum PBVSI karena alasan yang cukup kuat, salah satunya ZM merasa dirinya telah gagal memimpin dan membina cabor bola voli untuk lebih berprestasi bagi Kota Bogor.
Seperti dikatakan ZM dalam pesan Whatsapp-nya dalam grup PBVSI Kota Bogor menegaskan, jika salah satu alasan pengunduran dirinya, semata-mata adalah bentuk tanggung jawab atas kegagalan cabang olahraga bola voli Kota Bogor menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Jawa Barat 2022.
“Meski dalam perjalanan tim voli putra sudah lolos Babak Kualifikasi Porprov XIV Jawa Barat 2021. Tapi tidak bisa masuk standar KONI Kota Bogor. Artinya tidak bertanding pada Porprov 2022, hanya karena status tim putra berada diperingkat kedua di wilayah BK Porprov Jawa Barat. Maka saya lebih memilih mundur dari jabatan Ketua Umum PBVSI,” ucap ZM, Rabu (30/6/2021) malam.
Pria yang tercatat dalam Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menjelaskan, jika alasan lain yang membuat dirinya mundur dari PBVSI, dikarekan keputusan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bogor yang tidak memberangkatkan cabor voli ke Porprov 2022 mendatang, sehingga dirinya sangat kecewa atas keputusan tersebut.
Di tambah lagi, sambung ZM, Pengcab PBVSI Kota Bogor juga harus menanggung sanksi dari Pengurus Daerah (Pengda) PBVSI Jawa Barat, sesuai regulasi dimana jika tim yang sudah lolos tapi tidak ikut dalam ajang Porprov 2022. Maka Porprov 2026 Kota Bogor secara otomatis tidak bisa mengikuti Porprov tersebut.
Selain itu, ZM juga menjelaskan, sepanjang perjalanan beberapa kali Porda Jawa Barat, cabor bola voli Kota Bogor tidak pernah lolos dari BK. Namun dimasa kepemimpinnya ia mampu meloloskan tim bola voli ‘Kota Hujan’ meski berstatus runner up dalam grup zona Jawa Barat. Tapi dengan keberhasilan lolos dari BK itu dianggap sebuah kegagalan dan tidak layak diberangkatkan ke Porprov 2022. Maka sebagai bentuk tanggung jawab dirinya kepada atlet, orang tua atlet dan seluruh insan voli Kota Bogor, maupun KONI Kota Bogor. Maka dirinya lebih memilih mengundurkan diri sebagai Ketua Umum PBVSI Kota Bogor, karena sudah gagal memimpin cabor bola voli.
“Apapun alasannya, saya tegaskan mundur dari jabatan saya sebagai Ketua Umum PBVSI Kota Bogor, sejak 30 Juni 2021, dan kepada para atlet, dan pelatih saya minta maaf karena belum bisa memberikan yang terbaik bagi PBVSI Kota Bogor,” pungkasnya.
Untuk diketahui, ZM belum genap satu tahun menjabat sebagai Ketua Umum Pengcab PBVSI Kota Bogor. Namun dalam perjalanan di kepengurusannya sebagai Ketum PBVSI, ZM dkk mampu membangkitkan gairah bola voli ‘Kota Hujan’, dengan meloloskan tim bola voli putra dengan predikat runner up untuk Porprov 2022 mendatang. Artinya ada perubahan dan keseriusan dari sosok ZM untuk meningkatkan prestasi cabor bola voli di Kota Bogor, yang memang selama beberapa tahun kebelakan hampa prestasi.