BOGOR – Wahana Ngalun yang berlokasi di Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor kembali dibuka setelah sempat terhenti karena pandemi Covid-19.
Dibukanya kembali wahana ngalun ini dihadiri oleh Sekretaris daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah bersama Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor, Elia Buntang dan Camat Bogor Timur, Feby Darmawan beserta unsur wilayah.
Wahana ngalun ini sudah ada sejak 2017 yang masuk kedalam wahana wisata di kawasan Kampung Warna-warni Katulampa yang diinisiasi oleh Gemarsawi atau Gerakan Masyarakat Sadar Wilayah dan pernah meraih juara di tingkat Provinsi Jawa Barat.
Namun seiring perjalanannya, aktivitas wisata di Kampung Warna-warni ini pun terhenti, termasuk wahana ngalun di RT 4 RW 9, Kelurahan Katulampa yang juga terhenti karena pandemi Covid-19.
“Wahana ngalun ini sempat berhenti dan tidak jalan dan tidak ada pengelolaanya. Jadi ini kembali mulai lagi baru lima bulan bersama swadaya masyarakat, karena kami ingin ada kemandirian, kita mampu, kita bisa, kita kompak, kita guyub,” kata Ketua Koordinator Wahana Ngalun, Komarudin atau yang akrab disapa Komeng.
Bersama wilayah, SalamAid dan berbagai stakeholder lainnya serta para tokoh dan pemuda wahana ngalun ini bisa kembali beroperasi.
“Alhamdulillah ada banyak hal yang akan kami bangun, tidak ada jalan kami buat yang tadinya batu sekarang dari tembok, kami buat bronjong dan sebagainya. Kita sewa lahan untuk satu tahun ke depan, ada camping ground di lahan 1.000 meter. Sehingga kita bisa bangun kemandirian di katulampa dengan terus berinovasi, sinergi dan kolaborasi,” katanya.
Setelah kembali berjalan, Wahana ngalun mendapat bantuan CSR dari PT Astra International Tbk – Daihatsu Sales Operation (Astra Daihatsu) melalui program Kampung Wisata Binaan ASTRA DAIHATSU yang memberikan bantuan perbaikan di lokasi, mesin pencacah kompos, gerobak sampah dan pelatihan.
“Alhamdulillah UMKM yang dulu tidak berjalan sekarang berjalan. Bahkan bermunculan UMKM baru. Perekonomian masyarakat jalan, kesadaran melestarikan lingkungan terbangun, alam dijaga, lingkungan bersih, tidak ada yang membuang sampah ke sungai dan tidak ada yang bakar sampah dan lain-lain,” katanya.
Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah mengatakan potensi wilayah tidak akan berkembang jika tidak ada unsur penggerak.
“Keberadaan wahana ngalun ini adalah bottom up, sehingga ketika ada upaya, keinginan dan motivasi dari masyarakatnya, maka akan maju dan berkembang. Kolaborasi kerja sama itu mutlak harus dilakukan. Sehingga kegiatan ini tidak bisa dilakukan dengan hanya sendiri,” ujarnya.
Pengembangan wisata melalui potensi lokal juga akan membawa perubahan pada lingkungan.
Karena lanjut Sekda, wilayah yang memanfaatkan wisata sebagai potensi tidak akan membiarkan lingkungannya kotor, sehingga secara perlahan kesadaran itu tumbuh dan kebersihan bisa terus dijaga.
“Karena ketika kita berniat membangun wisata di sini, maka sekaligus dengan pembenahan yang lainnya yang berkaitan lingkungan. CSR dari Astra Daihatsu juga pas, ini ada gerobak sampah, pencacah pupuk, jadi sesuai untuk tempatnya sebagai wahana air. Jadi lingkungannya bersih sampah jika dikelola,” katanya.
Management In Charge CSR Astra Daihatsu, Fennisia Le mengatakan dalam CSR dengan program kampung binaan ini pihaknya memberikan pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan, kewirausahaan, kesehatan dan pengelolaan lingkungan.
“Realisasi kampung binaan di Kota Bogor ini menyelesaikan permasalahan sosial. Kami juga mempertimbangkan komitmen dan keseriusan masyarakat dalam melaksanakan program CSR,” katanya.
Ia berharap kolaborasi yang telah dibangun dan dijalin ini bisa terus berkelanjutan yang bisa fokus terhadap pendidikan, kesehatan, lingkungan.