BOGOR – Anggota DPRD Kota Bogor menyikapi Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang digelar Pemerintah Kota Bogor perhari ini, Senin (31/05/2021).
Sedikitnya, 9 sekolah menengah pertama (SMP) Negeri di Kota Bogor melaksanakan uji coba PTM.
Anggota DPRD Kota Bogor, Jatirin menyebut kegiatan tersebut harus dibarengi dengan disiplin protokol kesehatan yang ketat dan tepat.
“Harusnya siswa-siswi dilakukan swab atau minimal antigen sebelum dan sesudah uji coba PTM, artinya anak-anak yang mau mengikuti pembelajaran dipastikan tidak terpapar,” ujarnya
“Kalau tidak begitu, nanti ketika ada yang terpapar, kita tidak tahu darimana kenanya, sulit tracingnya,” tambah dia.
Jadi, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melanjutkan, uji coba PTM ini mendapat euforia yang baik, untuk itu kegiatan ini tidak bisa dilaksanakan sembarangan.
“Sekolah ini euforianya tinggi, senang masuk sekolah, mulai dari guru-guru terutama siswa. Jadi harus ketat dilaksanakan prokesnya, ga bisa sembarangan,” tambah diam
Sebelumnya, Jatirin memberikan usulan agar kegiatan belajar mengajar tidak dilakukan secara daring. “Dampaknya apa? Siswa jenuh, orang tua jengkel, kuota harus dibeli, uang tidak ada, sebab untuk sehari-hari makan saja susah,” ujarnya.
“Dulu saya memberikan masukan agar KBM berlangsung efektif, yak i seminggu sekali orang tua atau wali murid datang ke sekolah untuk ambil tugas, kemudian seminggu berikutnya juga datang lagi untuk setor tugas anaknya,” tutup dia.