Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from BarayaNews

    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Tirta Pakuan Gulirkan “Merdeka Promo”, Pemasangan Sambungan Baru Gratis untuk Instansi Pemerintah
    • Serbukatif Dapat Dukungan Nasional, Jadi Model Pendidikan Karakter dari Bogor
    • Warga Dukung Rehabilitasi GOR Pajajaran, Investasi Prestasi & Kesehatan
    • Indocement Siap Perkuat Pemanfaatan RDF TPPAS Nambo
    • Pemkot Bogor Serahkan Hibah Lahan untuk Polsek Bogor Tengah dan Tanah Sareal
    • Akses Sementara Roda Dua di Jalan Saleh Danasasmita Rampung, Pemkot Tunggu Izin BTP
    • Dedie Rachim Tinjau Kesiapan Akses untuk Pejalan Kaki di JPO Peledang
    • Denny Mulyadi Dampingi Kunker Menteri Lingkungan Hidup ke TPPAS Nambo
    Facebook X (Twitter) Instagram
    BarayaNewsBarayaNews
    • Politik
      • Nasional
      • Internasional
    • Olahraga
      • Sepak Bola
    • Teknologi
      • Gadget
    • Peristiwa
    • Kesehatan
    • Kolom Penulis
    • Kota Bogor
    BarayaNewsBarayaNews
    Home » Politik » Kota Bogor » Soal Terowongan Kuno di Sekitar Stasiun Bogor, Pemkot Masih Tunggu Rekomendasi Hasil Kajian
    Kota Bogor

    Soal Terowongan Kuno di Sekitar Stasiun Bogor, Pemkot Masih Tunggu Rekomendasi Hasil Kajian

    27 Oktober 20213 Mins Read
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email Telegram WhatsApp

    BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, menunggu penelitian, kajian, dan rekomendasi terkait penemuan terowongan kuno di sekitar Stasiun Bogor. Saat ini, kajian masih dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Pakuan, Balai Arkeologi Jawa Barat, Bogor Historia, dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor.

    “Akhir bulan tentu kita bisa lihat hasilnya seperti apa. Rekomendasinya seperti apa,” ujar Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Selasa (26/10).

    Berdasarkan laporan terbaru, ada ruang yang lebih panjang dan lebih besar di terowongan. Bima Arya sudah turut memeriksa hasil penemuan terowongan kuno dengan memasuki gorong-gorong yang berada di sekitar Dipo Stasiun Bogor, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor pada Sabtu (23/10) lalu.

    Dari penglihatannya, terowongan kuno tersebut memiliki konstruksi, bahan, dan material yang sama seperti yang sudah ditemukan sebelumnya. Selain itu, Bima Arya menyebutkan, beberapa titik terowongan kuno tersebut sudah runtuh dan tertutup sedimen.

    Karena itu, ia mengatakan, perlu ada pemeriksaan teknis jika ada opsi digunakannya kembali terowongan kuno tersebut. Namun, hal itu juga memunculkan konsekuensi rencana pembiayaan.

    “Nanti hasil rekomendasi itu kami koordinasikan kepada kementerian terkait, barangkali bisa didukung bersama-sama ke depannya seperti apa. Opsinya tadi revitalisasi lagi, fungsikan lagi. Kedua, ya, cukup dijaga diberikan penanda,” kata dia.

    Kepala Balai Arkeologi Provinsi Jawa Barat Deni Sutrisna mengatakan, saluran air yang membentuk setengah lingkaran dari susunan batu bata merah tersebut diperkirakan dibangun sebelum Stasiun Bogor. Sebab, konstruksi dan bahan bangunan yang digunakan memiliki umur yang lebih tua jika dibanding dengan Stasiun Bogor yang dibuat pada 1881.

    Menurutnya, terowongan kuno era Belanda yang berfungsi sebagai saluran air itu terbentang di bawah Jalan Nyi Raja Permas sampai Jalan MA Salmun. Ia menduga, saluran air tersebut dahulu berfungsi sebagai pembuangan air di seputar Stasiun Bogor dan Taman Wilhelmina atau Taman Topi, yang saat ini dibangun menjadi Alun-alun Kota Bogor.

    Dia menjelaskan, dari hasil pengamatan di lapangan, saluran air setinggi 2,8 meter itu membentang dari arah timur, barat, dan selatan, kemudian menyatu di satu titik. Selanjutnya, saluran air itu mengarah ke sebuah bangunan berbentuk kotak dengan kedalaman diperkirakan mencapai 2,5 meter dan lebar 6 meter.

    Ia menduga bangunan itu merupakan kolam retensi. Menurut Deni, kolam retensi kala itu diduga berfungsi untuk menyaring air limbah rumah tangga dan aktivitas lainnya sebelum dibuang ke Sungai Cipakancilan.

    “Betapa hebatnya dulu orang Belanda, mereka sudah berpikir bahwa kotoran limbah itu sebelum masuk ke sungai harus dalam keadaan bersih airnya agar tidak mencemari sungai,” tuturnya.

    Namun, saluran air ini sebagian besar sudah tertutup sedimentasi. Begitu pula kolam retensi yang berada dekat dengan Dipo Stasiun Bogor sudah tertutup pondasi bangunan ruko.

    Karena itu, Deni berharap kepada jajaran pemerintah, agar melakukan kajian secara matang sebelum melakukan pembangunan dan pengembangan wilayah agar peninggalan-peninggalan bersejarah tidak hilang akibat pembangunan dan pengembangan wilayah.

    Ketua Tim Kajian Wahyu Gendam Prakoso mengatakan, pihaknya akan menyusun laporan rekomendasi awal dari penelitian tersebut ke Pemkot Bogor. Melihat kondisi terowongan, tim kemungkinan akan merekomendasikannya sebagai situs edukasi sejarah.

    “Di sejumlah lokasi, drainase berlokasi di area yang memang bukan area publik sehingga orang-orang tidak bisa sembarangan ke sana,” ujar Wahyu.

    Menurutnya, masyarakat perlu mengetahui bahwa Kota Bogor yang merupakan Kota Hujan yang memiliki tata air dari era sejarah. “Ini akan menjadi kebanggaan bagi masyarakat dan perhatian juga untuk pemerintah daerah, dalam melakukan pembangunan berikutnya harus memperhatikan faktor-faktor dan sejarah dari Kota Bogor ini,” kata dia.

    Add A Comment

    Bagaimana Pendapat Anda?Batalkan balasan

    Berita Lainnya
    Bencana Alam

    Gempa Bogor M4,1 Akibat Sesar Citarik: Terasa di Bogor dan Depok, Disertai Suara Dentuman

    11 April 2025
    Covid19

    Gandeng Perumda Tirta Pakuan, Korem 061/SK dan Kodim 0606 Kota Bogor Gelar Percepatan Vaksin

    1 Maret 2022
    Daerah

    Mewujudkan Kampung Tertib Trantibum

    26 September 2022
    Budaya

    Capai 75 Persen, Dedie Rachim Harap Museum Pajajaran Bisa Diresmikan Desember 2023

    24 November 2023
    Kolom Penulis
    Kolom Penulis

    Anak Muda dan Kaderisasi Partai Politik

    5 Januari 2024

    Demokrasi kita dibangun berdasarkan amanat UUD dan berasaskan Pancasila. Disitu jelas bahwa suara kita, aspirasi…

    Pembebasan Biaya Pendidikan, Sesuai Harapan Kah?

    1 Desember 2020
    Dukcapil Family Fest 2023
    Trending
    Ekonomi

    Adityawarman: Koperasi Merah Putih Jangan Buka Warung

    30 Juli 2025

    BOGOR – Ketua DPRD Kota Bogor Adityawarman Adil setuju dengan pendapat Prof. Lukman M Baga…

    Ekonomi

    Inflasi Kota Bogor Terkendali, Harga Pangan Tetap Stabil

    28 Juli 2025

    BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berupaya agar warganya mudah mendapatkan sembilan kebutuhan pokok (Sembako).…

    Ekonomi

    Jogja Billiard Resmi Dibuka di Bogor, Hadirkan Turnamen Bergengsi Walikota Cup

    8 Agustus 2025

    BOGOR – Kota Bogor kini memiliki pusat olahraga dan hiburan baru. Jogja Billiard and Cafe…

    Ekonomi

    Telkom Witel Priangan Barat Perkuat Kerja Sama dengan Cibinong City Mall

    18 Oktober 2024

    BOGOR – Telkom Witel Priangan Barat, dipimpin oleh GM Dode Suparman, melakukan kunjungan kerja ke…

    Ekonomi

    Pasar Gembrong Sukasari Hadir Lebih Bersih dan Nyaman, Siap Tampung Pedagang Pasar Bogor

    25 April 2025

    BOGOR — Proses revitalisasi Pasar Gembrong Sukasari yang terletak di Jalan Siliwangi, Kelurahan Sukasari, Kecamatan…

    Ekonomi

    Kick Off Program RURISE: Dorong Ketahanan Desa Lewat Pertanian Terintegrasi Berkelanjutan

    3 Juli 2025

    BOGOR – Yayasan Widya Erti Indonesia (WEI) menggelar kegiatan Kick Off & Sosialisasi Program…

    BarayaNews.co.id PT. Kreasi Baraya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media yang menaungi website portal berita barayanews.co.id untuk menayangkan berita terkini dan terpercaya.
    Laman Kami
    • Kontak
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Kebijakan Privasi
    • Syarat Karya Tulis
    • Pengumuman Pendaftaran Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Bogor
    • Dapat Nomor Urut 1, Sendi-Melli : Nomor Terbaik Menangkan Pilkada Kota Bogor
    • Buy Adspace
    • Hide Ads for Premium Members
    © 2025 PT Kreasi Baraya Mandiri. Designed by Banu L. Bagaskara.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.