Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from BarayaNews

    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Ratusan Pesilat Adu Tangkas di Silat Seni Rivera Cup 2025
    • Bersama Jenal Mutaqin, Puluhan Klien Badan Pemasyarakatan Diajak Bebersih Alun-Alun
    • Kemenag dan Pemkot Bogor Gelar Nikah Massal
    • Kisah Pasangan Muda hingga Lanjut Usia Ikut Nikah Massal, Prosesnya Mudah
    • Pengolahan Sampah Terpadu Kota Bogor Jadi Rujukan Kabupaten Bintan
    • Polresta Bogor Kota Gelar Lomba Debat Hukum Menyambut HUT Bhayangkara ke-79
    • Perumda Tirta Pakuan Bogor Tawarkan Paket Pelatihan Air Bersih hingga Rafting Wisata
    • Bogor Suka-Suka Sukses Digelar, Kuatkan Kota Kuliner
    Facebook X (Twitter) Instagram
    BarayaNewsBarayaNews
    • Politik
      • Nasional
      • Internasional
    • Olahraga
      • Sepak Bola
    • Teknologi
      • Gadget
    • Peristiwa
    • Kesehatan
    • Kolom Penulis
    • Kota Bogor
    BarayaNewsBarayaNews
    Home » Politik » Kota Bogor » Soal Terowongan Kuno di Sekitar Stasiun Bogor, Pemkot Masih Tunggu Rekomendasi Hasil Kajian
    Kota Bogor

    Soal Terowongan Kuno di Sekitar Stasiun Bogor, Pemkot Masih Tunggu Rekomendasi Hasil Kajian

    27 Oktober 20213 Mins Read
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email Telegram WhatsApp

    BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, menunggu penelitian, kajian, dan rekomendasi terkait penemuan terowongan kuno di sekitar Stasiun Bogor. Saat ini, kajian masih dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Pakuan, Balai Arkeologi Jawa Barat, Bogor Historia, dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor.

    “Akhir bulan tentu kita bisa lihat hasilnya seperti apa. Rekomendasinya seperti apa,” ujar Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Selasa (26/10).

    Berdasarkan laporan terbaru, ada ruang yang lebih panjang dan lebih besar di terowongan. Bima Arya sudah turut memeriksa hasil penemuan terowongan kuno dengan memasuki gorong-gorong yang berada di sekitar Dipo Stasiun Bogor, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor pada Sabtu (23/10) lalu.

    Dari penglihatannya, terowongan kuno tersebut memiliki konstruksi, bahan, dan material yang sama seperti yang sudah ditemukan sebelumnya. Selain itu, Bima Arya menyebutkan, beberapa titik terowongan kuno tersebut sudah runtuh dan tertutup sedimen.

    Karena itu, ia mengatakan, perlu ada pemeriksaan teknis jika ada opsi digunakannya kembali terowongan kuno tersebut. Namun, hal itu juga memunculkan konsekuensi rencana pembiayaan.

    “Nanti hasil rekomendasi itu kami koordinasikan kepada kementerian terkait, barangkali bisa didukung bersama-sama ke depannya seperti apa. Opsinya tadi revitalisasi lagi, fungsikan lagi. Kedua, ya, cukup dijaga diberikan penanda,” kata dia.

    Kepala Balai Arkeologi Provinsi Jawa Barat Deni Sutrisna mengatakan, saluran air yang membentuk setengah lingkaran dari susunan batu bata merah tersebut diperkirakan dibangun sebelum Stasiun Bogor. Sebab, konstruksi dan bahan bangunan yang digunakan memiliki umur yang lebih tua jika dibanding dengan Stasiun Bogor yang dibuat pada 1881.

    Menurutnya, terowongan kuno era Belanda yang berfungsi sebagai saluran air itu terbentang di bawah Jalan Nyi Raja Permas sampai Jalan MA Salmun. Ia menduga, saluran air tersebut dahulu berfungsi sebagai pembuangan air di seputar Stasiun Bogor dan Taman Wilhelmina atau Taman Topi, yang saat ini dibangun menjadi Alun-alun Kota Bogor.

    Dia menjelaskan, dari hasil pengamatan di lapangan, saluran air setinggi 2,8 meter itu membentang dari arah timur, barat, dan selatan, kemudian menyatu di satu titik. Selanjutnya, saluran air itu mengarah ke sebuah bangunan berbentuk kotak dengan kedalaman diperkirakan mencapai 2,5 meter dan lebar 6 meter.

    Ia menduga bangunan itu merupakan kolam retensi. Menurut Deni, kolam retensi kala itu diduga berfungsi untuk menyaring air limbah rumah tangga dan aktivitas lainnya sebelum dibuang ke Sungai Cipakancilan.

    “Betapa hebatnya dulu orang Belanda, mereka sudah berpikir bahwa kotoran limbah itu sebelum masuk ke sungai harus dalam keadaan bersih airnya agar tidak mencemari sungai,” tuturnya.

    Namun, saluran air ini sebagian besar sudah tertutup sedimentasi. Begitu pula kolam retensi yang berada dekat dengan Dipo Stasiun Bogor sudah tertutup pondasi bangunan ruko.

    Karena itu, Deni berharap kepada jajaran pemerintah, agar melakukan kajian secara matang sebelum melakukan pembangunan dan pengembangan wilayah agar peninggalan-peninggalan bersejarah tidak hilang akibat pembangunan dan pengembangan wilayah.

    Ketua Tim Kajian Wahyu Gendam Prakoso mengatakan, pihaknya akan menyusun laporan rekomendasi awal dari penelitian tersebut ke Pemkot Bogor. Melihat kondisi terowongan, tim kemungkinan akan merekomendasikannya sebagai situs edukasi sejarah.

    “Di sejumlah lokasi, drainase berlokasi di area yang memang bukan area publik sehingga orang-orang tidak bisa sembarangan ke sana,” ujar Wahyu.

    Menurutnya, masyarakat perlu mengetahui bahwa Kota Bogor yang merupakan Kota Hujan yang memiliki tata air dari era sejarah. “Ini akan menjadi kebanggaan bagi masyarakat dan perhatian juga untuk pemerintah daerah, dalam melakukan pembangunan berikutnya harus memperhatikan faktor-faktor dan sejarah dari Kota Bogor ini,” kata dia.

    Add A Comment

    Bagaimana Pendapat Anda?Batalkan balasan

    Berita Lainnya
    Kesehatan

    Antisipasi Wabah DBD, Pasukan Banteng Fogging Wilayah

    19 Desember 2021
    Kota Bogor

    Pemkot Bogor Mulai Tertibkan Kabel Udara di Jalan Otista Hingga Alun-alun

    23 September 2024
    Kota Bogor

    SSA Diberlakukan 2 Arah Sementara Mulai Selasa Pukul 21.00 WIB

    9 Mei 2023
    Kesehatan

    Dapat Tambahan DAK, DPRD Minta Pemkot Fokuskan Perbaikan Jalan MA Salmun

    22 Februari 2022
    Kolom Penulis
    Kolom Penulis

    Anak Muda dan Kaderisasi Partai Politik

    5 Januari 2024

    Demokrasi kita dibangun berdasarkan amanat UUD dan berasaskan Pancasila. Disitu jelas bahwa suara kita, aspirasi…

    Pembebasan Biaya Pendidikan, Sesuai Harapan Kah?

    1 Desember 2020
    Dukcapil Family Fest 2023
    Trending
    Ekonomi

    Al Farissy Resmi Daftar Caketum HIPMI Kota Bogor, Kantongi 33 Rekomendasi

    16 Juni 2025

    BOGOR – Wakil Ketua Umum (Waketum) BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Bogor, Muhammad…

    Ekonomi

    Pasar Gembrong Sukasari Hadir Lebih Bersih dan Nyaman, Siap Tampung Pedagang Pasar Bogor

    25 April 2025

    BOGOR — Proses revitalisasi Pasar Gembrong Sukasari yang terletak di Jalan Siliwangi, Kelurahan Sukasari, Kecamatan…

    Daerah

    Pasar Gembrong Sukasari Siap Diresmikan

    9 Juni 2025

    BOGOR – Progres pembangunan Pasar Gembrong Sukasari di Jalan Siliwangi, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor…

    Anti Korupsi

    Wujudkan Dunia Usaha Antikorupsi, Pelaku Usaha Kota Bogor Ikuti Bimtek

    28 Mei 2025

    BOGOR – Sebanyak 100 pelaku usaha di Kota Bogor menghadiri kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Dunia…

    BarayaNews.co.id PT. Kreasi Baraya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media yang menaungi website portal berita barayanews.co.id untuk menayangkan berita terkini dan terpercaya.
    Laman Kami
    • Kontak
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Kebijakan Privasi
    • Syarat Karya Tulis
    • Pengumuman Pendaftaran Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Bogor
    • Dapat Nomor Urut 1, Sendi-Melli : Nomor Terbaik Menangkan Pilkada Kota Bogor
    • Buy Adspace
    • Hide Ads for Premium Members
    © 2025 PT Kreasi Baraya Mandiri. Designed by Banu L. Bagaskara.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.