Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Politisi PDI Perjuangan Minta Realisasi Nyata Soal Rencana Pemerintah Hapus Tunggakan Iuran BPJS
    • Koridor 5 dan 6 Biskita Kembali Mengaspal
    • Banu Lesmana Bagaskara Apresiasi Pemerintah Pusat Hapus PPh 21 untuk Pekerja Bergaji di Bawah Rp10 Juta
    • Wujudkan Kota Bebas Narkoba DPRD Kota Bogor Siap Sahkan Raperda P3Napza
    • Banggar DPRD Kuliti Anggaran RSUD Kota Bogor
    • Bapemperda DPRD Kota Bogor Evaluasi Dua Perda Kaitan Transportasi
    • Kunjungi Dapur SPPG, Rino Pastikan Pasokan Air untuk MBG Aman
    • Satresnarkoba Polresta Bogor Kota Ungkap 28 Kasus Narkoba, 33 Orang Diamankan
    Facebook X (Twitter) Instagram
    BarayaNewsBarayaNews
    • Politik
      • Nasional
      • Internasional
    • Olahraga
      • Sepak Bola
    • Teknologi
      • Gadget
    • Peristiwa
    • Kesehatan
    • Kolom Penulis
    • Kota Bogor
    BarayaNewsBarayaNews
    Home » Politik » Kota Bogor » Segera Deteksi Penyakit Tidak Menular  
    Jawa Barat

    Segera Deteksi Penyakit Tidak Menular  

    24 Juni 20224 Mins Read
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email Telegram WhatsApp

    Jumlah kematian warga yang diakibatkan penyakit tidak menular (PTM) di Kota Bogor terbilang tinggi. Jenis PTM diantaranya seperti jantung coroner, kanker, diabetes melitus dan komplikasinya. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno menyampaikan, BPJS Kesehatan mencatat beban pembiayaan negara tertinggi adalah untuk penanganan pasien penderita PTM.

    Hasil riset tahun 2018, menunjukan hanya 3 dari 10 penderita PTM terdeteksi sejak awal. Artinya 7 penderita PTM lainnya tidak terdeteksi sejak awal. Bahkan banyak penderita tidak mengetahui dan menyadari tentang kondisi kesehatannya. Mereka baru mengetahui ketika sudah terjadi komplikasi atau penyakitnya relatif sudah masuk stadium berat.

    Padahal untuk mencegah kondisi yang lebih parah yang dapat mengakibatkan kematian, PTM bisa diantisipasi sejak dini. “Untuk itu diperlukan deteksi sejak awal agar dapat mengendalikan faktor risiko maupun mencegah ke dalam komplikasi yang lebih berat,” jelas kata Retno. Dalam rangka menekan tingginya angka kematian akibat PTM dan mengajak masyarakat melakukan deteksi dini, Dinas Kesehatan Kota Bogor mencanangkan Gerakan Bulan Gerak Deteksi Dini PTM.

    Berkolaborasi dengan banyak pihak, Dinas Kesehatan Kota Bogor membuat satu inovasi yang mendukung Gerakan Bulan Deteksi Dini PTM. Inovasi itu disebut Paguyuban Salapan (9) yang memiliki arti 9 sasaran, 9 pelaksana dan 9 program. Ada 9 sasaran dalam program ini, masing-masing warga berusia 15 tahun keatas, ASN, wanita usia subur antara 30-50 tahun dengan pemeriksaan IVA tes dan CBE, pegawai swasta, pegawai dan pekerja di industri, mahasiswa dan siswa SMA dan sederajat serta pengunjung klinik atau rumah sakit.

    Sedangkan 9 pelaksana kolaborasi meliputi 9 program pemeriksaan kesehatan yang dikelola dan terintegrasi meliputi penanggung jawab PTM, kesehatan indera, kesehatan jiwa, deteksi dini kanker serviks (IVA), promosi kesehatan, lansia, gizi, UKS dan kesehatan kerja. Pelaksanaan program ini akan melibatkan 1.353 kader posbindu, organisasi profesi seperti IDI, PPNI, IBI dan Persagi. Juga didukung 22 rumah sakit, 25 puskesmas dan 40 klinik pratama serta tempat pelaksanaan gerakan bulan deteksi dini PTM di Kota Bogor.

    Selanjutnya 9 pelayanan deteksi adalah deteksi gizi, deteksi dini hipertensi, diabetes melitus, deteksi kanker serviks dan kanker payudara, deteksi dini kesehatan jiwa, pemeriksaan tajam pendengaran dan pemeriksaan tajam penglihatan, pelayanan paru obstruktif kronik dan pelayanan upaya berhenti merokok.

    Gerakan Bulan Deteksi Dini PTM Kota Bogor diselenggarakan mulai 15 Juni 2022 sampai satu bulan ke depan. Gerakan ini ditujukan untuk mengingatkan dan menyadarkan masyarakat agar mereka peduli terhadap pencegahan dan pengendalian PTM. “Diharapkan masyarakat semakin peduli dan mau memeriksakan kesehatannya sebagai upaya deteksi dini, khususnya dalam pencegahan penyakit dan faktor risiko PTM. Selain itu agar tercapainya indikator SPM dari seluruh masyarakat usia produktif bisa melakukan skrining kesehatan, minimal satu kali dalam setahun,” kata Retno.

    Dalam acara pencanangan Gerakan Bulan Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM) di Posbindu Melati 1, Kelurahan Curug, Rabu (15/6/2022), Wali Kota Bogor, Bima Arya mengingatkan tentang pentingnya setiap orang berikhtiar menjaga kesehatan. Menurutnya hal itu juga berkaitan erat dengan upaya memberikan manfaat kehidupan sebaik-baiknya bagi orang lain. Juga meningkatkan harapan hidup seseorang.

    Di Indonesia angka harapan hidup terus meningkat. Data menunjukan, angka harapan hidup Kota Bogor mencapai 73,61, atau sedikit lebih tinggi dibanding angka harapan hidup Indonesia yang mencapai 73,5. Data lain menunjukkan, usia laki-laki lebih pendek daripada usia perempuan. Hal itu bisa dilihat ketika pandemi Covid-19 masih tinggi, mayoritas yang meninggal adalah laki-laki.

    Menurut Bima, angka harapan hidup ditentukan tiga hal, yaitu gaya hidup, akses terhadap fasilitas kesehatan dan status sosial. “Gaya hidup itu sangat menentukan dan mempengaruhi banyak hal. Status sosial ada di nomor tiga tapi belum tentu orang yang berkecukupan, kaya dan berlebihan itu panjang umur dan mereka yang tidak punya, juga belum tentu akan panjang umur,” katanya.

    “Jadi ikhtiar kita adalah memperbaiki tiga hal tadi. Diperbaiki semua, gaya hidup adalah yang paling susah dan mindset memiliki peran yang cukup penting. Namun yang perlu juga untuk disadari adalah tidak semua orang paham terkait dengan kultur, menjadi perjuangan berat kita. Kuncinya adalah kolaborasi dan bergerak semua, melibatkan semua dari yang usia dini hingga para lansia, yang menjadikan siklus yang panjang sekali,” paparnya.

    Bima Arya menjelaskan, di atas kertas semakin dini berkehidupan sehat akan semakin panjang usia dan jika semakin telat maka akan semakin susah. Bahkan, untuk membiasakan olahraga dan bangun pagi pun menjadi hal yang tidak mudah. Apalagi jika melihat pola anak muda saat ini yang suka begadang dengan gawai di tangan bisa mengakses banyak hal.

    Untuk tiga hal yang disebutkan, maka perlu terus diedukasi termasuk pola asuh dan sebagainya. Untuk akses pelayanan kesehatan terus diperbaiki dengan cara turun semua, berkolaborasi dan menjemput semua. Untuk status sosial, ikhtiar yang dilakukan dengan meningkatkan terus kondisi ekonominya. Jadi seperti pepatah yang mengatakan, untuk urusan kesehatan, mencegah lebih baik daripada mengobati. (Advertorial)

    Bima Arya Sri Nowo Retno
    Add A Comment

    Bagaimana Pendapat Anda?Batalkan balasan

    Berita Lainnya
    Trending

    Siap Layani Pemudik Nataru, PLN Pastikan SPKLU Andal di Jalur Mudik dan Destinasi Wisata

    26 Desember 2024
    Peristiwa

    Elang Alap-alap Ditemukan di Lokasi Banjir Cigudeg

    10 Januari 2020
    Kesehatan

    Terhambat Pembebasan Tanah, Toll BORR ‘Ngaret’ Enam Bulan

    20 Januari 2021
    Bogor

    Kepala BPK Jabar Berganti, Dedie Harap Bisa Jalankan Tugas Sebaik-baiknya

    9 September 2022
    Kolom Penulis
    Kolom Penulis

    Anak Muda dan Kaderisasi Partai Politik

    5 Januari 2024

    Demokrasi kita dibangun berdasarkan amanat UUD dan berasaskan Pancasila. Disitu jelas bahwa suara kita, aspirasi…

    Pembebasan Biaya Pendidikan, Sesuai Harapan Kah?

    1 Desember 2020
    Dukcapil Family Fest 2023
    Trending
    Covid19

    Tingkatkan Perekonomian Daerah, DPRD Terbitkan Perda Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro

    27 Mei 2021

    BOGOR – Pemberdayaan koperasi dan usaha mikro merupakan upaya strategis dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat,…

    Ekonomi

    Yane Ardian Ingatkan Agar Melibatkan Allah SWT Dalam Setiap Usaha

    24 Mei 2022

    Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan Badan Kuliner (Bakul) Kota Bogor menggelar halalbihalal dengan para…

    Ekonomi

    Mentoring Program Jagoan Pariwisata Tiket.com di Mulyaharja

    27 Agustus 2022

    Dalam upaya meningkatkan pengembangan destinasi wisata Mulyaharja, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berkolaborasi dengan Tiket.com memberikan…

    Ekonomi

    Diresmikan, Pasar Tanah Baru Mulai Dipenuhi Pedagang

    14 Desember 2023

    BOGOR – Pasar Tanah Baru yang berlokasi di Kecamatan Bogor Utara dan belum lama ini…

    Daerah

    Mahasiswa LSPR Kembangkan Literasi Digital dan Branding Wisata di Desa Sukajadi

    12 Juli 2025

    BOGOR – Mahasiswa Program Studi Public Relations & Digital Communication angkatan PRDC26-5SP dari LSPR Institute…

    Ekonomi

    Minyak Goreng Langka dan Mahal, Kader PDI Perjuangan ini Hanya Jual Rp2 Ribu

    24 Maret 2022

    BOGOR – Ditengah fenomena harga minyak goreng yang meroket belakangan, ibu rumah tangga dibuat panik…

    BarayaNews.co.id PT. Kreasi Baraya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media yang menaungi website portal berita barayanews.co.id untuk menayangkan berita terkini dan terpercaya.
    Laman Kami
    • Kontak
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Kebijakan Privasi
    • Syarat Karya Tulis
    Tentang Kami

    BarayaNews.co.id

    PT. Kreasi Baraya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media yang menaungi website portal berita barayanews.co.id untuk menayangkan berita terkini dan terpercaya.

    BarayaNews.co.id
    © 2025 PT Kreasi Baraya Mandiri

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

     

    Memuat Komentar...
     

    Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.