BOGOR – Dewan Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (DPN REPDEM), organisasi sayap aktivis pro demokrasi PDI Perjuangan, saat ini sudah menyiapkan tim untuk mendampingi 15 siswi korban pemerkosaan oleh JEP alias KJ, di Kota Batu, Jawa Timur.
“Kami telah menerima permohonan pendampingan terhadap korban dan membentuk tim untuk melakukan advokasi untuk itu,” kata Rusmarni Rusli, Ketua Bidang Kesehatan, Anak dan Perempuan DPN Repdem.
Peristiwa tindak kekerasan seksual, kekerasan fisik dan eksploitasi ekonomi diduga dilakukan oleh pemilik sekolah Selamat Pagi Indonesia ini telah dilaporkan ke Polda Jatim pada, 29, Mei, 2021, oleh para korban didampingi Aris Merdeka Sirait dari Komnas Anak.
“Setelah itu, terdapat 25 saksi. Bahkan setelah itu, dari informasi yang kami terima, pelaporan melalui hotline kepolisian terdapat 40 pelaporan. Namun jumlah korban ternyata tidak hanya terjadi di Jawa Timur,” tambah srikandi yang akrab dipanggil Marni ini.
Karena merasa terancam, para korban juga telah mengajukan permohonan perlindungan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK RI) tanggal 26 Juni 2021.
“Yang lebih biadab lagi, aksi kejahatan ini terjadi sejak angkatan pertama tahun 2007 hingga angkatan keempat belas tahun 2020. Repdem berkomitmen untuk mendampingi hingga kasus ini tuntas dan pelaku dihukum seberat-beratnya. Bahkan hukuman kebiri! Terduga pelaku berkamuflase membuat sekolah yatim piatu, tapi yang terjadi malah kejahatan kemanusiaan terhadap yatim piatu!” tutup Marni